BAB
1
DARI ZAMAN BATU MENUJU ZAMAN BESI
Awal Mula Keberadaan Manusia (Milenium VI
500-an SM)
Menjelang tahun 600.000
SM manusia mulai memakai api. Antara tahun 35.000-10.000 SM, evolusi sejarah
mulai kelihatan lebih jelas ketika memasuki sebuah tahap perkembangan yang
disebut sebagai Zaman Paleolitik (akhir).
Lanjut yak...
Lanjut yak...
“Revolusi
Neolitik” (6000 SM-sekitar 1800 SM)
Milenium ke-6 SM
mengingat besarnya pergeseran yang terjadi, maka para ahli menyebutnya sebagai
sebuah “Revolusi”.
Kebudayaan
Chassen
Istilah “Chassen”
berasal dari nama sebuah situs purbakala, chassey, yang terletak didaerah
Saone-et-Loire, sekalipun kebudayaan itu sendiri berasal dari daerah selatan
(Midi).
Zaman
Neolitik Akhir dan Awal-Mula Metalurgi
Metalurgi sudah dikenal
didunia Timur sejak tahun 6000 SM, kemudian merambah ke Barat. Daerah yang
pertama kali memanfaatkan biji tembaga adalah daerah Cevennes dan daerah Massif
Central bagian tenggara, daerah ditemukan pula ciri kebudayaan Fontbouisse.
ZAMAN
PROTOSEJARAH
Bermula dari Zaman
Perunggu (1800 SM-700 SM)
Perkembangan
Umum
Para ahli mengemukakan
tiga tahapan utama Zaman Protosejarah, yakni periode Perunggu Awal (1800-1500
SM), periode perunggu Madya (1500-1200 SM), dan periode Perunggu Akhir
(1200-700 SM).
Puncak
Pencapaian Zaman Perunggu: Periode Perunggu Akhir (1200-700 SM)
Peristiwa yang paling
menonjol pada masa itu adalah terbentuknya kebudayaan baru, yakni kebudayaan
“Reims-Swiss-Prancis Timur”, yang kekhasan utamanya tampak pada ritus
pemakaman. Di sana, periode Perunggu Akhir ditandai dengan puncak kebudayaan
perunggu wilayah Armorique.
HINGGA
AWAL ZAMAN BESI (700 SM-SEKITAR 450 SM)
Penemuan
Logam Besi
Tahun 1200 SM,
metalurgi besi menyebar luas melintasi wilayah Balkan dan kemungkinan besar
juga melalui perantaraan bangsa pelaut misalnya bangsa phenicia.
Peradaban
Hallstatt
Menjelang tahun 700 SM,
Periode Hallstatt (Austria) atau Zaman Besi Pertama dan Periode La Tene (Swiss)
atau Zaman Besi Kedua mencakupi tahun 450 SM hingga Awal Masehi. Pemakaman
jenazah bersama kereta perangnya atau kereta mewahnya.
Gejala
Kolonisasi dan Pendirian Kota Marseille
Pada tahun 600 SM
mereka membangun kota Massalia dengan pelabuhannya bernama Lacydon, yang
terletak di ujung tempat berlabuhnya kota ini, yang diketahui dari
sumber-sumber tertulis, maka Perancis memasuki Zaman Sejarah.
BAB 2
PEMBENTUKAN GAULE(Abad ke-5-ke-2 SM)
Tersebarnya
Bangsa Celt
Asal-usul
Celt bukanlah sebuah
ras, melainkan sebuah komunitas bahasa yang serumpun dengan suku-suku kelompok
Indo-Eropa yang mendiami kawasan Laut Tengah termasuk bangsa Latin.
Pembagian
Wilayah
Tiga lingkup kawasan
utama, yakni kawasan Celt inti, kawasan Celt pinggiran, dan yang terakhir kelompok
bangsa Celt.
Tatanan
Gaule Celtik
Gaule Celtik berasal
dari sumber-sumber tertulis Yunani-Latin, khususnya kisah penaklukan Gaule yang
ditulis oleh Caius Iulius Caesar didalam teks De Bello Gallico (perang Gaules).
Tatanan
Politik
Raja Luern memiliki
putrayaitu Raja Bituit.Kekuasaannya dikalahkan oleh Roma. Kekuasaan politik
lalu diambil alih oleh para keluarga Celt yang berpengaruh. Setelah
tenggelamnya Monarki, kekuasaan keagamaan yang semula dipegang raja beralih
ketangan para Druides yang juga
berasal dari kalangan bangsawan.
Oppidum
dan Pembudidayaan Lahan
oppidum
Eduen tampak merangkum fungsi-fungsi keagamaan,
politik dan kerajinan. Oppidum menjadi pusat kekuasaan. Pedagang Italia,
memaksa orang Gaulois untuk meningkatkan kegiatan produksinya agar menghasilkan
barang yang dapat dijual-belikan. Dalam konteks itulah berkembang kegiatan
mencetak mata uang.
Gaule
Selatan (Midi)
Kawasan Perancis
Selatan mengalami perkembangan khas tersendiri disebabkan oleh kehadiran
koloni-koloni orang yunani di wilayah pesisir serta kemajuan awal
kelompok-kelompok masyarakat pribumu yang terkena arus pengaruh dari kawasan
Laut Tengah.
Marseille
dan Kolonisasi
Marseille merupakan
pusat perdagangan utama di Gaule Selatan, karena pelabuhan Marseille menjadi
jalur penghubung bagi lalu lintas barang produksi dari Itali, Yunani, dan
kawasan Timur Laut Tengah. Namun hal terpenting di Gaule Selatan adalah
pendirian koloni-koloni perdagangan oleh Marseille, yang membuka peluang bagi
kota itu untuk melakukan penganekaragaman kegiatan.
BAB 3
PENAKLUKAN GAULE (2 SM-1 MASEHI)
Kekaisaran
romawi dan gaule selatan. Kawasan gaule transalpina
Tanda-Tanda
Awal
Pada tahun 218 SM
Hannibal melancarkan serbuan besar-besaran dari Spanyol ke Italia Utara
melintasi kawasan Gaule Selatan. Kemenangan Roma di Zama, Tunisia, pada tahun
202 SM, diikuti oleh pendudukan Roma atas semenanjung Iberia dan dua provinsi
dibentuk dikawasan itu.
Campur
Tangan Roma
Intervensi Roma yang
pertama terjadi pada tahun 154 SM. Kehadiran militer Romawi baru betul-betul
ada sejak tahun 125 SM untuk membebaskan Marseille yang menghadapi ancaman
langsung pendudukan orang-orang Celt dan Liguria. Pada tahun 121 SM pimpinan
Raja Bituit yang ditaklukan.
Tata
Pemerintahan Provinsi dan Perkembangannya
Jalur lintasan dibangun
oleh Cnaeus Domitius menghubungkan Italia dengan Semenanjung Iberia, dan
dinamakan Via Domitia. Kehadiran
Romawi mengubah situasi sosial dan perekonomian. Peningkatan ketimpangan sosial
menjadi salah satu pemicu kekacauan yang tercetus di wilayah provinsi. Dengan
kedatangan Caius Iulius Caesar usaha penaklukan memasuki dimensi baru.
Serbuan
Pada Tahun 58 SM
Sejumlah utusan civitas-civitas di Gaule meminta Caesar
untuk membantu memerangi Arioviste. Setelah gagal melakukan perundingan dengan
Arioviste, Caesar maju melawan orang-orang Germania dan mengalahkan mereka
didaerah Mulhouse, sehingga mereka terpaksa mundur kembali ke seberang Sungai
Rhein.
Pengepungan
Gaule
Caesar mendapat
perlawanan sengit suku bangsa Nervien dari daerah Cambresis. Caesar akhirnya
berhasil menang. Pada tahun 56 SM meletus pemberontakan suku bangsa Venete
(Vannes). Caesar melancarkan suatu serangan ke Utara, kewilayah suku bangsa
Menape dan morin. Kepala suku Eburon, Ambiorix, membinasakan dua belas pasukan
Infanteri Romawi (Cohorte).
Vercingetorix
Vercingetorix, putra
seorang bangsawan Arverne bernama Celtill, berhasil tampil sebagai pemimpin
suku bangsanya, dan langsung menggerakkan aksi pemberontakan.
Tugu-Tugu
Kemenangan Kaisar Augustus
Keberhasilan aksi
penaklukan Augustus diwujudkan melalui pendirian tugu kemenangan di La Turbie,
di daerah kota Monaco, pada tahun 7-6 SM. Tugu kemenangan ini juga menjadi
perbatasan resmi yang memisahkan Italia dengan Gaule.
Rintangan
dari Suku-Suku Germanik
Suku-suku Germanik
merupakan persoalan utama bagi dunia Barat. Seorang pemimpin Germania bernama
Arminius membinasakan ketiga legiun pasukan pimpinan Varus pada tahun 9 M.
Sejak itu, wilayah Sungai Rhein menjadi wilayah perbatasan bagi Gaule maupun
bagi kekaisaran Romawi.
Kebangkitan
Kaum Bangsawan Gaulois
Pemberontakan di daerah-daerah
kawasan Sungai Loire serta pemberontakan Florus dengan mudah dipadamkan. Akan
tetapi, Sacrovir berhasil menduduki Autun dan menyandera anak-anak bangsawan
Gaulois yang sedang menuntut ilmu di kota itu. Kegagalan Pendirian Kekaisaran Gaule
Kematian Vitellius
memberi peluang kekosongan kekuasaan. Para wakil civitas-civitas di Gaule yang mengadakan pertemuan di Reims,
menolak keberadaan kekaisaran tersebut, serta menyatakan kesetiaan mereka pada
kekuasaan Roma dan kepada Kaisar yang baru, Vespasianus.
BAB 4
PEMERINTAHAN BARU(ABAD 1 SM-1 M)
Prasyarat
Umum
Salah satu prasyarat
meletakan pengintegrasian negeri Gaule dengan dunia Romawi adalah pembangunan
jaringan cites. Untuk bisa
mengendalikan para suku bangsa yang telah dikalahkan, Roma mengekalkan sejumlah
hak istimewa kepada suku bangsa yang dianggap sekutu. Sejak tahun 27 SM
dilakukan sensus penduduk yang memungkinkan untuk mengenal jumlah penduduk
serta kekayaan yang dimilki, agar kemudian bisa ditetapkan pola pembagian
berbagai pungutan cukai dan pajak.
Provinsi
Narboinnase
Pada tahun 22 SM,
Augustus memutuskan untuk menyerahkan kekuasaan atas wilayah Gaule Transalpina
kepada senat. Sejak itu, provinsi ini disebut provinsi Gallia Narbonensis, atau
Gaule Narbonnaise.
Provinsi-Provinsi
Germania
Tahun 90 M Caesar
Domitius memutuskan pembentukan dua buah provinsi di wilayah Germania, yakni
provinsi Germania Inferior (Bawah)
dan Germania Superior (Atas), yang
masing-masing memiliki pemimpin (Legat).
Provinsi-Provinsi
Wilyah Pegunungan Alpen
Provinsi-provinsi
tersebut adalah provinsi Alpen Maritim yang berpusat di Cemenelum (Cimiez), provinsi
Alpen Cottiennes yang berpusat di Susa, Italia. Pemerintahan
provinsi-provinsi tersebut dipercayakan kepada seorang ksatria (chevalier) yang diberi gelar Prokurator.
Realites
politik : Lingkup Ruang Cite
Cakrawala politik
mereka pada dasarnya lebih tertuju pada Cite, tempat tinggal mereka, yakni
sebuah lingkup wilayah terbatas yang didalamnya terdapat sebuah pusat kegiatan
politik.
Struktur
Pemerintahan Sebuah Cite
Sebuah Cite dipimpin
dari ibu kota pemerintahannya oleh para hakim dan sebuah dewan
pemerintahan Cite menurut model
pemerintahan yang berlaku di Roma. Dewan pemerintahan, atau yang disebut Curie,
kekuasaan eksekutif dipercayakan oleh Ordo Tingkat terbawah diduduki oleh dua
orang Questeurs (petugas pengawas keuangan dan keamanan) dan dua orang Ediles
(pejabat kotapraja), yang tugas utamanya mengurusi bidang keuangan.
UNSUR-UNSUR
KEKUATAN PEMERSATU
1.
Tentara
2.
Administrasi
Pemerintahan
3. Pengurus
Kultus Kekaisaran
BAB 5
PERADABAN GALLIA-ROMAWIABAD 1-2 MASEHI
Peradaban
Kota
Sebagai pewaris
pemukiman yang lebih dulu seperti Lutecia (Paris) dan Alesia
(Alise-Sainte-Reine), maupun sebagai pemukiman yang dibuka pada Zaman Romawi
yang lebih kemudian, seperti Augustodunum (Autun)serta Mediolonum (Saintes),
kota pertama-tama dirumuskan sebagai sebuah ruang hunian yang kurang-lebih
memenuhi persyaratan sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh.
Tata
Lingkungan Kota
Bangunan-bangunan umum
merupakan peninggalan yang sering dalam keadaan baik. Pusat kehidupan politik sebuah
Cite adalah Forum, yang memiliki sejumlah bangunan umum, yakni Basilika, Curie,
kuil-kuil pemujaan resmi. Di paris, letak Forum berada di sisi barat Bukit
Saint Genevieve. Bangunan-bangunan yang membudidayakan air, seperti Equeduc
(jembatan air) dan Therme (pemandian). Seluruh bangunan berperan penting
menjadi perekat penyatuan dan perpaduan masyarakat Gallia-Romawi, kendati ada
berbagai ketimpangan sosial.
Kegiatan
Perekonomian dan Kehidupan Sosial Perkotaan
Seluruh lapisan
penduduk ini, mulai dari para pemuka masyarakat hingga para pengrajin, saling
berbaur di dalam berbagai kesempatan perayaan hari-hari besar yang menjadi
selingan kehidupan di sepanjang tahun. Semua itu hanya mungkin terjadi berkat
pendapatan pokok yang diperoleh dari kawasan pedesaan.
Kekuatan
Tradisi
Para petani Gaulois
masih berpakaian seperti para pendahulu mereka, dengan celana, Bracae, dipadu
dengan kemeja tunik dan mantel bertudung, yaitu Sagum, ataupun mantel tanpa
lengan yang disebut Caracalla, yang dikemudian hari sering dikenakan oleh putra
Kaisar Severius, yang akhirnya dijuluki dengan nama itu.
Tanda-Tanda
Kehadiran Otoritas Roma:Pemetakan Lahan dan Villa
Bagian pemetakan lahan masih meningalkan jejak-jejak aslinya di dalam susunanlahanpertanian,
meski telah berkali-kali mengalami perubahan,sebagaimana yang ditemukan di daerah
Narbonne, Beziers, Arles, serta di daerah Mirebeau di Cote’Or, di
Bretagne, dlsb.
Vicus
Didalamlingkup sebuah vicus bisa ditemukan unsur-unsur
sebuah kota seperti forum,teater,thermes
(pemandian),tempat pemujaan ,seperti yang ditemukan di vicus ribemont-sur-ancre (somme).
Alam
Dewa-Dewa
Sejak awal penak lukan, Caesar
menjadikan Dewa Merkurius sebagai dewa tertinggi
bangsa Gaulois. Upaya pembauran dewa-dewa pujakaan, yang disebut interpretatio,berlangsung Timbal-balik,
dan hubungan persilangan antara kultus
Gaulois dan kultus Romawi ini memperkaya kepercayaan masing-masing .
Dewa-dewa
Gallia-Rommawi
Kumpulan yang terdiri
dari tiga sosok dewa Capitol di Roma, yakni Jupiter, Junon dan Minerva. Sosok
dewa juga ditemukan di puncak tiang monumen di Yzeures(Indra-et-Loire). Dimensi
pemujaan dewa merkurius bergeser jauh dari dimensi inti kepercayaan romawi hingga
kini masih dipertahankan (Saint-Michel-Mont-Mercure di daerah Vendee)
Kultus-Kultus
Timur dan Awal Mula Agama Kristen
Di dalam konteks
pengaruh alam kepercayaan Timur itulah muncul komunitas Kristen yang pertama di
tanah Gaule, yang terutama terdiri dari orang yang berasal dari Timur.
BAB 6
DARI KEKAISARAN ROMAWISAMPAI KERAJAAN KAUM BABAR
:KRISIS DAN TRANSFORMASI (ABAD KE-3
SAMPAI 4 M)
Krisis
Pada Abad ke-3
Salah satu fakta yang
sudah dapat dipastikan adalah gelombang invasi besar-besaran yang dilakukan
oleh suku-suku Germania.
Gelombang
Invasi
Meskipun harus bahwa
sumber-sumber sejarah cenderung memberikan gambaran yang gelap dari masa itu,
pada kenyataannya jarang sekali Gaule mengalami situasi yang demikian
mengerikan.
Kekaisaran
Gaule (260-274)
Kekaisaran Gaule itu
tidaklah menentang kekuasaan Roma, melainkan ingin mengambil alih kekuasaan
pusat yang dinilai tidak Efektif. Sebenarnya sejumlah kota di Gaule masih setia
kepada kekuasaan pusat, yaitu Roma. Kaisar Probus-lah yang bertugas menghentikan
gelombang terakhir invasi besar orang Germania di masa itu, persisnya pada
tahun 277.
Perubahan
di Bidang Agama
Constantinus menjadi
pemeluk Agama Nasrani pada tahun 312.Kristenisasi daerah pedalaman belum selesai
sekaligus dan bukan kebetulan jika istilah paganus
dalam bahasa Latin berarti paien (tanpa
agama)dan petani.
Permasalahan
di Bidang Agama
Aliran yang menyimpang,
Arianisme. Aliran ini bermula dari seorang rohaniawan asal Alexandria bernama
Arius, yang tidak mengakui sifat Tritunggal Tuhan dan menyatakan bahwa
kedudukan Krsitus berada di bawah Tuhan Bapa.
Keruntuhan
Gaule
Tanggal 31 Desember
406, bangsa Vandal, Sueve, Alain dan Burgonde menyeberangi Sungai Rhein dan
mulai menduduki Tanah gaule. Maka provinsi Gallia-Romawi pun hancur dan
digantikan oleh kerajaan-kerajaan bangsa Barbar.
BAB 7
ZAMAN PEMERINTAHAN BANGSA-BANGSA BARBAR (AKHIR ABAD
KE-4 HINGGA AKHIR ABAD KE-7)
InvasiBangsa-BangsaBarbar (Abad ke-5)
Dibawah
dorongan Santo Martin, daerah pedalaman mulai mengalami proses Kristenisasi.
Akan tetapi keseimbangan yang rapuh antarapihak Romawi dan pihak Barbaritu benar-benar
hancur diawal abad ke-5
GelombangInvasiBesar
Di
pertengahan abad (451) terjadi Invasimen dadak yang dilakukan oleh bangsa Hun
di bawah pimpinan Attila, yang mendorong didirikannya pertahanan kota.
Kerajaan-KerajaanBangsaBarbar
SukuWisigot
dengan kerajaan Toulouse yang terbentang dari pegunungan Pyrenees sampai ke sungai
Loiree dan daerah Provence.Kerajaan orang Frank Salien menggantikan posisi kerajaan
Wisigot.
DinastiMerovingiens (Abad ke-6-7)
-
Clovis
-
Kerajaan Frank
-
Kekuatan-Kekuatan
yang MenjauhdariPusat
Unsur-unsurpembaruan
-
BangsaRomawidanBarbar
-
MasyrakatMerovingien
-
Kristenisasi
BAB
8
KEKAISARAN
CHARLEMAGNE (abad ke-8- ke-9)
Terbentuknya
kaisar Charlesmagne
Austrasie (bekas wilayah Romawi
Timur), sekitar lembah sungai Meuse. Terhampar lahan-lahan luas milik beberapa
keluarga besar, diantaranya keluarga Arnulfien dan keluarga Pippinide, adalah
nenek moyang Pepin d’Herstal. Hasil karya anak Pepin d’Herstal, Carles Martel
dan Pepin le Bref luar biasa dari mengalahkan pasukan muslim hingga menurunkan
raja dinasti terakhir Merovingiens. Pepin le Bref mendirikan dinasti
Carolingiens dan raja suku Frank tahun 751.
Hal ini tidak terlepas dari
keberhasilan Charlesmagne. Penakluk yang mengumpulkan pasukan perangnya untuk
ekspedisi militer misalnya merebut perbatasan dari kekuasaan Islam, merebut ibu
kota suku Lombard, hingga menundukkan suku Saxon. Akhir abad ke-8, Charlesmagne
memimpin daerah lebih dari sejuta km2, sehingga harus di bagi atas
sub-karajaan/duches.
Institusi-institusi
Aachen, ibu kota yang didirikan
oleh Chalesmagne, sejumlah dinas-dinas pusat dikepalai oleh tokoh utama yaitu comte du palais. Pegawai yang terdiri
dari kalangan sipil dan gereja. Kaisar dikelilingi oleh kaum aristokrak
kekaisaran, baik kerabat kaisar maupun kerabat mereka sendiri menduduki jabatan
tertinggi di seluruh kekaisaran. Lingkungan vassal
kaisar, sumpah setia yang mengikat untuk melayani kaisar, terutama dalam bentuk militer. Konsep
Charlesmagne yang merencanakan pembagian kekuasaan diantara putra-putranya.
Gereja
dan Renaisans dinasti Carolinginens
Gereja banyak berhutang budi pada
dinasti Carolinginens, mereka menyelamatkan Kristen terhadap Islam, dan
mendukung penyebaran Injil. Sebagai imbalannya, kaisar Carolinginens mengangkat
uskup dan kepala biara sebagai vassal
dan menuntut kontribusi militer dan keuangan.
Permasalahan
pada masa kekaisaran Louis le Pieux
Ada banyak faktor penyebab kelamhan
dan perpecahan, diantaranya hasil rampasan yang makin jarang sementara masa
damai cukup lama, para vassal
berusaha agar hak yang diperolehnya dapat diwariskan. Louis le Pieux
menyerahkan kekaisaran pada Lothaire, sementara kerajaan-kerajaan kecil untuk
kedua putranya Pepin dan Louis. Masalah semakin besar saat adanya putra ke-4
lahir, Charles. Para putra memberontak kepada ayah mereka. Tahun 838, ketika
Pepin d’Aquitaine wafat, puranya, Pepin II disingkirkan demi Charles. Sehingga
terjadilah perang saudara antara Charles bergabung Louis melawan kaisar
Lothaire. Persekutuan itu dilakukan sumpah setia di Stasbourg.
Akhirnya dimenangkan oleh Charles
dan Louis serta memaksa Lothaire melakukan perundingan yang menghasilkan
perjanjian Verdun. Francie Barat untuk Charles, Francie timur untuk Louis,
sisanya, Francie tengah dan Italia untuk Lothaire. Bagian Lothaire segara pula
mengalami pembagian untuk pura-putranya. Gelar yang tak lama direbut oleh
pangeran Carolingiens.
BAB
9
KELAHIRAN
PRANCIS (ABAD KE 10-12)
Anarki
di abad ke-10
Sejak abad ke-9, para pembesar
kerajaaan, yaitu para bangsawan pemimpin di daerah dan para uskup, merasa cukup
kuat untuk memilih sendiri rajanya yang tentu saja merugikan keturunan keluarga
Carolinginens.
Kengerian
dan pengharapan di tahun 1000
Kegelapan abad kedelapan ditandai
dengan kecenderungan melihat tanda-tanda kiamat misalnya bencana yang
diakibatkan manusian maupun bencana alam. Namun sikap rohaniawan segera
membantah dan menghapus oleh kutipan-kutipan dari kitab suci. Pembukaan lahan
secara besar-besaran pada abad pertengahan, berupa lahan pertanian di pedesaan.
Selain itu kegiatan berdagang dan pengrajin di daerah pemukiman kota-kota
keuskupan lama atau kota-kota baru dekat kastil dan biara.
Raja-raja
pertama dinasti Capetiens
Raja-raja pertama dinasti Capetiens
diantaranya robert II (996-1031), Henry II (1031-1060) dan Philippe I
(1060-1108) tidak memiliki reputasi yang baik dibanding dengan pemimpin abad
ke-11, yaitu Guillaume”yang agung”, duc
Aquitaine dan Guillaume “sang penakluk”, duc
Normandie.
Namun pemimpin Capetiens adalah
raja yang diberkati gereja, sehingga dengan sendirinya termasuk golongan
rohaniawan sekaligus golongan bukan rohaniawan. Mereka memetik keuntungan
dengan posisinya untuk dihormati oleh para comtes
maupun oleh para uskup.
Kekaisaran
Plantegenet
Abad ke-12, raja Prancis tidak
sekuat dan sekaya vassal-nya di
Normandie, ditambah ketika Guillaume tidak memiliki keturunan langsung. Dengan
sangat cepat dan mengejutkan seorang seigneur
dari jajaran bawah, Henri Plantegenet, berhasil meraih kekuasaan. Pada tahun
1151, ia mewarisi comte Anjou dan
Normandie yang disatukan ayahnya. Tahun 1152, ia menikahi ketunan para duc Aquitaine bernama Alienor yang
dicerai oleh raja Louis VII. Henri menjadi raja Inggris tahun 1154 dan kemudian
merebut comte Nantes dan Bretagne.
BAB
10
MASYARAKAT
FEODAL
Mereka
yang berperang: dunia kastil dan para ksatria
Seigneur
dan vassal adalah tentara berkuda.
Dunia signeur dan vassal mempunyai
lingkungan sendiri yaitu kastil. Ikatan antara seigneur dan vassal
dijalani dalam upacara yang penuh dengan simbolis, yaitu foi, hommage, investiture. Foi dan hommage menyebabkan vassal
menyandang kewajiban yaitu mereka dilarang merugikan signeur. Kewajiban itu terutama bantuan militer.
Mereka
yang bekerja: dunia pedesaan dan desa-desa
Dalam sejarah masyarakat petani
antara abad ke 10 dan 12 tidak dapat disangkal adalah desa-desa yang jadi
menetap. Sebagai pemilik tanah yang luas, seigneur
mengelola langsung sebagian lahan miliknya (reserve), dan memepercayakan sisanya kapada petani dalam bentuk
garapan. Terhadap para pemukim itu, Seigneur
menjalankan serentetan hak dan monopoli, kewajiban membayar pajak lahan yang
disebut cens, dan hari-hari tertentu bekerja di reserve milik seigneur.
Mereka
yang berdoa: reformasi besar
Pada abad ke-10, gereja menjadi
bagian dari sistem feodal. Sebagai pemilik lahan-lahan garapan dan pemegang hak
atas kastil-kastil, para uskup dan kepala biara adala seigneur dalam sistem feodal.
Pada abad ke-12, ciri-ciri reformasi pada gereja kerajaan Prancis terlihat amat
jelas. Gereja yang memusatkan perhatian pada proese kristenisasi masyarakat
secara mendalam. Termasuk dalam aspek politik dan peperangan. Gereja yang mendukung pembentukkan golongan
ksatria (chevalerie). Gereja berhasil
memadukan kekuatan militer dangan semangat agama, dibawah pimpinan perwakilan
paus (legats). Seruan Paus Urbanus II
di Clermont tahun 1095, untuk menjalankan perang salib, membuat orang
berduyun-duyun menuju tanah suci (Palestina), baik dari lapisan bawah maupun
para ksatria.
BAB
11
KERAJAAN
AKBAR DINASTI CAPETIENS (1180-1328)
Para
raja agung dari dinasti Capetiens
Kelima orang raja dari dinasti
Capentiens, yang bergiliran memerintah dari tahun 1180 hingga tahun 1314.
Persoalan besar terjadi selama pemerintahan Philippe Auguste (1180-1223)
pertikaiannya melawan raja Henri II Plantagenet beserta putra-putranya, Richard
Coeur de Lion dan John Lackland. Philippe Auguste berhasil supaya penyitaan
para fiefs Jhon Lancland. Ia berhasil memperluas wilayah kerajaan, menjadi
penguasa tak tertandingi atas wilayah Prancis Utara serta menjadi pangeran
terbesar di seluruh kerjaan.
Pada masa pemerintahan Saint-Louis
(1226-1270) adalah masa kejayaan bagi sebuah pemerintahan monarki feodal.
Memimpin sendiri ekspedisi perang salib VII ke kawasan timur. Philippe le Bel
(1285-1314) memproklamasikan bahwa raja prancis adalah ‘kaisar di negerinya’,
maka raja beserta para ahli hukumnya tak lagi membenarkan campur tangan apapun
termasuklah paus. Itulah sumber pertikaian Paus Bonifacius VIII yang berujung
pada percobaan pembunuhan Anagni tahun 1303 dan dikatakan bahwa raja menghina
paus.
Buah
hasil kemajuan
Meningkatnya kekuasaan di tangan
raja berjalan seiringnya kekayaan kerajaan. Sejak abad ke-10 M, pertumbuhan
tingkat kemakmuran di wilayah pedesaan dibarengi kembalinya kota-kota dengan
mulai pulihnya kegiatan kerajinan dan perdagangan. Paris dipilih sebaga ibu
kota oleh raja-raja dinasti Capentiens, pada abad ke-13, kotanya dibagi tiga
yaitu: cite, kota dan universitas.
Tersebarnya peradaban Prancis terutama di bidang kesenian, bidang bahasa dan
sastra serta bidang pemikiran. Namun tanda-tanda kemerosotan terlihat, dimulai
dengan kegagalan raja Saint-Louis pada zaman perang salib, kesulitan ekonomi
serta kekacauan sosial di kota-kota bagian utara, pada akhir abad ke-13.
BAB
12
PERANG
SERATUS TAHUN DAN MASA PENUH TANTANGAN (1328-1483)
Prancis
pada tahun 1328
Pada tahun 1328 bukan hanya manjadi
negeri kaya namun juga ada tanda keadaan krisis : penurunan pendapatan hasil
bumi, kemunduran aktivas pasar raya di Champagne, bencana kelaparan. Krisis
juga melingkupi politik, di mulai saat wafatnya Phillipe le Bel. Empat belas
tahun, kematian putra-putranya berturut-turut, Tahta beralih kepada sepupu
mereka. Valois menyingkirkan puri-putri raja dan laki-laki Phillpe le Bel dari
garis ibunya. Persaingan merebut kekuasaan di Eropa yang dikenal dengan dengan
sebutan perang seratus tahun.
Masa
peperangan. Perang seratus tahun dan konflik kekuasaan atas wilayah Bougogne
Erward III mengingkari sumpah vassal, menantang Phillipe VI pada tahun
1338 dan merebut gelar raja Prancis. Tahun 1341- 1365, di Bretagne meletus
perang perebutan takhta antara calon dari raja Prancis melawan calon raja
Inggris. Tahun 1413, di daratan inggris, Henry V yang baru, dinasti Lancaster,
ia berupaya mengangkat pamor golongan bangsawannya dan menghantarnya untuk
menyerbu Prancis. Setelah perang seratus tahun, muncul kemelut baru: peperangan
melawan negara Bourgogne yang menjadi babak pembuka menuju peperangan panjang
wangsa Austria.
Masyarakat
yang terlanda krisis
Wabah penyakit sampar, sehingga
penurunan jumlah penduduk menukik tajam, resesi ekonomi menyebabkan bencana
kelaparan pada abad ke-14 dan 15. Krisis gereja, terjerumus konflik internal
:pertikaian dua paus. Pemberontakan Etienne, pemberontakan Caboche, para petani
melawan kewenangan para bangsawan. Dari semua itu lahirlah negara modern: pemerintahan
kerajaan, tentara dan sistem perpajakan dan adanya majelis perwakilan kaum.
BAB
13
KEHIDUPAN
DI DESA DAN KOTA DARI ABAD KE -15 SAMPAI ABAD KE-18
Penduduk
Pada tahun 1328, pendudk prancis
berkisar antara 15-20 juta jiwa. Namun bencana besar mengakibatkan penurunan
drastis. Pada abad ke-17 dan ke-18, orang menikah pada usia lanjut, rata- rata
usia 28-29 tahun bagi laki-laki dan 25-26 tahun bagi perempuan. Tingkat
kelahiran yang sdikit, sementara tingkat kematian bayi bawah satu tahun mencapai
25%. Penyakit sampar, kelaparan dan
peperangan yang menyebabkan krisi kependudukan.
Kegiatan
perekonomian
80%
hingga 90% penduduk prancis tinggal di desa dan sebagian bercocok tanam.
Karya industri penduduk kota meliputi tekstil, industri bangunan, tabang dan
baja. Sarana air lebih memudahkan dalam perdagangan prancis dengan
negara-negara tetangganya di benua Eropa dan Amerika. Krisis ekonomi yang
didorong oleh tergantungnya pada sektor pertanian, harga roti yang melonjak
tiga sampai empat kali lipat. Agama kristen secara resmi diajarkan oleh para
rohaniawan dengan kepercayaan maupun praktik peribatan kebanyakan penduduk
prancis. Praktik ibadat yang menunjukan iamn kekristenan merupakan ketentuan
ritual yang berlaku umum, misalnya misa setiap hari minggu, pengakuan dosa dan
komuni paskah.
Wadah
kehidupan sehari-hari
Keluarga, didaerah selatan, benyak
yang tingga bersama keluarga besar terdiri dari beberapa pasangan. Pastor di
desa berperan sebagai pemimpin baik dalam kehidupah kerohanian maupun duniawi.
Dewan kta mengurusi kepentingan kota : menjaga keamanan, membentuk satuan
polisi kota, serta memungut pajak seperlunya demi kepentingan tersebut. Wadah
sosial yang menampng musafir, gelandangan, pengemis yang terus melonjak setiap
kali krisis.
BAB
14
ABAD
KE-16, DARI CHARLES VIII HINGGA HENRI II (1483-1559)
Ekspedisi
ke italia dan pertikaian melawan wangsa austria
Ekspedisi peperangan ke italia,
pangeran wangsa Aragon, Charles VIII bertolak melintasi pegunungan Alpen,
memasuki Milano, Firenze, Roma lalu Napoli. Namun tiga bulan kemudaian, koalisi
antara ferdinand, maximilian, sri paus dan duc milano. Tahun 1519, kaisar
Maximilian wafat, cucunya Charles menjadi calon pewaris tahta kekaisaran. Pada
1552, Henri II, menjadi raja prancis setelah ayahnya wafat tahun 1547,
menduduki tiga keuskupan. Sehingga kian kuatlah kedaulatan raja di bawah
pemerintahannya.
Gagasan
humanisme dan Resaisansndi bidang kesusteraan
Di bidang kesenian, Prancis banyak
dipengaruhi oleh italia. Pemerintahan Francois I, pengaruh italia tampak pada
kastil-kastil dibanguan sepanjang sungai Loire.
Masyarakat
prancis dan awal mula reformasi
Pada akhir abad ke-15 sampai tahun
perdana ke-16, gereja prancis, seperti uga di seluruh dunia kristen yang lain
memperlihatkan kelemahan, terutamakurang baikanya para rohaiawan serta kehendak
yang sama untuk melakukan reformasi. Penempelan plakat pada bulan Oktober 1534,
berisi tentang penghinaan misa muncul di kastil Amboise yang dilakukan oleh
Jean Calvin.
Sejak tahun 1534, lebih-lebih
setelah tahun 1540, saat penyebaran agama protestan nyaris mengikuti ajaran
Calvinis, aksi penindasan semakin bermunculan seiring dengan kemaikan tahta
Henri II pada tahun 1547. Pada tanggal 2 Juni 1559, melalui keputusan Ecouen,
raja akhirnya memutuskan untuk menghilangkan ajaran yang di anggap heretik dan
mengirim sejumlah komisaris ke semua provinsiuntuk melaksanakan aksi
penindasan. 30 Juni, Henri II terkena cedera dan wafat sepuluh hari kemudian.
BAB
15
Krisis
Peperangan Antaragama (1559-1610)
Pererangan
Antaragama, Krisi Nasional
Krisis Keagamaan
Hampir empat puluh tahun terjadi
pertikaian berdarah antara pemeluk agama Katolik dan Protestan. Tahun 1559,
perkembangan ajaran Calvinis pada masa Henri II serta peralihan agama sejumlah
bangsawan merupakan ancaman terhadap perdamaian dan kesatuan kerajaan, karena
menurut pandangan pada masa itu, hanya boleh ada satu agama di dalam sebuah
Negara, yakni agama yang dianut oleh raja penguasa. Apalagi setelah gagalnya
konferensi di Poissy pada bulan September 1561, semakin tampak mustahil
mempertemukan kedua aliran agama tersebut.
Krisis Politik
Pertama-tama disebabkan oleh
keberadaan pewaris takhta Henri II, yakni putranya, Franciois II (1559-1560)
yang wafat setelah menduduki takhta selama 18 bulan. Adiknya, Charles IX
(1560-1574), baru berusia 10 tahun saat naik takhta, sehingga pemerintahan
dijalankan oleh ibunya, Catherine de Médicis menjadi wali raja yang mengalami
kesulitan memaksakan kewenangannya. Tahun 1564, Charles IX menginjak usia
dewasa, namun ibunda raja tetap mengendalikan kekuasaan di lapangan. Setelah
Charles IX wafat tahun 1574, adiknya Henri III naik tahta. dia sosok yang
tedidik dan bertanggung jawab. Namun konflik berlarut-larutkian menyulitkan
langkahnya.rangkaian peristiwa pun member peluang bagi bangkitnyakembali
gerakan otonomi provinsi dan daerah yang pada masa Francois I dan Henri II
terkekang. Di samping itu, krisis otorisasi kerajaan serta desakan kebutuhan
dana akibat peperangan menjadi penyebab kerapnya dilakukan pertemuan états généraux (1560, 1561, 1576, 1588),
atas desakan satu pihak.
Krisis Ekonomi
Krisis agama dan politik diperparah
oleh krisis ekonomi dan social. Pajak tingkat kerajaan dan tingkat seigneuries
kekuasaan pun tak henti-hentinya dinaikkan. Hasil pertanian dan kerajinan terus
menerus menurun. Perdagangan dalam negeri sebagian lumpuh. Jumlah penduduk
terus mengalami kenaaikan sejak akhir abad ke-15, cendrung mulai menurun mulai
kurun eaktu 1560-1580.
Peperangan Antaragama
Pertama(1561-1584)
Awal Peperangan
Pembantaian kaum Protestan di Wassy
(daerah Champagne) 1 Maret 1562 oleh kaki tangan Francois de Guise membuka
babak pertikaian bersenjata. Dalam historiografi tradisional tercatat adanya
delapan perang antaragama yang berbeda. Dalam setiap pertempuran, Protestan
yang berjumlah kecil selalu dapat dikalahkan.
Hari Santo Barthelemy
Pembantaian di hari Santo
Barthelemy tanggal 24 Agustus memakan korban 3.000 orang tewas di Paris,
termasuk Coligny, diikuti serentetan pembantaian serupa di sejumlah kota besar.
Aksi kejahatan ini direncanakan oleh Catherine dan Henri
de Guise, serta disetujui Charles IX.
Persatuan
Calvinis dan Liga Suci
Henri III
(1574-1589) menggantikan kakaknya tahun 1574 menghadapi situasi nyaris tanpa
harapan. Kelompok Protestan yang kini bergabung
dalam persatuan Calvinis berkekuatan besar berhasil memaksa raja. Keleompok
Katolik yang merasa perjuangannya tak
mendapt bantuan dari raja membentuk Persatuan Suci Kaum Katolik atau Liga Suci (Sainte Ligue).
Krisis
Tahun 1584-1598
Perang Antara Ketiga
Tokoh Henri
Kematian Francois d’Alencon 10 Juni
1584 memebuat keseimbangan terguncang. Henri III tidak mempunyai anak sehingga
calon pewarisnya adalah Henri de Bourbon, raja Navarre, keturunan putra bungsu
Saint Louis, yang memungkinkanseorang Protestan naik tahta memebuat gamang
penduduk Perancis hingga mendorong Henri de Guise melindak pihak Protestan. Namun dikalahkan Henri de Navarredi Coutras November
1587, sedangkan Henri de Guiseberhasil memenangkan pertempuran melawa kaum
Protestan lain. Henri III memerintahkan membunuh Henri de Guise 23 Desember
1588.
Henri
IV
Henri de
Navarre, yang kemidian dinobatkan menjadi Henri IV raja Prancis dan Navarre.
Tanggal 27 Februari 1594 ia ditahbiskan sebagai raja di Chartres.
Bangkitnya
Kembali Kerajaan di Bawah Pemerintahan Henri IV (1598-1610)
Edit
de Nantes
2 Mei 1598
dicapai perdamaian dengan Spanyol. Henri IV berhasil mengakhiri perang saudara
yang sudah berlangsung selama 40 tahun.
Pemulihan
Keaulatan Kerajaan
Para parlements hanya dibenarkan
menyampaikan keberatan setelah keputusan kerajaan didaftar. Majelis Perwakilan
Umum tak pernah lagi dipanggil bersidang. Kaum rohaniawan diminta untuk lebih
banyak menyumbangkepada anggaran kerajaan. Para bangsawan besar dipaksa untuk
patuh. Para gubernur provinsi pun harus merelakan kekuasaan mereka diciutkan
hanya sebagai pejabat militer. Pengiriman sejumlah komisaris menjadi cara untuk
mengawsi pejabat.
Sully, dan Pemulihan
Kondisi Keuangan dan Perekonomian
Sully, yang diangkat sebagai Kepala
Keuangan, berhasil memperbaiki kondisi keuangan berkat pengawasan ketat
terhadap anggaran belanja dan pendapatan.
BAB 16
Prancis Pada Masa Richelieu dan Mazarin (1616-1661)
Louis
XIII dan Richelieu (1610-1643)
Kekacauan
di Awal Pemerintahan
Raja
menyerahkan kekuasaannya pada Luynes yang tidak berpengalaman dan kurang cerdas
sehingga tidak sanggup menghadapi situasi sulit.
Richelieu
Sampai Tahun 1630
Richelieu
sebagai Turan yang mengancam.
Richelieu
dan Masa Perang
Richelieumelaksanakan
politik menyerang wangsa Autria.
Mazarin
dan Gerakan Fronde
Mazarin
bermaksud menjalankan politik yang dijalankan oleh Richelieu.
Gerakan
Fronde Anggota Parlement
26 Agustus
wali raja memerintahkan untuk menangkap 3 anggota parlement.
Gerakan
Fronde Para Pangeran
Sepanjang
tahun 1649, sikap Conde menyulut Fronde kedua (Fronde para pangeran).
Gerakan Fronde yang
dilancarkan Conde
Conde menjalin hubungan dengan
Spanyol dan berusaha mencetuskan kekacauan di wilayah barat daya.
Pemulihan Keadaan
Ketenangan kembali sedikit demi
sedikt karena rakyat telah letih dengan segala masalah.
Prancis Barok
Seni Barok lahir di Roma sekitar
1600. Seni Barok adalah seni yang menonjolkan pertunjukkan, kemewahan, gerak
dan unsur yang tidak rasional.
Kelahiran Aliran
Klasisisme
Nicolas Poussin adalah pelukis
pertama aliran klasik.
Awal Reformasi Kathilok
dan Jansenisme
Prancis di bawah Richelieu dan
Mazarin juga mengalami tahap awal reformasi katholik.
Perlawanan
Terhadaap Wangsa Austria Dimulai Kembali
Perang 30 Tahun dan
Perjanjian Westaflen
Konflik berakar pada ambisi
Ferdinand II, untuk mengubah keseluruhan wilayah yang dikuasainya menjadi Negara
teratur yang terikat.
Perjanjian Pyrenees
14 Juni 1658, di Dunes, Mazarin
memaksa raja Spanyol menandatangani perdamaian Pyrenees tanggal 7 November
1659.
BAB
17
Pemerintahan
Sendiri Louis XIV (1661-1715)
Menguatnya
Kedaulatan Monarki dan Keadaan Perekonomian
Raja dan Pembantunya.
Louis XIV memilih pembantunya bukan
dari kalangan rakyat biasa yang baru saja dianugerahi gelar bangsawan, yang
terikat sedemikian rupa karena merasa berhutang segala0galanya.
Intendant Kerajaan di
Daerah
Intendant adalah yang memegang
kekuasaan yang benar di semua provinsi.
Colbert, Kebijakan
Keuangan dan Perekonomian
Kegiatan produksi ditata sedemikian
letat untuk mengembangkan usaha pabrik, terutama yang berorientasi ekspor..
perekonomian Perancis lebih baik pada zaman Louis XIV.
Urusan
Keagamaan
Gallicanisme dan
Jansenisme
Louis XIV tidak bersedia melepaskan
haknya atas gereja sehingga menyeret ke dalam pertikaian denga Paus Innocentius
XI, ia berlandaskan pada tradidi gallicanisme. . ia berusaha menjaga keesaan
iman yang dianggap mutlak, yang
pertama-tama dilakukan adalah :menghancurkan Jansenisme dan membubarkan
kominutas penyebar benih-benih pembaharuan itu”.
Pencabutan Edit de
Nantes
Berkaitan
dengan rakyat yang menjadi penganut RPR (religion prêtendue réformée), ia berniat
utnuk menghilangkannya.
Reformasi
Katolik
Antara1661
sampai 1715, gema pembaharuan di Katolik tersiar luas. Perkembangan pesat
jumlah seminari merupakan salah satu faktor pendorongnya. Sekitar tahun 1700-1720, kesalehan beragama lebih
mengakar daripada abad sebelumnya.
Louis XIV dan Eropa
Tujuan
dan Kebijakan Politik Louis XIV
Riwayat
hubungan Louis XIV dengan Eropa mulanya terkesan malu-malu, dan meledak
berapi-api ketika Eropa mulai melakukan perlawanan. Louis XIV mempertahankan
ambisinya dengan diplomasi akfit dan kekuatan militer.
Peperangan Melawan
Holland dan Liga Ausburg
Perang Holland disulut Louis XIV
pada 1672. Perang Liga Ausburg mulai
sejak Oktober 1688.
Perang Pergantian
Tahkta Spanyol
Tahun 1702 Grande Allianc de La
Haye menyataan perang terhadap Prancis dan Spanyol.
Abad
Louis XIV
Raja Ideal Klasik
Louis XIV
memenfaatkan para penulis dan seni sastra untuk menulis tentang keagungannya.
Versailles
Versailles
adalah suatu kediaman dan merupakan perwujudan seni klasik yang paling megah.
Kebalikan
dari Abad Akbar
“Memburuknya
keadaan sebagian besar penduduk pada akhir masa pemerintahan akibat perang
berkepanjangan dan tekanan fiskal sebagai dampaknya”.
BAB 18
Abad Pertengahan
Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Para
Ilmuwan Terkemuka
Descartes sebagai
peletakdasar ilmu pengetahuan modern abad ke-17. Pascal, Clairaut, d’Alembert,
Lagrange, Monge, yang memberi andil di bidang matematika. Bouguer, Maupertuis,
Laplace yang mempertegas hipotesis Newton. Lavioser seorang cendikiawan
terbesar pada abad ke-18 sebagai peletak dasar kimia modern.
Minat
Terhadap Ilmu Pengetahuan
Antusiasme luar
biasa menyambut percobaan awal balon udara 1783 merupakan bukti besarnya minat
terhadap ilmu pengetahuan.
Kemajuan
Teknologi
Kemajuan
teknologi nyaris dimonopoli Inggris.
Pertumbuhan Penduduk dan Ekonomi
Pertumbuhan
Penduduk
Pada abad ke-18 Perancis mengalami
pertumbuhan penduduk yang pesat.
Pertanian
Awal abad pertengahan baru ada
minat di bidang agronomi dengan meniru Inggris.
Perkembangan Produksi
Industri
Meningkat pesat diakibatkan oleh
revolusi industri.
Perkembangan Lalu
Lintas Perdagangan
Kurang memperhatikan lalu lintas di
daerah pedalaman.
Pertumbuhan dan
Masyarakat
Tidak semua orang Perancis bias
merasakan kemakmuran ini.
Pergerakan
di Bidang Filsafat
Para Filosof Besar
Para penulis besar yang dijuluki
“filosof” berupaya keras mengganti :kegelapan: dengan sikap fanatisme dan
toleransi dengan “cahaya” akal bagi umat manusia.
Gagasan-Gagasan
Filosofis
Para filosof sama-sama melontarkan
kritik sistematis terhadap masyarakat sezamannya. Gagasan Deisme oleh Rousseau bermuara pada rasa keagamaan
yang mendalam dan tulus.
Ensiklopedia
Penerbitan Encyclopedia mulai tahun 1751.
Kemasyhuran Kebudayaan Prancis dan Batas-Batasnya
Perancis
Mewarnai Eropa
Voltaire,
seorang penulis hebat serta pewaris setia ajaran klasisisme. Arsitektur tetap
setia mengikuti tradisi klasik. Pengaruh kesusastraan dan seni yang sungguh
besar.
Berbagai
Reaksi Kebangsaan
Munculnya kebudayaan baru yang
mengalahkan kebudyaan Perancis.
Budaya Ilmiah dan
Budaya Kerakyatan
Ada jurang antara budaya adihulung
dan budaya kerakyatan
BAB 19
Prancis di Bawah Louis XV dan Louis XIV ((1715-1789)
Pemerintahan dan Perwalian (1715-1723)
Reaksi
Reaksi politik,
dibentuknya dewan pemerintahan mengantikan kedudukan para mentri dan sekertaris
negara ; reaksi agama, pemberian dukunga kepada kaum Jansenis ;
reaksi moral, memberikan kehidupan bebas tak beragama ; reaksi politik
luar negeri, mendekatnya kembali hubungan Perancis-Inggris.
Sistem
Law
Pendapat John
Law ; Menerbitkan uang kertas dengan jaminan deposito uang kepingan dan
bisa diuangkan kembali dengan nilai yang tertera.
Dampak Sistem Law
Sebagian
komunitas dan individu hampir bangkrut.
Prancis
di Bawah Pemerintahan Kardinal Fleury
Masa Perdamaian dan
Kemakmuran
Fleury menjalankan roda
pemerintahan kerajaan dengan sikap hati-hati dan menentramkan, mengikut cara
Colbert; selalu menciptakan perdamaian di luar negeri serta ketertiban dan
kemakmuran di dalam negeri.
Awal Perang Suksesi
Takhta Austria
Meletus pada tahun 1740 berbarengan
dengan konflik daerah jajahan lainnya.
Babak Terakhir
Pemerintahan Louis XV (1743-1774)
Setelah kematian Fleury, Louis XV
ingin memerintah sendiri.
Perang Suksesi Takhta Austria
dan Berbagai Dampaknya
Perang ini terus berlanjut tak
menentu.karena terlibat perang mengalami kesulitan keuangan.
Perang Tujuh Tahun
Louis XV kembali terlibat perang
baru di laut dan daerah jajahan serempak dengan Eropa.
Choiseul
dan Pergolakan di Parlements
Choiseul tidak
berhasil mengatasi krisis politik akibat perlawanan para parlements.
Maupeou
dan Triumvirat
Maupeou
mendesak Louis agak lebih keras dan akhirnya memecat Choiseul. Maupeou
membentuk “triumvirat” (pemerintahan yang terdiri atas 3 orang).
Awal
Pemerintahan Louis XIV (1774-1789)
Raja baru cucu
Louis XV ini kurang rajin dan pemalu dan juga kurang bisa diandalkan.
Turgot
Banyak
mengusulkan cara jalan pintas.
Necker
Dia teknisi yang mahir dan sangat
berpengaruh di kalangan perbankan.
Calonne dan Brienne
1783 Calonne diangkat sebagai
Pengawas Umum Keuangan. Dia banyak menghamburkan uang negara dari dana
pinjaman. Calonne diberhentikan pada 1787 dan digantikanoleh Lomenie de
Brienne, uskup agung Toulouse.
Menuju Sidang Majelis
perwakila Seluruh Kaum
25 September, parlement Paris meminta agar majelis bersidang seperti dahulu
dengan setiap kaum memiliki satu hak suara serta jumlah perwakilan yang sama.
BAB
20
Revolusi
dan Kekaisaran
1.
Krisis
Revolusi
Perubahan Sistem
Revolusi
Penghapusan
Sebuah Sistem
Kaum
elit yang berilmu menolak jarak antara tatanan politik dan sosial. Tanggal 14
Juli, dengan merebut Bastille, rakyat telah menunjukkan kemampuanmemaksakan
kehendak, pengusa terpaksa menerima keadaan. Dengan demikian, pemerintah
kerajaan telah menghapus dua unsu kekuasaan absolutnya, yaitu asalnya dari
Tuha-kekuasaan tidak lagi datang dari Tuhanmelainkan dari bangsadan hak
menetapkan hukum-yang ini sejak itu bergantung pada teks konstitusional.
Rekonstruksi
Negara
ditata kembali dengan sistem yang lebih sederhana.
Munculnya
Berbagai Macam Ketimpangan
Kekuasaan
yang ditetapkan Konstituante tahun1791 menjadi lumpuh oleh perpisahan
legeslatif dan eksekutif.
Semangat Kebangsaan
Bangsa
Dalam Suasana Damai
Puncaknya
pada 14 Juli 1790, ketika sebuah pesta*Federatin seakan menyatukan semua orang
Perancis dalam satu sumpah setia bersama “kepada bangsa dan hukum serta raja”.
Bangsa
yang Berjalan dalam Suasa Perang Republik
Dewan
legeslatif berpendapat bahwa perang di luar Perancis dapat menyalurkan Revolusi
keluar dan mengukuhkan yang di dalam. Peranglah yang menjadi penggerak.
Tahun
I, II, Bulan-Bulan Tragis
Republik
telah lahir dan harus disahkan. Tetapi
juga harus melawan musuh-musuh dari dalam dan luar.
Republik
Borjuis dan Bngsa Besar
Melindungi yang Telah Diperoleh
Para pemenang peristiwa Thermidor tidak mau maju lagi,
tetapi mengukuhkan apa yang sudah dicapai.
Mengekspor Revolusi
Semangat revolusi tidak lagi berada di dalam
perkumpulan kerakyatan melainkan di dalam pasuka-pasukan penakluk.
Tetapi Kekuasaan Tidak Menyukai Adanya
Kekosongan : Bonaparte
Ada
kontras yang besar antara keadaan politik dalam negeri. Bonaparte mengirimkan
tim ekspedisike Mesir yang armadanya dihancurkan oleh armada Inggris. Sementara
di Eropa, Inggris mendirikan koalisi kedua.
Maka terjadilah dua peristiwa hebat
akibat keputsan Bonaparte. Iaberhasil meninggalkan Mesir dan kembali ke Paris
tanggal 16 Otober 1799.9 Novembermemalui kudeta ia berhasil menggulingkan
pemerintahan Directorie dan melalui sebuah triumvirat sementara, berhasil
menaklukkan sebuah kekuasaan yang tidak akan dilepaskannya lagi.
Bab
21
Revolusi
dan Kekaisaran
II.
Kekaisaran, Hikayat dan Konsolidasi Golongan Borjuis
Prajurit revousi
pendiri dinasti keempat yang meneruskan dinasti merovingiens, Carolingiesns, dan
Capetiens,perampas kuasa yang di tentan di eropa oleh monarki-monarki lama, di
prancis oleh penduduk Ancien Regime, demikian pula oleh pendukung tahun II,
napoleonBonaparte memang sesuai ddengan juukan – julukan itu , secara
bergantian. Ia melintasi sebagai pemenang, kemudian sebagai yang kalah, dan ia
sempak mengobrak-abrik benua itu,
Konsutan
tertib dan kedamaian
Apara warga Negara
revolusi sudah di tanam di atas prinsip-prinsip yang telah memulainya, sekarang
sudah selesai.dalam kata proklamasi presentasi konstitusi yang baru(1799),
Bonaparte mengatakan kepada orang prancis apa yang menjadi harapan mereka,
yaitu mepertahankan apa yang di capai oleh revolusi dan kembali pada masa
tenang.
Menata
kembali Negara
Menata kembali Negara
harus memiliki konstitusi yang baik, administrasi yang baik dan keuanngan yang
baik. Konstitusi tahun VIII, yang dihasilkan sesudah kudeta bulan brumaire,
menjalankan prinsip yang di anjurkan oleh Sieyes: “Kekuasaan datanng dari atas
dan kepercayaan datang darri bawah” yang sebenarnya hanya menguntungkan
Bonaparte.
Dengan adanya kekuasaan yang kuat
ini ditambah dengan adanya administrasi yang kuat. Tetapi untuk mewujudkan hal
tersebut perlu pemasukan keuangan Negara yang sangat besar.
Untuk mewujudkan nyab
Bonaparte tidak melakukan inovasi melainkan menetapkan sebuah system yang tegas
dalam perhitungan dan pemungutan pajak, mengembalikan pamor pada Negara dengan
menciptakan sebuah caisse d’amortissement, mengembalikan kepercayaan oleh
sector perdagangan dengan mendirikan Banque de France dan mengesahkan france
germinal sebagai satu mata uang yang
akan tetap stabil sepanjang abad ke-19.
Menjaga
masyarakat
Bonaparte menganggap
bahwa Negara dan katolik harus berbaikan karna agama itu sudah tertanam di
dalam hati sebagian besar penduduk francis. Jadi ia bernegosiasi dengan paus
pius VII dengan tidak mudah dan sehingga tercapai nya perjanjian yang sering di
sebut Concordat. Dimata paus, perjanjian ini untuk menutup jurang yang telah
tergali antara kepausan dan orang prancis. Di mata Bonaporte, dengan mengakui
katolik sebagai agama mayoritas di prancis, maka rohanian kembali ke dalam
struktur Negara.
Rakyat peranis sudah muak dengan
kekacauan kekuasaan yuridis yang berasal dari monarki dan republic, ditarik nya
sebuah system yang sesuai dengan perasaan saat itu yaitu uu Code Civil, pasal
2.281 yang isinya adalahberakhirnya hak – hak istimewa, pengakuan terhadap hak
milik, kekuasaan kepala keluarga dan kebebasan kerja.
Mebina
perdamaian dan menuju kekaisaran
Sekembalinya dari
mesir, Bonaparte menemukan Prancis dihadapkan oleh kualisi kedua antara orang
inggris, rusia, dan Austria. Tetapi sejumlah kemenangan yang diperoleh
antaralain di Marengo,berasil mendorong rusia mundur, sedangkan orang Austria
terpaksa menandatangani sebuah perjanjian yang berisi memperjelas perjanjian
Campoformio. Orang inggris kembali sendiri lagi, sibuk mengurusi kerusuhan
didalam negerinya dan ketidakpuasan orang irlandia.
Jadi amat besarnya
prestise konsul pertama. Tetapi untuk seorang pemimpin yang legitimasinya dapat
dipertanyakan, setiap kemenangan merupakan ancaman.
Kekaisaran,
sebuah perkembangan militer yang secepat kilat.
Dalam waktu yang sangat
singkat yakni 8 tahunNapoleon I berhasil menahlukan eropa. Di eropa, dari 167 juta penduduknya,
kekaisaran memiliki 44 juta dan kekaisaran besar memiliki 82 juta. Secepat
kilat dan berakhir dengan kemelut di dalam nya.
Kondisi
dan hikayatnya
Napoleon memiliki dua
keunggulan yakni kejeniusannya dan tenteranya. Para tentaranya telah di doktrin
dengan rasa cinta tanah air dan kesetiaan yang sangat tinggi, sehingga
teciptalah tentara – tentara yang sangat kuat.
Sedangkan kejeniusannya sangat
berguna ketika mengatur strategi perang dan membaca keadaan medan pertempuran
yang sangat jeli oleh seorang napoleon.
Kekacauan
system
Demgan banyak nya
mengalami kemajuan dalam pertempuran, prancis menemuikemenangan yang sangat
memuakan, tetapi perang di prancis tidak berhenti dan lama kelamaan tidak lagi
membawa kemenangan bagi Negara prancis. Timbul kesulitan dan ketidak puasan di
bidang agama, timbul lagi konflik dengan paus, keadaan ini memudahkan musuh
untuk menyusup kedalam dan mengobrak – abrikan prancis.
Revolusi dan kekaisaran: 25 tahun stagnasi ekonomi
Dengan
banyaknya kerusuhan dan pertempuran di dalam dan diluar negri prancis mengalami
kemelut yang sangat panjang, dan mengalami perubahan dalam segi politik dan
social serta mental orang prancis tetapi tidak dengan struktur keuangan nya.
Eokonomi
Dalam
masyarakat prancis jarang terjadinya dinamisme dan inovasi ekonomi. Korban
utama perang adalah para pedagang luar negri yang telah tinggal dari abad
ke-18. Tetapi terbentur pada hambatan yang sngat besar, pengawasan lautan oleh
inggris, politik pengepungan, pemberontakan para budak berkulit hitam di saint
domingue, serta berahirnya system redistribusi bahan pangan di daerah jajahan.
Dengan banyaknya hambatan tersebut, banyak perusahaan prancis serta orang-orang
prancis mengalami kemerosotan.
BAB 22
Monarki
konstitusional pada masa para orang berpengaruh
Restorasi
Pada tanggal 4 juni
1814 Louis XVIII mengeluarkan piagam yang awalnya berisi tentang “ di prancis
seluruh kekuasaan ada di dalam diiri raja” dan kedaulatan di tolak. Tetapi,
sebagai sikap terbuka, piagam tersebut mengakui kemajua yang telah di peroleh
revolusi dalam bidang politik dan social. Raja memiliki kekuasaan eksekutif,
pengangkatan para mentri, inisiatiaf undang – undang. Ada dua dewan yang
mempelajari UU: Chambre des paris, yang di pilih oleh raja, dan Chambre des
Deeputes, yang anggotanya dipilih oleh rakyat. Para pemilih harus membayar
konstribusi langsung sebanyak 300 francs, sedangkan yang mencalonkan harus
membayar 1000 francs. Tidak lebih dari 90.000 orang yang berhak memilih.
Pemerintahan
Louis –Philippe
Mula-mula pada
pemerintahan raja iniberjalan dalam gejolak yang sangat tinggi, tidak hanya
menghadapi demo para buruh, kerusuhan oleh para kelompok-kelompok gelap yang
merasa tercuri kemerdekaannya, pemerintah juga harus menghadapi intrik-intrik
yang dilontarkan oleh para pendukung Ancien Regime. Pemerintahpun mengalami
banyak pertanyaan apakah pemerintah akkan mendukung banyaknya revormasi –
revormasi dan mengembangkan revolusioner . tetapi raja memanggil banker casimir
parier yang akhirnya mengambil keputusan tengah yakni di dalam negeri tertib
tanpa mengorbankan kebebasan, di luar damai tanpa merugikan sama sekali harga
diri.
BAB
23
Revolusi
Tahun 1848, dan Kekaisaran II: Dari Republik Demokratis ke Demokrasi Otoriter
Revolusi
Tahun 1848 dan Republik II
Gerakan
Revolusioner
Revolusi tahun 1848
bukanlah gerakan yang terisolir di eropa. Banyak alasan mengapa revolusi
tersebut dilakukan, antara lainnperistiwa februari 1848bersumber kepada sebuah
krisis ekonomi yang di sebabkan oleh krisis di sector pertanian yang melanda
eropa sejak tahun 1846,serta aspirasi – aspirasi yang mengenai republic yang
lambat di bawah monarki juli juga merupakan unsur yang menentukan.
Kekaisaran
yang Otoriter
Kekaisaran
yang gemilang
Perkembangan menuju kekaisaran
berlangsung sangat cepat. UUD yang singkat, yang diputuskan pada januari 1852,
yang mengakui prinsip – prinsip tahun 1789 ddan membentuk sebuah system
pemerintahan presidensial yang otoriter, yang memegang sepenuhnya kekuasaan
eksekutif dan hanya bertanggung jawab terhadap rakyat melalui plebisit. Hanya
ia seorang yang berhak mengajukan UU kepada kekuasaan legislative yang sangat
melemah. Louis Napoleon hanya tinggal mengumumkan kembalinya kekaisaran bulan
November 1852, pada saat itu kerajaan sudah sangat. Kaisar sangat tertarik di
bidang ekonomi akibat banyaknya cekokan dari Sain-Simon, pada zaman itu
perekonomian sangatlah maju.
Keruntuhan
pemerintahan
Pemungutan suara tahun
1869 merupakan jalan terang untuk kaum oposisi yang terbagi antara pihak
republican dan pendukung monarki untuk mengubah system pemerintahan menjadi
pemerintahan parlementer.
BAB
24
Republik Parlementer dan Laicite (Sekularitas)
(1870 – 1914)
Republik
III lahir di tengah – tengah kemelut. Perang berlanjut, dilakukan oleh pemerintah
pertahanan nasional, yang terdiri atas para wakil rakyat. Perdamaian terjadi
ketika Thiers yang di puncak ketenarannya diplih sebagai kepala kekuasaan
eksekutif republik dan tanggal 26 februari ia menandatangani draf hasil
perundingan awal untuk berdamaiyang disah kan oleh Assamblee tanggal 1 maret.
Tanggal 10 mey, perjanjian Frankfurt memaksa rancis kehilangan daerah Alsace
dan sebagian Lorraine termasuk metz.
Krisis 16 mei
Pemilihan legislative tahun 1876 yang menghasilkan
mayoritas bagi golongan republican, yang memperoleh kemenangan terutama di
bagian timur, tenggara dan paris. Mula – mula Mac –Mahon
menyesuaikan dengan keadaan itu, kemudian memaksa seorang republican moderat
mengundurkan diri tanggal 16 mei 1877. Menghadapi Chambre yang 363 anggotanya resmi memprotes pelanggaran
system pemerintahan tersebut, Mac –Mahon menggunakan haknya untuk membubarkan
Chanbre. Pada pemilihan berikutnya tetap republican yang mayoritas terpilih,
sehingga Mac – Mahon tertunduk. Dan akhirnya golongan republican kembali
memegang kekuasaan.
BAB
25
Kelahiran
Negara Prancis Baru
(akhir
abad ke-19 – Awal Abad ke-20)
Aspek
dan batasan perkembangan ekonomi
Selama paruh abad ke-19
prancis mengalami proses moderisasi yang merata. Aspek yang utama adalah
masuknya prancis ke dalam area perindustrian. Ini terjadi pada masa
perkembangan yakni tahun 1840-1860, yang saat itu prancis sedang melakukan
revolusi industry.
Fenomena
Bersiklus
Kemakmuran
pada tahun – tahun pertama kekaisaran II diikuti oleh kemajuan perlahan yang mulai
terasa sejak 1857-1860, yang lebih terasa pada tahun 1880an. Jatuhnya
perusahaan besar yakni Union generale tahun 1882 mengawali krisis yang ada di
prancis pada abad itu , kemiskinan, konflik social, dan bangkrut nya bank –
bank bisnis menandakan bahwa krisis tidak ter elakan lagi.
Meskipun demikian perekonomian
prancis bias mulai bangkit kembalisekitar tahun 1896-an dan terutama sejak
tahun 1906.
Bab
26
Ekspansi
Prancis di Dunia Pada Abad ke-19
Buah
karya kekaisaran II
Dibawah
pemerintahan kekaisaran II mulailah di bangun landasan untuk melakukan
ekspansi. Atas dukungan dari penjajah, misionari, tentara dan pelaut, beberapa
kalangan bisnis, serta pendukung paham Saint-Simon yang diminati kaisarnya,
dilancarkan politik colonial yang lebih ambisius dan lebih terpadu dibandingkan
para pendahulunya. Hasil dari
ekspansi ekspansi ini adalah banyaknya jajahan dari Negara prancis.
Hasil penjajahan
Sebagian wilayah jajahan diperintah
langsung, yang lainnya dijadikan protektorat yang member kesan semu tentang
kedaulatan pribumi. Niat eksploitasi sering mengecewakan akibatnya daerah
jajahan kurang berkembang, hanya melakukan penyitaan tanah-tanah ang di anggap
kosong dan diberikan ke penjajah, serta meberikan keperusahaan besar dan AEF.
Infrastruktur sangat besar di bangun di daerah jajahhan, namun pemerintah tidak
memperdulikan pembangunan industry local, di luarr tambang dan industri yang
menggali sumber alami. Pembangnan infrastruktur hanya difokuskan untuk
membangun negeri induk dibandingkan dengan membangun negeri jajahan sendiri.
Yang terakhir, banyaknya usaha penjajah yang merusak tatanan pemanfaatan lahan
tradisional yang saling menunjang, contohnya menurunnya peternakan domba di
aljazair disebabkan oleh tindakan yang memaksa suku – suku pribumi untuk bertempat
tingga tetap.
Bab
27
Perang
tahun 1914-1918,pasca perang,krisis tahun 1930an
Perang tahun
1914-1918
Keterlibatan di kancah konflik dan perang yang menjalar
Ultimatum yang disusul peryataan perang Austria terhadap Sieria,mobilisasi rusia,ultimatum jerman terhadap rusia,Mobilisasi umum di Perancis pada tanggal 1 agustus,Peryataan perang Jerman terhadap Prancis pada tanggal 3 Agustus,invasi ke Belgia,yang mendorong Inggris untuk melibatkan diri ke dalm perang tanggal 4 Agustus,semuanya merupakan rangkaian peristiwa yang saling terkait.
disertai tekad bulat. Masuknya Prancis ke kancah perang mempertahankan hak itu bahkan membangkitkanapi semangat tahun 1792 di kalangan aktivis perdamaian dan antimiliterisme. Kaum buruh selalu menjunjung tradisi revolisioner para prajurit tahun II yang melanglang dunia membawa kebebasan.
Jerman berniat menghantam Prancis untuk selanjutnya bergerak menuju Rusia. Sesudah meraih kemenangan di Belgia,pasukan Jerman langsung menerobos jauh ke dalam wilayah Prancis dan menyeberangi sungai Marne untuk mengepung pasukan prancis .
Keterlibatan di kancah konflik dan perang yang menjalar
Ultimatum yang disusul peryataan perang Austria terhadap Sieria,mobilisasi rusia,ultimatum jerman terhadap rusia,Mobilisasi umum di Perancis pada tanggal 1 agustus,Peryataan perang Jerman terhadap Prancis pada tanggal 3 Agustus,invasi ke Belgia,yang mendorong Inggris untuk melibatkan diri ke dalm perang tanggal 4 Agustus,semuanya merupakan rangkaian peristiwa yang saling terkait.
disertai tekad bulat. Masuknya Prancis ke kancah perang mempertahankan hak itu bahkan membangkitkanapi semangat tahun 1792 di kalangan aktivis perdamaian dan antimiliterisme. Kaum buruh selalu menjunjung tradisi revolisioner para prajurit tahun II yang melanglang dunia membawa kebebasan.
Jerman berniat menghantam Prancis untuk selanjutnya bergerak menuju Rusia. Sesudah meraih kemenangan di Belgia,pasukan Jerman langsung menerobos jauh ke dalam wilayah Prancis dan menyeberangi sungai Marne untuk mengepung pasukan prancis .
Penataan Negara
Dalam Keadaan Perang
Albert Thomas, merasa yakin mampu memanfaatkan keadaan perang untuk mengembangkan sebuah sistem perekonomian campuran yang menggabungkan negara industri swasta, serta mendorong tumbuhnya ikatan-ikatan kontaktual dalam berbagai tatanan hubungan sosial. Situasi perang memperkaya beberapa sekelompok lapisan sosial: pedagang,pelaku spekulasi, tengkulakj perang,sedangkan kenaikan harga serta inflasi ,yang tak pernah dikenal di Prancis selama abad ke 19 memukul para penanam modal serta kelompok berpenghasilan tetap.
Albert Thomas, merasa yakin mampu memanfaatkan keadaan perang untuk mengembangkan sebuah sistem perekonomian campuran yang menggabungkan negara industri swasta, serta mendorong tumbuhnya ikatan-ikatan kontaktual dalam berbagai tatanan hubungan sosial. Situasi perang memperkaya beberapa sekelompok lapisan sosial: pedagang,pelaku spekulasi, tengkulakj perang,sedangkan kenaikan harga serta inflasi ,yang tak pernah dikenal di Prancis selama abad ke 19 memukul para penanam modal serta kelompok berpenghasilan tetap.
Penyelesaian
Konflik
konferensi perdamaian dilangsungkan di Paris dan menghasilkan rangkaian perjanjian Versailles yang ditandatangani pada tanggal 28 juni 1919 di galeri kaca istana versailles, di tempat yang sama kekaisaran jerman diproklamasikan pada tanggal 18 januari 1871. Wilayah Alsace-lorraine dikembalikan ke pangkuan Prancis.
Situasi Pasca Perang
Kesulitan Menghadapi Kembalinya Suasana Damai
Akibat perang yang begitu besarnya sehingga bebanya dirasakan Prancis sampai beberapa dasawarsa setelah itu. Beban demografis yang harus diotanggung begitu berat: 1.400.000 orang tewas, 750.000 .cacat total.
Upaya pembangunan kembali dilakukan dengan cepat, berkat kemajuan ekonomi di tahun 1920an, sebagai kelanjutan dari gerak pertumbuhan yang sudah dimulai sejak pembukaan abad dan terus berlangsung selama perang.
konferensi perdamaian dilangsungkan di Paris dan menghasilkan rangkaian perjanjian Versailles yang ditandatangani pada tanggal 28 juni 1919 di galeri kaca istana versailles, di tempat yang sama kekaisaran jerman diproklamasikan pada tanggal 18 januari 1871. Wilayah Alsace-lorraine dikembalikan ke pangkuan Prancis.
Situasi Pasca Perang
Kesulitan Menghadapi Kembalinya Suasana Damai
Akibat perang yang begitu besarnya sehingga bebanya dirasakan Prancis sampai beberapa dasawarsa setelah itu. Beban demografis yang harus diotanggung begitu berat: 1.400.000 orang tewas, 750.000 .cacat total.
Upaya pembangunan kembali dilakukan dengan cepat, berkat kemajuan ekonomi di tahun 1920an, sebagai kelanjutan dari gerak pertumbuhan yang sudah dimulai sejak pembukaan abad dan terus berlangsung selama perang.
Krisis
tahun 1930-an
Meningkatnya Aspirasi Anti Parlementer
Kejahatan seorang petualang bernama Stavisky, yang melibatkan bebrapa tokoh kelompok radikal , menimbulkan heboh dan aksi demonstrasi protes, pada tanggal 6 februaru 1934 dari perkumpulan-perkumpulan veteran perang serta liga-liga terhadap pemerintahan Daladier.Para demonstran di luar segelintir orang , sebenarnya tak berniat menggulingkan pemerintah, namun hanya menginginkan perubahan.kembalinya Gaston doumergue, mantan Presiden Republik,memuaskan mereka. Tokoh ini lalu membentukpemerintahan persatuan nasional , yang memasukan tokoh-tokoh radikal seperti Herit, sampai Tardieu,yang berharap bisa menyelesaikan program pembaruan institusi kenegaraan.
Meningkatnya Aspirasi Anti Parlementer
Kejahatan seorang petualang bernama Stavisky, yang melibatkan bebrapa tokoh kelompok radikal , menimbulkan heboh dan aksi demonstrasi protes, pada tanggal 6 februaru 1934 dari perkumpulan-perkumpulan veteran perang serta liga-liga terhadap pemerintahan Daladier.Para demonstran di luar segelintir orang , sebenarnya tak berniat menggulingkan pemerintah, namun hanya menginginkan perubahan.kembalinya Gaston doumergue, mantan Presiden Republik,memuaskan mereka. Tokoh ini lalu membentukpemerintahan persatuan nasional , yang memasukan tokoh-tokoh radikal seperti Herit, sampai Tardieu,yang berharap bisa menyelesaikan program pembaruan institusi kenegaraan.
BAB28
Prancis Selama Perang Dunia II dari Perang Aneh Hingga Kekalahan
Prancis Selama Perang Dunia II dari Perang Aneh Hingga Kekalahan
‘’Perang Aneh’’
Semangat Union sacree tidak berhembus seperti pada tahun 1914. Kelompok Sosialis tidak masuk ke dalam pemerintahan Daladier yang diubah . Mereka menuduhnya bertindak otoriter dengan tak henti hentinya mengeluarkan dekrit undang-undang. Partai komunis menyetujui fakta jerman-Soviet dan menyetujui anggaranbagi kepentingan perang. Namun, setelah menerima seruan Internasional buruh,sejak akhir september partai komunis menentang apa yang disebutnya ‘’perang imperealis’’. Pemerintah membalasnya dengan membubarkan partai komunis disetrai aksi penindasan keras.
Kekalahan
Militer Dan Krisis Politik
Keesokan harinya dimulailah serangan
Jerman. Menyerbu masuk ke Belanda, dan Belgia. Yang hanya sebagian bisa lolos
melalui pelabuhan Dunkerque hingga tanggal 3 Juni , gagalnya usaha Jenderal
Weygend ( yang menggantikan Gamelin pada tanggal 19 mei) untuk mempertahankan
front dari Somme sampai Aisne pada 5-11 Juni, Terjunya Italia ke perang pada 10
Juni dengan bergabungnya pihak Jerman, Langkah mundur serabutan pasukan Prancis
ditengah perpindahan beramai ramai penduduk sipil.Hanya dalam selang waktu satu
bulan , pasukan Prancis yang sampai tahun 1918 dianggap sebagai kekuatan utama
di Eropa.
Revolusi
Nasional
Sehari setelah tanggal 10 Juli 1940
, Marsekal Petain mengambil tugas sebagai kepala negara serta mencabut jabatan
presiden republik. Undang-undang 13 Agustus melarang perkumpulan-perkumpulan
rahasia serta Freemasonry. Undang-undang 3 oktober 1940 menyikirkan orang-orang
Yahudi dari jabatan pegawai negeri dan kerha-kerja kepemimpinan di bidang pers
dan industri.
pemerintahan yang baru berupaya mewujudkan ‘’revolusi nasional’’ . Hal ini betul-betul bertentangan dengan semangat dan buah karya Revolusi Prancis , maupun nilai-nilai liberal.
pemerintahan yang baru berupaya mewujudkan ‘’revolusi nasional’’ . Hal ini betul-betul bertentangan dengan semangat dan buah karya Revolusi Prancis , maupun nilai-nilai liberal.
Prancis Merdeka
( Frnce Libre ) dan Gerakan Perlawanan (Resistance) awal mula gerakan
Awal Mula Gerakan
De Gaulle nadalah ahli strategi perang kendaraan lapis baja sebelum tahun 1939, yang berpangkat Jenderal brigade sementara. Dia rekan dekat Paul Reynaud yang mengangkatnya menjadi wakil sekretaris negara urusan peperangan pada tanggal 6 Juni 1940. Dia tiba di Inggris pada 17 Juni 1940, dan keesokan harinya langsung mengeluarkan seruan untuk meneruskan perjuangan. Setelah diakui oleh Inggris sebagai ‘’ pemimpin orang-orang Prancis yang merdeka. Ia hanya mula-mula mamopu menggalang kekuatan yang sangat terbatas . Pda 3 Juliu 1940 , aksi pemboman Inggris terhadap armada angkatan laut Prancis di pangkalan Mers El-Kebir , untuk mencegahnya dikuasai Jerman, semakin mengisolasi kekuatan Prancis merdeka dalam serangan atas Dakar pada bulan September.
Awal Mula Gerakan
De Gaulle nadalah ahli strategi perang kendaraan lapis baja sebelum tahun 1939, yang berpangkat Jenderal brigade sementara. Dia rekan dekat Paul Reynaud yang mengangkatnya menjadi wakil sekretaris negara urusan peperangan pada tanggal 6 Juni 1940. Dia tiba di Inggris pada 17 Juni 1940, dan keesokan harinya langsung mengeluarkan seruan untuk meneruskan perjuangan. Setelah diakui oleh Inggris sebagai ‘’ pemimpin orang-orang Prancis yang merdeka. Ia hanya mula-mula mamopu menggalang kekuatan yang sangat terbatas . Pda 3 Juliu 1940 , aksi pemboman Inggris terhadap armada angkatan laut Prancis di pangkalan Mers El-Kebir , untuk mencegahnya dikuasai Jerman, semakin mengisolasi kekuatan Prancis merdeka dalam serangan atas Dakar pada bulan September.
BAB29
Pembebasan Dan Republik IV (1934-1958)
Pembebasan Dan Republik IV (1934-1958)
Kembali ke masa
Damai
Pembebasan
Pada tanggal 6 Juni 1944. Paukan sekutu mendarat di Normandie. Mula-mula, karena tidak ingin campur tangan dalam masa depan politik Prancis, pasukan sekutu merencanakan pembentukkan administrasi militer di wilayah-wilayah yang dibebaskan. Namun de Gaulle , dengan dukungan kuat penduduk berhasil memaksakan wewenang kekuasaan pada wakil pemerintahan sementara. Setelah pembebasan Paris ( 25 Agustus 1944) dan pembentukan pemerintahan ‘’kebulatan Suara Nasional ‘’ GRFF mendapat pengakuan resmi sekutu.
Menteri Peradilan membentuk sejumlah pengadilan khusus pada tanggal 15 September 1944. Pengadilan –pengadilan ini menjatuhkan 38.226 vonis hukuman , 2.853 diantaranya berupa vonis hukuman mati. Dari jumlah itu , 76 orang dieksekusi.
Pembebasan
Pada tanggal 6 Juni 1944. Paukan sekutu mendarat di Normandie. Mula-mula, karena tidak ingin campur tangan dalam masa depan politik Prancis, pasukan sekutu merencanakan pembentukkan administrasi militer di wilayah-wilayah yang dibebaskan. Namun de Gaulle , dengan dukungan kuat penduduk berhasil memaksakan wewenang kekuasaan pada wakil pemerintahan sementara. Setelah pembebasan Paris ( 25 Agustus 1944) dan pembentukan pemerintahan ‘’kebulatan Suara Nasional ‘’ GRFF mendapat pengakuan resmi sekutu.
Menteri Peradilan membentuk sejumlah pengadilan khusus pada tanggal 15 September 1944. Pengadilan –pengadilan ini menjatuhkan 38.226 vonis hukuman , 2.853 diantaranya berupa vonis hukuman mati. Dari jumlah itu , 76 orang dieksekusi.
Menuju Sistem
Ketatanegaraan Baru
Pada tanggal 21 Oktober 1945, rakyat Prancis diminta pendapatnya mengenai persoalan ketatanegaraan ini melalui referendum, yang bersamaan pelaksanaanya dengan pemilihan anggota Assemblee, melaui sistem perwakilan proporsional per lingkup departemen. Pertanyaan pertama yang dicantumkan dalam referendum adalah ‘’Maukah anda agar Assembelee terpilih saat ini menjadi badab konstituante?’’ 96,1% pemilih menjawab ya . maka itulah pertanda berakhirnya lembaga-lembaga Republik III. Pertanyaan kedua menanyakan persetujauan tentang rencana undang-undang penataan institusi kenegaraan selama menanti terbentuknya kostitusi baru. Ini membatasi kekuasaan Assemblee , yang terpilih untuk nmas jabatan tujuh bukan.Terutama , Konstitusi yang ditetapkan oleh Asemblee harus ‘’ dimintakan perstujuan pada khalayak pemilih melalui cara referendum’’. De Gaulle yang terpilih sebagai Presiden Pemerintah oleh Asemblee Konstituante dengan dukungan suara bulat, membentuk pemerintahan yang didominasi ketiga partai utama.
Pada tanggal 21 Oktober 1945, rakyat Prancis diminta pendapatnya mengenai persoalan ketatanegaraan ini melalui referendum, yang bersamaan pelaksanaanya dengan pemilihan anggota Assemblee, melaui sistem perwakilan proporsional per lingkup departemen. Pertanyaan pertama yang dicantumkan dalam referendum adalah ‘’Maukah anda agar Assembelee terpilih saat ini menjadi badab konstituante?’’ 96,1% pemilih menjawab ya . maka itulah pertanda berakhirnya lembaga-lembaga Republik III. Pertanyaan kedua menanyakan persetujauan tentang rencana undang-undang penataan institusi kenegaraan selama menanti terbentuknya kostitusi baru. Ini membatasi kekuasaan Assemblee , yang terpilih untuk nmas jabatan tujuh bukan.Terutama , Konstitusi yang ditetapkan oleh Asemblee harus ‘’ dimintakan perstujuan pada khalayak pemilih melalui cara referendum’’. De Gaulle yang terpilih sebagai Presiden Pemerintah oleh Asemblee Konstituante dengan dukungan suara bulat, membentuk pemerintahan yang didominasi ketiga partai utama.
Republik IV
menghadapi Musuh-musuhnya
Pemilihan 10november 1946 di Assemblee Nationale memperkuat kedudukan partai komunis dan menunjukkan merosotnya SFIO serta sedikit mundurnya MRP. Setelah pemilihan Conseil Republik ,seorang sosialis yang dekat dengan Leon Blum, yaitu Vincent Auriol ,terilih menjadi presiden Republim IV . Dengan demikian ,berakhirlah periode peralihan lama pasca pembebasan.
Pemilihan 10november 1946 di Assemblee Nationale memperkuat kedudukan partai komunis dan menunjukkan merosotnya SFIO serta sedikit mundurnya MRP. Setelah pemilihan Conseil Republik ,seorang sosialis yang dekat dengan Leon Blum, yaitu Vincent Auriol ,terilih menjadi presiden Republim IV . Dengan demikian ,berakhirlah periode peralihan lama pasca pembebasan.
Menjelang
Berakhirnya Permerintahan Republik IV
Pengganti Guy Mollet ,seorang tokoh
radikal, Maurice BourgesMaunoury, hanya berthan kurang dari empt bulan . Ia
digulingkan saat hendak mengajukan rancangan undang-undang bagi Aljazir.
Menteri Keuangan ,Felix Geaillard, juga dari kalangan radikal, menggantikan
kedudukanya setelah berlangsung krisis selama lima pekan. Ia berhasil
meloloskan loi-cadre bagi Aljazair, setelah dilakukan banyak perubahn , namun kemudian
kehilangan dukungan mayoritas pada tanggal 15 april 1958. Tak pelak itu
disebabkan karena ia menerima usulan jasa baik misi gabungan Amerika-Ingrris
untuk menyelesaikan konflik Prancis-Tunisia setelah peristiwa pemboman pesawat
Prancis terhadap desa
Sakhiet-Sidi-Youssef, yang dicurigai sebagai tempat persembunyian
pemberontak FLN.
BAB30
Republik V di Bawah Pemerintahan de Gaulle (1958-1969)
Republik V di Bawah Pemerintahan de Gaulle (1958-1969)
Tahun-Tahun Awal
Pemerintahan Baru
Pemerintahan Baru
Teks konstitusi diperkenalkan oleh
Jenderal de Gaulle pada satu tanggal yang amat berarti, yakni 4 September, di
lapangan Republik Referendum diadakan
pada tanggal 28 Seotember. Pendukung suara tidak terdiri dari sejumlah kelompok
ekstrem kanan , dari partai komunis dan dari kesatuan kekuatan Demokratis
(Union des forces democratiques) yang dikepalai oleh Pierre Mendes France dan
Francois Mitterrand, yaitu dari kelompok kiri bukan komunis yang menolak cara
kembalinya de Gaulle di pemerintah serta lembaga-lembaga baru . Sedikit saja
yang tidak ikut pemilihan (15%) Suara Ya mendap[at 79% dari semua suara ,yakni
2/3 pemilih terdaftar ,suatu hasil luar biasa yang memperkuat kedudukan de
Gaulle . Suara Ya mendapatkan 1,6-1,9 juta suara dari pendukung partai komunis.
Pemilihan umum legislatif tanggal 23 November 1958 menunjukan kemerosotan Partai Komunis yang berterusan. Partai-partai itu yang diilhami Jenderal de Gaulle bertahan, sdangkan Union pour la Nouvelle Republique yang juga diilhami oleh de Gaulle meraih suara yang sama dengan perolehan suara oleh RPF tahun 1951 . Pada putaran kedua, UNR dan kelompok kanan moderat mendapatkan jumlah suara paling banyak . Ini disebabkan oleh sistem pemilihan yang berdasrkan mayoritas. SFIO mendapatkan sekitar 40 wakil saja ,partai komunis 10 saja karena terisolir pada putaran kedua banyak wakil yang kalah.
Jenderal de Gaulle terpilih sebagai Presiden Republik pada tanggal 21 Desember dengan 62,394 suara (78,5%). Dia mulai menjabat pada 8 Januari 1959 dan langsung melanti salah satu seorang yang paling setia padanya sebagai perdan a menteri yakni Michael Debre.
Pemilihan umum legislatif tanggal 23 November 1958 menunjukan kemerosotan Partai Komunis yang berterusan. Partai-partai itu yang diilhami Jenderal de Gaulle bertahan, sdangkan Union pour la Nouvelle Republique yang juga diilhami oleh de Gaulle meraih suara yang sama dengan perolehan suara oleh RPF tahun 1951 . Pada putaran kedua, UNR dan kelompok kanan moderat mendapatkan jumlah suara paling banyak . Ini disebabkan oleh sistem pemilihan yang berdasrkan mayoritas. SFIO mendapatkan sekitar 40 wakil saja ,partai komunis 10 saja karena terisolir pada putaran kedua banyak wakil yang kalah.
Jenderal de Gaulle terpilih sebagai Presiden Republik pada tanggal 21 Desember dengan 62,394 suara (78,5%). Dia mulai menjabat pada 8 Januari 1959 dan langsung melanti salah satu seorang yang paling setia padanya sebagai perdan a menteri yakni Michael Debre.
BAB31
Republik V yang Mengakar Pasca-Gaullisme dan Pemerintahan yang Silih Berganti Haluan Politinya
Republik V yang Mengakar Pasca-Gaullisme dan Pemerintahan yang Silih Berganti Haluan Politinya
Tanpa menimbulkan krisis
institusi-institusi kenegaraan .Georges Pompidou yang pada dasarnya meneruskan
politik de Gaulle. Digantikan oleh Valery Giscard d’Enstaing yang mendapat
dukungan dari oposisi berhaluan tengah dan usaha melakukan perubahan terhambat
oleh krisis. Francois Mitterand mengganti Valery d’Estaing dan pemilihanya
menjadi Presiden Republik mengawasi jaman pemerintahan silih berganti haluan
politiknya. Sesudah pemilihan legislatif tahun 1986. Mulailah periode
pemerintahan bersama.
Tahun-Tahun
Pemerintahan Pompidou
Pemilihan
Pemilihan
Pada
putaran pertama, Geoeges Pompidou meaih 44,5 5 dari total suara sah ,jauh di
depan Alain Poher (23%) dan Jacques Ducsos (21%) . Partai komunis ,yang
menentang persetujuan diantara kelompok sosialis dan kelompok berhaluan
tengah serta ide=ide berhaluan Atlantik
dari Alian Poher, meminta pendukungnya untuk abstain. Tidak semua mengikuti
saran ini .Perpuluhan abstain melonjak dari 22,41% menjadi 31%. Georges
Pompidou meraih lebuh dari 58% total suara sah dan 37,5% total pemilih yang
terdaftar , Alain Poher ,42% dan kurang dari 27% masing-masing . Sukses ini
membuktikan bahwa Gaullisme bisa bertahan sesudah de Gaulle dan mengakarkan
institusi-institusi kenegaraan Republik V.
BAB32
Perubahan-Perubahan Prancis Pada Paruh Kedua Abad ke-20
Perubahan-Perubahan Prancis Pada Paruh Kedua Abad ke-20
Sejak akhir
tahun 1940an. Prancis mengalami perubahan yang mendalam. Dia menjadi kekuatan
industri yang besar,jumlah petani sangat menurun, sementara jumlah pekerja
melonjak di sektor sekunder( industri) dan lebih-lebih lagi di sektor tertier
(jasa) , dan cara-cara hidup cenderung
sama.
Evolusi Ekonomi
Rekonstruksi dan modernisasi
Banyak orang meninggal dunia akibat perang dunia II (600.000) korban ,tetapiberkurang jika dibandingkan dengan perang dunia I. Ekonominya hancur akibat rampasan oleh penjajah Jeman, kerusakan langsung dan kekurangan investasi. Tahap produksi tahun 1938baru tercapai kembali pada tahun 1947, sementara tahap produksi tahun 1929 baru tercapai pada tahun 1950. Rekonstruksi terutama dijalankan dengan bantuan negara sesuai pandangan para pejuang resistance: Pengawasan pertukaran uang yang diberlakukan pada awal perang tetap ada seperti juga pengawasan harga yang bakal berlangsung hingga tahun 1986,walaupum tidak lagi secara menyeluruh. Energi sebagian dari sektor perbankan , perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan penjajah Jerman seperti Renault diambil alih oleh negara. Dekrit 3 Januari 1946 menetapkan rencana ‘’ untuk modernisasi dan perlengkapan ekonomi’’ kedua perkataan ini melambangkan motto tahun-tahun setelah perang. Modernisasi ini diarahklan dari atas ke bawah , suatu cara yang dilakukan baik oleh pejabat tinggi maupun oleh pemimpin ekonominya.
Evolusi Ekonomi
Rekonstruksi dan modernisasi
Banyak orang meninggal dunia akibat perang dunia II (600.000) korban ,tetapiberkurang jika dibandingkan dengan perang dunia I. Ekonominya hancur akibat rampasan oleh penjajah Jeman, kerusakan langsung dan kekurangan investasi. Tahap produksi tahun 1938baru tercapai kembali pada tahun 1947, sementara tahap produksi tahun 1929 baru tercapai pada tahun 1950. Rekonstruksi terutama dijalankan dengan bantuan negara sesuai pandangan para pejuang resistance: Pengawasan pertukaran uang yang diberlakukan pada awal perang tetap ada seperti juga pengawasan harga yang bakal berlangsung hingga tahun 1986,walaupum tidak lagi secara menyeluruh. Energi sebagian dari sektor perbankan , perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan penjajah Jerman seperti Renault diambil alih oleh negara. Dekrit 3 Januari 1946 menetapkan rencana ‘’ untuk modernisasi dan perlengkapan ekonomi’’ kedua perkataan ini melambangkan motto tahun-tahun setelah perang. Modernisasi ini diarahklan dari atas ke bawah , suatu cara yang dilakukan baik oleh pejabat tinggi maupun oleh pemimpin ekonominya.
Dari Pertumbuhan ke Krisis
Mulai tahun
1954-1955 , seperti negara-negara lain di dunia Atlantik , Prancis memasuki
periode pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Angka pertumbuhanya rata-rata 4,5%
dari tahun 1949 hingga 1959, 5,8% dari 1959 hingga 1970. Antara tahun 1946 dan
1977, penghasilan nasional kotor naik lima kali lipat. Prancis menjadi kekuatan
besar dalam bidang industri dan salah satu eksportir terbesar di dunia.Produksi
industri tumbuh 3 kalai lipat dari tahun 1954 hingga 1984 . Prancis memiliki Industri elektro-nuklir yang terbaik di dunia
(Jean-Marcel Jeanneney). Industri kapal
terbang dan angkasa yang bersaing dengan
Amerika Serikat . Tetapi sukses perusahaa n-perusahaan besar milik negara dan swasta ,yang juga
dibantu oleh Negara, tidak bisa menyembunyikan kelemahan perusahaan ukuran
sedang berhadapan dengan perubahan teknologi dan persaingan dengan negara
laian.
Mulai tahun 1973
,Prancis terkena krisis yang disebabkan oleh fluktuasi harga-harga bahan
mentah, terutama minyak ,serta fluktuasi kurs mata uang dolar, ekoran
inovasi-inovasi teknik dan munculnya negeri-negeri industri baru .Produksi
tumbuh dengan lamban sejak tahun 1974, yaitu 8% dalam tempo 13tahun. Pengangguran naik dari 2,8% total populasi usia produktif
pada tahun 1974 menjadi 6,3% pada tahun 1980 dan 10,2% pada tahun 1996. Berkat
periode pertumbuhan ekonomi pengangguran turun di bawah 10% pada bulan mei
2000.
Masyarakat: Keanekaragaman Dan Penyeragaman
Kota dan Desa
Jumlah 2.000 penduduk sebagai batas untuk mebedakan kota dan desa dapat diterima pada abad ke
-19, tetapi tidak bvegitu berarti hari
ini. Kita dapat mengikuti pandangan Henri Mendras yang menyatakan bahwa dibawah
20.000 penduduk , kota-kota merupakan kota-kota pedesaan, yang terintegrasi
secara mendalam dalam kehidupan di daerah-daerah pedesaan. Jika jumlah 20.000
Penduduk ini diterima sebagai patokan definisi kota, proporsi populasi pedesaan
tetap hampir stabil; dari 50% tahun 1945 menjadi 44% sekarang ini Dario
Pengamatan ini, dapat diperhatikan bahwa walaupun jumlah pekerja alam sektopr pertanian
menurun (4,5%), wilayah pedesaan sangat
dinamis di Prancis , yaitu desa-desa dan kota kecil-kecil.
Sektor Jasa , Pertanian , dan Industri
Sektor industri mengalami pertumbuhan yang lamban sebelum menurun 29,4% dari populasi usian produktif pada tahun 1992, tanda merosotnya kegiatan-kegiatan industri lam . Sebaliknya ,sektor jasa bertumbuh terus sejak pertengahan tahun 1960-an dan mempekerjakan 57,6% dari populasi usia produktif pada tahun 1982. Pada tahun-tahun krisi, sektor ini saja menciptakan lapaangan kerja yang baru . Konsep sektor jasa luas luas sekali dan menggabungkan berbagai jenis kerja. Tetapi dua ciri sangat berarti naiknya proporsi eksekutif (cadres) dan profesi bebas (profesional liberales) yang berkembang lebih dari dua kali lipat dari 9% menjadi 20% sejak perang dunia II serta naiknya jumlah pekerja perempuan disektor jasa. Sebenarnya , hal yang baru bukan kenaikan jumlah perempuan bekerja dari 34 menjadi 40% dari populasi usia produktif dalam waktu 20-an tahun saja.
Sektor industri mengalami pertumbuhan yang lamban sebelum menurun 29,4% dari populasi usian produktif pada tahun 1992, tanda merosotnya kegiatan-kegiatan industri lam . Sebaliknya ,sektor jasa bertumbuh terus sejak pertengahan tahun 1960-an dan mempekerjakan 57,6% dari populasi usia produktif pada tahun 1982. Pada tahun-tahun krisi, sektor ini saja menciptakan lapaangan kerja yang baru . Konsep sektor jasa luas luas sekali dan menggabungkan berbagai jenis kerja. Tetapi dua ciri sangat berarti naiknya proporsi eksekutif (cadres) dan profesi bebas (profesional liberales) yang berkembang lebih dari dua kali lipat dari 9% menjadi 20% sejak perang dunia II serta naiknya jumlah pekerja perempuan disektor jasa. Sebenarnya , hal yang baru bukan kenaikan jumlah perempuan bekerja dari 34 menjadi 40% dari populasi usia produktif dalam waktu 20-an tahun saja.
Masyarakat Konsumsi
Serta Para Elitnya
Pertumbuhan kelas
menengah merupakan salah satu kenyataan terpenting dalam evolusi masyarakat
Prancis. Yang palimg banyak didalamnya adalah karyawan di sektor swasta , guru,
dan pegawai negeri. Kelas menengah baru ini, yang terutama memanfaatkan demokratisasi pendidikan tingkat lanjutan dan
perkembangan pendidikan tinggi pada beberapa dasawarsa terakhir ini. Demikian ,
tingkat pendidikan dan asprirasi budaya mereka lebih tinggi daripada kelas
menengah tradisional (pengusaha kecil,pengerajin,pemilikm toko).
Pada umumnya , sementara struktur-struktur sosial menjadi lebih banyak dan lebih kompleks , serta ketidakseimbangan sosial berkurang , menjelaskan kehidupan politik dengan konsep perjuangan kelas tidak dapat diterima lagi. Bahwa terdapat buruh yang memilih calon konservatif merupakan suatu kenyataan yang bertentangan dengan konsep ‘’partai-partai buruh’’, sementara sikap politik kelas menengah tidak merata , dan berubah mengikuti situasi dan kondisi.
Pada umumnya , sementara struktur-struktur sosial menjadi lebih banyak dan lebih kompleks , serta ketidakseimbangan sosial berkurang , menjelaskan kehidupan politik dengan konsep perjuangan kelas tidak dapat diterima lagi. Bahwa terdapat buruh yang memilih calon konservatif merupakan suatu kenyataan yang bertentangan dengan konsep ‘’partai-partai buruh’’, sementara sikap politik kelas menengah tidak merata , dan berubah mengikuti situasi dan kondisi.
0 komentar:
Posting Komentar