Minggu, 29 Juli 2012

Buku Sejarah Perancis Oleh Jean Carpentier, Francois Lebrun

Diposting oleh Unknown di 18.12


BAB 1
DARI ZAMAN BATU MENUJU ZAMAN BESI
 Awal Mula Keberadaan Manusia (Milenium VI 500-an SM)
Menjelang tahun 600.000 SM manusia mulai memakai api. Antara tahun 35.000-10.000 SM, evolusi sejarah mulai kelihatan lebih jelas ketika memasuki sebuah tahap perkembangan yang disebut sebagai Zaman Paleolitik (akhir). 

Lanjut yak... 

“Revolusi Neolitik” (6000 SM-sekitar 1800 SM)
Milenium ke-6 SM mengingat besarnya pergeseran yang terjadi, maka para ahli menyebutnya sebagai sebuah “Revolusi”.
Kebudayaan Chassen
Istilah “Chassen” berasal dari nama sebuah situs purbakala, chassey, yang terletak didaerah Saone-et-Loire, sekalipun kebudayaan itu sendiri berasal dari daerah selatan (Midi).
Zaman Neolitik Akhir dan Awal-Mula Metalurgi
Metalurgi sudah dikenal didunia Timur sejak tahun 6000 SM, kemudian merambah ke Barat. Daerah yang pertama kali memanfaatkan biji tembaga adalah daerah Cevennes dan daerah Massif Central bagian tenggara, daerah ditemukan pula ciri kebudayaan Fontbouisse.
ZAMAN PROTOSEJARAH
Bermula dari Zaman Perunggu (1800 SM-700 SM)
Perkembangan Umum
Para ahli mengemukakan tiga tahapan utama Zaman Protosejarah, yakni periode Perunggu Awal (1800-1500 SM), periode perunggu Madya (1500-1200 SM), dan periode Perunggu Akhir (1200-700 SM).
Puncak Pencapaian Zaman Perunggu: Periode Perunggu Akhir (1200-700 SM)
Peristiwa yang paling menonjol pada masa itu adalah terbentuknya kebudayaan baru, yakni kebudayaan “Reims-Swiss-Prancis Timur”, yang kekhasan utamanya tampak pada ritus pemakaman. Di sana, periode Perunggu Akhir ditandai dengan puncak kebudayaan perunggu wilayah Armorique.
HINGGA AWAL ZAMAN BESI (700 SM-SEKITAR 450 SM)
Penemuan Logam Besi
Tahun 1200 SM, metalurgi besi menyebar luas melintasi wilayah Balkan dan kemungkinan besar juga melalui perantaraan bangsa pelaut misalnya bangsa phenicia.
Peradaban Hallstatt
Menjelang tahun 700 SM, Periode Hallstatt (Austria) atau Zaman Besi Pertama dan Periode La Tene (Swiss) atau Zaman Besi Kedua mencakupi tahun 450 SM hingga Awal Masehi. Pemakaman jenazah bersama kereta perangnya atau kereta mewahnya.
Gejala Kolonisasi dan Pendirian Kota Marseille
Pada tahun 600 SM mereka membangun kota Massalia dengan pelabuhannya bernama Lacydon, yang terletak di ujung tempat berlabuhnya kota ini, yang diketahui dari sumber-sumber tertulis, maka Perancis memasuki Zaman Sejarah.
BAB 2
PEMBENTUKAN GAULE(Abad ke-5-ke-2 SM)
Tersebarnya Bangsa Celt
Asal-usul
Celt bukanlah sebuah ras, melainkan sebuah komunitas bahasa yang serumpun dengan suku-suku kelompok Indo-Eropa yang mendiami kawasan Laut Tengah termasuk bangsa Latin.
Pembagian Wilayah
Tiga lingkup kawasan utama, yakni kawasan Celt inti, kawasan Celt pinggiran, dan yang terakhir kelompok bangsa Celt.
Tatanan Gaule Celtik
Gaule Celtik berasal dari sumber-sumber tertulis Yunani-Latin, khususnya kisah penaklukan Gaule yang ditulis oleh Caius Iulius Caesar didalam teks De Bello Gallico (perang Gaules).
Tatanan Politik
Raja Luern memiliki putrayaitu Raja Bituit.Kekuasaannya dikalahkan oleh Roma. Kekuasaan politik lalu diambil alih oleh para keluarga Celt yang berpengaruh. Setelah tenggelamnya Monarki, kekuasaan keagamaan yang semula dipegang raja beralih ketangan para Druides yang juga berasal dari kalangan bangsawan.
Oppidum dan Pembudidayaan Lahan
oppidum Eduen tampak merangkum fungsi-fungsi keagamaan, politik dan kerajinan. Oppidum menjadi pusat kekuasaan. Pedagang Italia, memaksa orang Gaulois untuk meningkatkan kegiatan produksinya agar menghasilkan barang yang dapat dijual-belikan. Dalam konteks itulah berkembang kegiatan mencetak mata uang.
Gaule Selatan (Midi)
Kawasan Perancis Selatan mengalami perkembangan khas tersendiri disebabkan oleh kehadiran koloni-koloni orang yunani di wilayah pesisir serta kemajuan awal kelompok-kelompok masyarakat pribumu yang terkena arus pengaruh dari kawasan Laut Tengah.
Marseille dan Kolonisasi
Marseille merupakan pusat perdagangan utama di Gaule Selatan, karena pelabuhan Marseille menjadi jalur penghubung bagi lalu lintas barang produksi dari Itali, Yunani, dan kawasan Timur Laut Tengah. Namun hal terpenting di Gaule Selatan adalah pendirian koloni-koloni perdagangan oleh Marseille, yang membuka peluang bagi kota itu untuk melakukan penganekaragaman kegiatan.
BAB 3
PENAKLUKAN GAULE (2 SM-1 MASEHI)
Kekaisaran romawi dan gaule selatan. Kawasan gaule transalpina
Tanda-Tanda Awal
Pada tahun 218 SM Hannibal melancarkan serbuan besar-besaran dari Spanyol ke Italia Utara melintasi kawasan Gaule Selatan. Kemenangan Roma di Zama, Tunisia, pada tahun 202 SM, diikuti oleh pendudukan Roma atas semenanjung Iberia dan dua provinsi dibentuk dikawasan itu.
Campur Tangan Roma
Intervensi Roma yang pertama terjadi pada tahun 154 SM. Kehadiran militer Romawi baru betul-betul ada sejak tahun 125 SM untuk membebaskan Marseille yang menghadapi ancaman langsung pendudukan orang-orang Celt dan Liguria. Pada tahun 121 SM pimpinan Raja Bituit yang ditaklukan.
Tata Pemerintahan Provinsi dan Perkembangannya
Jalur lintasan dibangun oleh Cnaeus Domitius menghubungkan Italia dengan Semenanjung Iberia, dan dinamakan Via Domitia. Kehadiran Romawi mengubah situasi sosial dan perekonomian. Peningkatan ketimpangan sosial menjadi salah satu pemicu kekacauan yang tercetus di wilayah provinsi. Dengan kedatangan Caius Iulius Caesar usaha penaklukan memasuki dimensi baru.
Serbuan Pada Tahun 58 SM
Sejumlah utusan civitas-civitas di Gaule meminta Caesar untuk membantu memerangi Arioviste. Setelah gagal melakukan perundingan dengan Arioviste, Caesar maju melawan orang-orang Germania dan mengalahkan mereka didaerah Mulhouse, sehingga mereka terpaksa mundur kembali ke seberang Sungai Rhein.
Pengepungan Gaule
Caesar mendapat perlawanan sengit suku bangsa Nervien dari daerah Cambresis. Caesar akhirnya berhasil menang. Pada tahun 56 SM meletus pemberontakan suku bangsa Venete (Vannes). Caesar melancarkan suatu serangan ke Utara, kewilayah suku bangsa Menape dan morin. Kepala suku Eburon, Ambiorix, membinasakan dua belas pasukan Infanteri Romawi (Cohorte).
Vercingetorix
Vercingetorix, putra seorang bangsawan Arverne bernama Celtill, berhasil tampil sebagai pemimpin suku bangsanya, dan langsung menggerakkan aksi pemberontakan.
Tugu-Tugu Kemenangan Kaisar Augustus
Keberhasilan aksi penaklukan Augustus diwujudkan melalui pendirian tugu kemenangan di La Turbie, di daerah kota Monaco, pada tahun 7-6 SM. Tugu kemenangan ini juga menjadi perbatasan resmi yang memisahkan Italia dengan Gaule.
Rintangan dari Suku-Suku Germanik
Suku-suku Germanik merupakan persoalan utama bagi dunia Barat. Seorang pemimpin Germania bernama Arminius membinasakan ketiga legiun pasukan pimpinan Varus pada tahun 9 M. Sejak itu, wilayah Sungai Rhein menjadi wilayah perbatasan bagi Gaule maupun bagi kekaisaran Romawi.
Kebangkitan Kaum Bangsawan Gaulois
Pemberontakan di daerah-daerah kawasan Sungai Loire serta pemberontakan Florus dengan mudah dipadamkan. Akan tetapi, Sacrovir berhasil menduduki Autun dan menyandera anak-anak bangsawan Gaulois yang sedang menuntut ilmu di kota itu. Kegagalan Pendirian Kekaisaran Gaule
Kematian Vitellius memberi peluang kekosongan kekuasaan. Para wakil civitas-civitas di Gaule yang mengadakan pertemuan di Reims, menolak keberadaan kekaisaran tersebut, serta menyatakan kesetiaan mereka pada kekuasaan Roma dan kepada Kaisar yang baru, Vespasianus.
BAB 4
PEMERINTAHAN BARU(ABAD 1 SM-1 M)
Prasyarat Umum
Salah satu prasyarat meletakan pengintegrasian negeri Gaule dengan dunia Romawi adalah pembangunan jaringan cites. Untuk bisa mengendalikan para suku bangsa yang telah dikalahkan, Roma mengekalkan sejumlah hak istimewa kepada suku bangsa yang dianggap sekutu. Sejak tahun 27 SM dilakukan sensus penduduk yang memungkinkan untuk mengenal jumlah penduduk serta kekayaan yang dimilki, agar kemudian bisa ditetapkan pola pembagian berbagai pungutan cukai dan pajak.
Provinsi Narboinnase
Pada tahun 22 SM, Augustus memutuskan untuk menyerahkan kekuasaan atas wilayah Gaule Transalpina kepada senat. Sejak itu, provinsi ini disebut provinsi Gallia Narbonensis, atau Gaule Narbonnaise.
Provinsi-Provinsi Germania
Tahun 90 M Caesar Domitius memutuskan pembentukan dua buah provinsi di wilayah Germania, yakni provinsi Germania Inferior (Bawah) dan Germania Superior (Atas), yang masing-masing memiliki pemimpin (Legat).
Provinsi-Provinsi Wilyah Pegunungan Alpen
Provinsi-provinsi tersebut adalah provinsi Alpen Maritim yang berpusat di Cemenelum  (Cimiez), provinsi Alpen Cottiennes yang berpusat di Susa, Italia. Pemerintahan provinsi-provinsi tersebut dipercayakan kepada seorang ksatria (chevalier) yang diberi gelar Prokurator.
Realites politik : Lingkup Ruang Cite
Cakrawala politik mereka pada dasarnya lebih tertuju pada Cite, tempat tinggal mereka, yakni sebuah lingkup wilayah terbatas yang didalamnya terdapat sebuah pusat kegiatan politik.
Struktur Pemerintahan Sebuah Cite
Sebuah Cite dipimpin dari ibu kota pemerintahannya oleh para hakim dan sebuah dewan pemerintahan  Cite menurut model pemerintahan yang berlaku di Roma. Dewan pemerintahan, atau yang disebut Curie, kekuasaan eksekutif dipercayakan oleh Ordo Tingkat terbawah diduduki oleh dua orang Questeurs (petugas pengawas keuangan dan keamanan) dan dua orang Ediles (pejabat kotapraja), yang tugas utamanya mengurusi bidang keuangan.
UNSUR-UNSUR KEKUATAN PEMERSATU
1.      Tentara
2.      Administrasi Pemerintahan
3.      Pengurus Kultus Kekaisaran
BAB 5
PERADABAN GALLIA-ROMAWIABAD 1-2 MASEHI
Peradaban Kota
Sebagai pewaris pemukiman yang lebih dulu seperti Lutecia (Paris) dan Alesia (Alise-Sainte-Reine), maupun sebagai pemukiman yang dibuka pada Zaman Romawi yang lebih kemudian, seperti Augustodunum (Autun)serta Mediolonum (Saintes), kota pertama-tama dirumuskan sebagai sebuah ruang hunian yang kurang-lebih memenuhi persyaratan sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh.
Tata Lingkungan Kota
Bangunan-bangunan umum merupakan peninggalan yang sering dalam keadaan baik. Pusat kehidupan politik sebuah Cite adalah Forum, yang memiliki sejumlah bangunan umum, yakni Basilika, Curie, kuil-kuil pemujaan resmi. Di paris, letak Forum berada di sisi barat Bukit Saint Genevieve. Bangunan-bangunan yang membudidayakan air, seperti Equeduc (jembatan air) dan Therme (pemandian). Seluruh bangunan berperan penting menjadi perekat penyatuan dan perpaduan masyarakat Gallia-Romawi, kendati ada berbagai ketimpangan sosial.
Kegiatan Perekonomian dan Kehidupan Sosial Perkotaan
Seluruh lapisan penduduk ini, mulai dari para pemuka masyarakat hingga para pengrajin, saling berbaur di dalam berbagai kesempatan perayaan hari-hari besar yang menjadi selingan kehidupan di sepanjang tahun. Semua itu hanya mungkin terjadi berkat pendapatan pokok yang diperoleh dari kawasan pedesaan.
Kekuatan Tradisi
Para petani Gaulois masih berpakaian seperti para pendahulu mereka, dengan celana, Bracae, dipadu dengan kemeja tunik dan mantel bertudung, yaitu Sagum, ataupun mantel tanpa lengan yang disebut Caracalla, yang dikemudian hari sering dikenakan oleh putra Kaisar Severius, yang akhirnya dijuluki dengan nama itu.
Tanda-Tanda Kehadiran Otoritas Roma:Pemetakan Lahan dan Villa
Bagian pemetakan  lahan masih meningalkan  jejak-jejak aslinya di dalam susunanlahanpertanian, meski telah berkali-kali mengalami perubahan,sebagaimana yang ditemukan  di daerah  Narbonne, Beziers, Arles, serta di daerah Mirebeau di Cote’Or, di Bretagne, dlsb.
Vicus
Didalamlingkup sebuah vicus bisa ditemukan unsur-unsur sebuah  kota seperti forum,teater,thermes (pemandian),tempat pemujaan ,seperti yang ditemukan di vicus ribemont-sur-ancre (somme).
Alam Dewa-Dewa
            Sejak awal penak lukan, Caesar menjadikan  Dewa Merkurius sebagai dewa tertinggi bangsa Gaulois. Upaya pembauran dewa-dewa pujakaan, yang disebut interpretatio,berlangsung Timbal-balik, dan hubungan  persilangan antara kultus Gaulois dan kultus Romawi ini memperkaya kepercayaan masing-masing .
Dewa-dewa Gallia-Rommawi
Kumpulan yang terdiri dari tiga sosok dewa Capitol di Roma, yakni Jupiter, Junon dan Minerva. Sosok dewa juga ditemukan di puncak tiang monumen di Yzeures(Indra-et-Loire). Dimensi pemujaan dewa merkurius bergeser jauh dari dimensi inti kepercayaan romawi hingga kini masih dipertahankan (Saint-Michel-Mont-Mercure di daerah Vendee)
Kultus-Kultus Timur dan Awal Mula Agama Kristen
Di dalam konteks pengaruh alam kepercayaan Timur itulah muncul komunitas Kristen yang pertama di tanah Gaule, yang terutama terdiri dari orang yang berasal dari Timur.
BAB 6
DARI KEKAISARAN ROMAWISAMPAI KERAJAAN KAUM BABAR :KRISIS DAN TRANSFORMASI  (ABAD KE-3 SAMPAI 4 M)
Krisis Pada Abad ke-3
Salah satu fakta yang sudah dapat dipastikan adalah gelombang invasi besar-besaran yang dilakukan oleh suku-suku Germania.
Gelombang Invasi
Meskipun harus bahwa sumber-sumber sejarah cenderung memberikan gambaran yang gelap dari masa itu, pada kenyataannya jarang sekali Gaule mengalami situasi yang demikian mengerikan.
Kekaisaran Gaule (260-274)
Kekaisaran Gaule itu tidaklah menentang kekuasaan Roma, melainkan ingin mengambil alih kekuasaan pusat yang dinilai tidak Efektif. Sebenarnya sejumlah kota di Gaule masih setia kepada kekuasaan pusat, yaitu Roma. Kaisar Probus-lah yang bertugas menghentikan gelombang terakhir invasi besar orang Germania di masa itu, persisnya pada tahun 277.
Perubahan di Bidang Agama
Constantinus menjadi pemeluk Agama Nasrani pada tahun 312.Kristenisasi daerah pedalaman belum selesai sekaligus dan bukan kebetulan jika istilah paganus dalam bahasa Latin berarti paien (tanpa agama)dan petani.
Permasalahan di Bidang Agama
Aliran yang menyimpang, Arianisme. Aliran ini bermula dari seorang rohaniawan asal Alexandria bernama Arius, yang tidak mengakui sifat Tritunggal Tuhan dan menyatakan bahwa kedudukan Krsitus berada di bawah Tuhan Bapa.
Keruntuhan Gaule
Tanggal 31 Desember 406, bangsa Vandal, Sueve, Alain dan Burgonde menyeberangi Sungai Rhein dan mulai menduduki Tanah gaule. Maka provinsi Gallia-Romawi pun hancur dan digantikan oleh kerajaan-kerajaan bangsa Barbar.
BAB 7
ZAMAN PEMERINTAHAN BANGSA-BANGSA BARBAR (AKHIR ABAD KE-4 HINGGA AKHIR ABAD KE-7)
InvasiBangsa-BangsaBarbar (Abad ke-5)
Dibawah dorongan Santo Martin, daerah pedalaman mulai mengalami proses Kristenisasi. Akan tetapi keseimbangan yang rapuh antarapihak Romawi dan pihak Barbaritu benar-benar hancur diawal abad ke-5
GelombangInvasiBesar
Di pertengahan abad (451) terjadi Invasimen dadak yang dilakukan oleh bangsa Hun di bawah pimpinan Attila, yang mendorong didirikannya pertahanan kota.
Kerajaan-KerajaanBangsaBarbar
SukuWisigot dengan kerajaan Toulouse yang terbentang dari pegunungan Pyrenees sampai ke sungai Loiree dan daerah Provence.Kerajaan orang Frank Salien menggantikan posisi kerajaan Wisigot.
DinastiMerovingiens (Abad ke-6-7)
-          Clovis
-          Kerajaan Frank
-          Kekuatan-Kekuatan yang MenjauhdariPusat
Unsur-unsurpembaruan
-          BangsaRomawidanBarbar
-          MasyrakatMerovingien
-          Kristenisasi

BAB 8
KEKAISARAN CHARLEMAGNE (abad ke-8­- ke-9)
Terbentuknya kaisar Charlesmagne
Austrasie (bekas wilayah Romawi Timur), sekitar lembah sungai Meuse. Terhampar lahan-lahan luas milik beberapa keluarga besar, diantaranya keluarga Arnulfien dan keluarga Pippinide, adalah nenek moyang Pepin d’Herstal. Hasil karya anak Pepin d’Herstal, Carles Martel dan Pepin le Bref luar biasa dari mengalahkan pasukan muslim hingga menurunkan raja dinasti terakhir Merovingiens. Pepin le Bref mendirikan dinasti Carolingiens dan raja suku Frank tahun 751.
Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan Charlesmagne. Penakluk yang mengumpulkan pasukan perangnya untuk ekspedisi militer misalnya merebut perbatasan dari kekuasaan Islam, merebut ibu kota suku Lombard, hingga menundukkan suku Saxon. Akhir abad ke-8, Charlesmagne memimpin daerah lebih dari sejuta km2, sehingga harus di bagi atas sub-karajaan/duches.
Institusi-institusi
Aachen, ibu kota yang didirikan oleh Chalesmagne, sejumlah dinas-dinas pusat dikepalai oleh tokoh utama yaitu comte du palais. Pegawai yang terdiri dari kalangan sipil dan gereja. Kaisar dikelilingi oleh kaum aristokrak kekaisaran, baik kerabat kaisar maupun kerabat mereka sendiri menduduki jabatan tertinggi di seluruh kekaisaran. Lingkungan vassal kaisar, sumpah setia yang mengikat untuk melayani  kaisar, terutama dalam bentuk militer. Konsep Charlesmagne yang merencanakan pembagian kekuasaan diantara putra-putranya.
Gereja dan Renaisans dinasti Carolinginens
Gereja banyak berhutang budi pada dinasti Carolinginens, mereka menyelamatkan Kristen terhadap Islam, dan mendukung penyebaran Injil. Sebagai imbalannya, kaisar Carolinginens mengangkat uskup dan kepala biara sebagai vassal dan menuntut kontribusi militer dan keuangan.
Permasalahan pada  masa kekaisaran Louis le Pieux
Ada banyak faktor penyebab kelamhan dan perpecahan, diantaranya hasil rampasan yang makin jarang sementara masa damai cukup lama, para vassal berusaha agar hak yang diperolehnya dapat diwariskan. Louis le Pieux menyerahkan kekaisaran pada Lothaire, sementara kerajaan-kerajaan kecil untuk kedua putranya Pepin dan Louis. Masalah semakin besar saat adanya putra ke-4 lahir, Charles. Para putra memberontak kepada ayah mereka. Tahun 838, ketika Pepin d’Aquitaine wafat, puranya, Pepin II disingkirkan demi Charles. Sehingga terjadilah perang saudara antara Charles bergabung Louis melawan kaisar Lothaire. Persekutuan itu dilakukan sumpah setia di Stasbourg.
Akhirnya dimenangkan oleh Charles dan Louis serta memaksa Lothaire melakukan perundingan yang menghasilkan perjanjian Verdun. Francie Barat untuk Charles, Francie timur untuk Louis, sisanya, Francie tengah dan Italia untuk Lothaire. Bagian Lothaire segara pula mengalami pembagian untuk pura-putranya. Gelar yang tak lama direbut oleh pangeran Carolingiens.
BAB 9
KELAHIRAN PRANCIS (ABAD KE 10-12)
Anarki di abad ke-10
Sejak abad ke-9, para pembesar kerajaaan, yaitu para bangsawan pemimpin di daerah dan para uskup, merasa cukup kuat untuk memilih sendiri rajanya yang tentu saja merugikan keturunan keluarga Carolinginens.
Kengerian dan pengharapan di tahun 1000
Kegelapan abad kedelapan ditandai dengan kecenderungan melihat tanda-tanda kiamat misalnya bencana yang diakibatkan manusian maupun bencana alam. Namun sikap rohaniawan segera membantah dan menghapus oleh kutipan-kutipan dari kitab suci. Pembukaan lahan secara besar-besaran pada abad pertengahan, berupa lahan pertanian di pedesaan. Selain itu kegiatan berdagang dan pengrajin di daerah pemukiman kota-kota keuskupan lama atau kota-kota baru dekat kastil dan biara.
Raja-raja pertama dinasti Capetiens
Raja-raja pertama dinasti Capetiens diantaranya robert II (996-1031), Henry II (1031-1060) dan Philippe I (1060-1108) tidak memiliki reputasi yang baik dibanding dengan pemimpin abad ke-11, yaitu Guillaume”yang agung”, duc Aquitaine dan Guillaume “sang penakluk”, duc Normandie.
Namun pemimpin Capetiens adalah raja yang diberkati gereja, sehingga dengan sendirinya termasuk golongan rohaniawan sekaligus golongan bukan rohaniawan. Mereka memetik keuntungan dengan posisinya untuk dihormati oleh para comtes maupun oleh para uskup.
Kekaisaran Plantegenet
Abad ke-12, raja Prancis tidak sekuat dan sekaya vassal-nya di Normandie, ditambah ketika Guillaume tidak memiliki keturunan langsung. Dengan sangat cepat dan mengejutkan seorang seigneur dari jajaran bawah, Henri Plantegenet, berhasil meraih kekuasaan. Pada tahun 1151, ia mewarisi comte Anjou dan Normandie yang disatukan ayahnya. Tahun 1152, ia menikahi ketunan para duc Aquitaine bernama Alienor yang dicerai oleh raja Louis VII. Henri menjadi raja Inggris tahun 1154 dan kemudian merebut comte Nantes dan Bretagne.
BAB 10
MASYARAKAT FEODAL
Mereka yang berperang: dunia kastil dan para ksatria
Seigneur dan vassal adalah tentara berkuda. Dunia signeur dan vassal mempunyai lingkungan sendiri yaitu kastil. Ikatan antara seigneur dan vassal dijalani dalam upacara yang penuh dengan simbolis, yaitu foi, hommage, investiture. Foi dan hommage menyebabkan vassal menyandang kewajiban yaitu mereka dilarang merugikan signeur. Kewajiban itu terutama bantuan militer.
Mereka yang bekerja: dunia pedesaan dan desa-desa
Dalam sejarah masyarakat petani antara abad ke 10 dan 12 tidak dapat disangkal adalah desa-desa yang jadi menetap. Sebagai pemilik tanah yang luas, seigneur mengelola langsung sebagian lahan miliknya (reserve), dan memepercayakan sisanya kapada petani dalam bentuk garapan. Terhadap para pemukim itu, Seigneur menjalankan serentetan hak dan monopoli, kewajiban membayar pajak lahan yang disebut cens, dan hari-hari tertentu bekerja di reserve milik seigneur.
Mereka yang berdoa: reformasi besar
Pada abad ke-10, gereja menjadi bagian dari sistem feodal. Sebagai pemilik lahan-lahan garapan dan pemegang hak atas kastil-kastil, para uskup dan kepala biara adala seigneur dalam sistem feodal. Pada abad ke-12, ciri-ciri reformasi pada gereja kerajaan Prancis terlihat amat jelas. Gereja yang memusatkan perhatian pada proese kristenisasi masyarakat secara mendalam. Termasuk dalam aspek politik dan peperangan.  Gereja yang mendukung pembentukkan golongan ksatria (chevalerie). Gereja berhasil memadukan kekuatan militer dangan semangat agama, dibawah pimpinan perwakilan paus (legats). Seruan Paus Urbanus II di Clermont tahun 1095, untuk menjalankan perang salib, membuat orang berduyun-duyun menuju tanah suci (Palestina), baik dari lapisan bawah maupun para ksatria.
BAB 11
KERAJAAN AKBAR DINASTI CAPETIENS (1180-1328)
Para raja agung dari dinasti Capetiens
Kelima orang raja dari dinasti Capentiens, yang bergiliran memerintah dari tahun 1180 hingga tahun 1314. Persoalan besar terjadi selama pemerintahan Philippe Auguste (1180-1223) pertikaiannya melawan raja Henri II Plantagenet beserta putra-putranya, Richard Coeur de Lion dan John Lackland. Philippe Auguste berhasil supaya penyitaan para fiefs Jhon Lancland. Ia berhasil memperluas wilayah kerajaan, menjadi penguasa tak tertandingi atas wilayah Prancis Utara serta menjadi pangeran terbesar di seluruh kerjaan.
Pada masa pemerintahan Saint-Louis (1226-1270) adalah masa kejayaan bagi sebuah pemerintahan monarki feodal. Memimpin sendiri ekspedisi perang salib VII ke kawasan timur. Philippe le Bel (1285-1314) memproklamasikan bahwa raja prancis adalah ‘kaisar di negerinya’, maka raja beserta para ahli hukumnya tak lagi membenarkan campur tangan apapun termasuklah paus. Itulah sumber pertikaian Paus Bonifacius VIII yang berujung pada percobaan pembunuhan Anagni tahun 1303 dan dikatakan bahwa raja menghina paus.
Buah hasil kemajuan
Meningkatnya kekuasaan di tangan raja berjalan seiringnya kekayaan kerajaan. Sejak abad ke-10 M, pertumbuhan tingkat kemakmuran di wilayah pedesaan dibarengi kembalinya kota-kota dengan mulai pulihnya kegiatan kerajinan dan perdagangan. Paris dipilih sebaga ibu kota oleh raja-raja dinasti Capentiens, pada abad ke-13, kotanya dibagi tiga yaitu: cite, kota dan universitas. Tersebarnya peradaban Prancis terutama di bidang kesenian, bidang bahasa dan sastra serta bidang pemikiran. Namun tanda-tanda kemerosotan terlihat, dimulai dengan kegagalan raja Saint-Louis pada zaman perang salib, kesulitan ekonomi serta kekacauan sosial di kota-kota bagian utara, pada akhir abad ke-13.
BAB 12
PERANG SERATUS TAHUN DAN MASA PENUH TANTANGAN (1328-1483)
Prancis pada tahun 1328
Pada tahun 1328 bukan hanya manjadi negeri kaya namun juga ada tanda keadaan krisis : penurunan pendapatan hasil bumi, kemunduran aktivas pasar raya di Champagne, bencana kelaparan. Krisis juga melingkupi politik, di mulai saat wafatnya Phillipe le Bel. Empat belas tahun, kematian putra-putranya berturut-turut, Tahta beralih kepada sepupu mereka. Valois menyingkirkan puri-putri raja dan laki-laki Phillpe le Bel dari garis ibunya. Persaingan merebut kekuasaan di Eropa yang dikenal dengan dengan sebutan perang seratus tahun.
Masa peperangan. Perang seratus tahun dan konflik kekuasaan atas wilayah Bougogne
Erward III mengingkari sumpah vassal, menantang Phillipe VI pada tahun 1338 dan merebut gelar raja Prancis. Tahun 1341- 1365, di Bretagne meletus perang perebutan takhta antara calon dari raja Prancis melawan calon raja Inggris. Tahun 1413, di daratan inggris, Henry V yang baru, dinasti Lancaster, ia berupaya mengangkat pamor golongan bangsawannya dan menghantarnya untuk menyerbu Prancis. Setelah perang seratus tahun, muncul kemelut baru: peperangan melawan negara Bourgogne yang menjadi babak pembuka menuju peperangan panjang wangsa Austria.
Masyarakat yang terlanda krisis
Wabah penyakit sampar, sehingga penurunan jumlah penduduk menukik tajam, resesi ekonomi menyebabkan bencana kelaparan pada abad ke-14 dan 15. Krisis gereja, terjerumus konflik internal :pertikaian dua paus. Pemberontakan Etienne, pemberontakan Caboche, para petani melawan kewenangan para bangsawan. Dari semua itu lahirlah negara modern: pemerintahan kerajaan, tentara dan sistem perpajakan dan adanya majelis perwakilan kaum.
BAB 13
KEHIDUPAN DI DESA DAN KOTA DARI ABAD KE -15 SAMPAI ABAD KE-18
Penduduk
Pada tahun 1328, pendudk prancis berkisar antara 15-20 juta jiwa. Namun bencana besar mengakibatkan penurunan drastis. Pada abad ke-17 dan ke-18, orang menikah pada usia lanjut, rata- rata usia 28-29 tahun bagi laki-laki dan 25-26 tahun bagi perempuan. Tingkat kelahiran yang sdikit, sementara tingkat kematian bayi bawah satu tahun mencapai 25%.  Penyakit sampar, kelaparan dan peperangan yang menyebabkan krisi kependudukan.
Kegiatan perekonomian
80%  hingga 90% penduduk prancis tinggal di desa dan sebagian bercocok tanam. Karya industri penduduk kota meliputi tekstil, industri bangunan, tabang dan baja. Sarana air lebih memudahkan dalam perdagangan prancis dengan negara-negara tetangganya di benua Eropa dan Amerika. Krisis ekonomi yang didorong oleh tergantungnya pada sektor pertanian, harga roti yang melonjak tiga sampai empat kali lipat. Agama kristen secara resmi diajarkan oleh para rohaniawan dengan kepercayaan maupun praktik peribatan kebanyakan penduduk prancis. Praktik ibadat yang menunjukan iamn kekristenan merupakan ketentuan ritual yang berlaku umum, misalnya misa setiap hari minggu, pengakuan dosa dan komuni paskah.
Wadah kehidupan sehari-hari
Keluarga, didaerah selatan, benyak yang tingga bersama keluarga besar terdiri dari beberapa pasangan. Pastor di desa berperan sebagai pemimpin baik dalam kehidupah kerohanian maupun duniawi. Dewan kta mengurusi kepentingan kota : menjaga keamanan, membentuk satuan polisi kota, serta memungut pajak seperlunya demi kepentingan tersebut. Wadah sosial yang menampng musafir, gelandangan, pengemis yang terus melonjak setiap kali krisis.

BAB 14
ABAD KE-16, DARI CHARLES VIII HINGGA HENRI II (1483-1559)
Ekspedisi ke italia dan pertikaian melawan wangsa austria
Ekspedisi peperangan ke italia, pangeran wangsa Aragon, Charles VIII bertolak melintasi pegunungan Alpen, memasuki Milano, Firenze, Roma lalu Napoli. Namun tiga bulan kemudaian, koalisi antara ferdinand, maximilian, sri paus dan duc milano. Tahun 1519, kaisar Maximilian wafat, cucunya Charles menjadi calon pewaris tahta kekaisaran. Pada 1552, Henri II, menjadi raja prancis setelah ayahnya wafat tahun 1547, menduduki tiga keuskupan. Sehingga kian kuatlah kedaulatan raja di bawah pemerintahannya.
Gagasan humanisme dan Resaisansndi bidang kesusteraan
Di bidang kesenian, Prancis banyak dipengaruhi oleh italia. Pemerintahan Francois I, pengaruh italia tampak pada kastil-kastil dibanguan sepanjang sungai Loire.
Masyarakat prancis dan awal mula reformasi
Pada akhir abad ke-15 sampai tahun perdana ke-16, gereja prancis, seperti uga di seluruh dunia kristen yang lain memperlihatkan kelemahan, terutamakurang baikanya para rohaiawan serta kehendak yang sama untuk melakukan reformasi. Penempelan plakat pada bulan Oktober 1534, berisi tentang penghinaan misa muncul di kastil Amboise yang dilakukan oleh Jean Calvin.
Sejak tahun 1534, lebih-lebih setelah tahun 1540, saat penyebaran agama protestan nyaris mengikuti ajaran Calvinis, aksi penindasan semakin bermunculan seiring dengan kemaikan tahta Henri II pada tahun 1547. Pada tanggal 2 Juni 1559, melalui keputusan Ecouen, raja akhirnya memutuskan untuk menghilangkan ajaran yang di anggap heretik dan mengirim sejumlah komisaris ke semua provinsiuntuk melaksanakan aksi penindasan. 30 Juni, Henri II terkena cedera dan wafat sepuluh hari kemudian.
BAB 15
Krisis Peperangan Antaragama (1559-1610)
Pererangan Antaragama, Krisi Nasional
Krisis Keagamaan
Hampir empat puluh tahun terjadi pertikaian berdarah antara pemeluk agama Katolik dan Protestan. Tahun 1559, perkembangan ajaran Calvinis pada masa Henri II serta peralihan agama sejumlah bangsawan merupakan ancaman terhadap perdamaian dan kesatuan kerajaan, karena menurut pandangan pada masa itu, hanya boleh ada satu agama di dalam sebuah Negara, yakni agama yang dianut oleh raja penguasa. Apalagi setelah gagalnya konferensi di Poissy pada bulan September 1561, semakin tampak mustahil mempertemukan kedua aliran agama tersebut.
Krisis Politik
Pertama-tama disebabkan oleh keberadaan pewaris takhta Henri II, yakni putranya, Franciois II (1559-1560) yang wafat setelah menduduki takhta selama 18 bulan. Adiknya, Charles IX (1560-1574), baru berusia 10 tahun saat naik takhta, sehingga pemerintahan dijalankan oleh ibunya, Catherine de Médicis menjadi wali raja yang mengalami kesulitan memaksakan kewenangannya. Tahun 1564, Charles IX menginjak usia dewasa, namun ibunda raja tetap mengendalikan kekuasaan di lapangan. Setelah Charles IX wafat tahun 1574, adiknya Henri III naik tahta. dia sosok yang tedidik dan bertanggung jawab. Namun konflik berlarut-larutkian menyulitkan langkahnya.rangkaian peristiwa pun member peluang bagi bangkitnyakembali gerakan otonomi provinsi dan daerah yang pada masa Francois I dan Henri II terkekang. Di samping itu, krisis otorisasi kerajaan serta desakan kebutuhan dana akibat peperangan menjadi penyebab kerapnya dilakukan pertemuan états généraux (1560, 1561, 1576, 1588), atas desakan satu pihak.
Krisis Ekonomi
Krisis agama dan politik diperparah oleh krisis ekonomi dan social. Pajak tingkat kerajaan dan tingkat seigneuries kekuasaan pun tak henti-hentinya dinaikkan. Hasil pertanian dan kerajinan terus menerus menurun. Perdagangan dalam negeri sebagian lumpuh. Jumlah penduduk terus mengalami kenaaikan sejak akhir abad ke-15, cendrung mulai menurun mulai kurun eaktu 1560-1580.
Peperangan Antaragama Pertama(1561-1584)
Awal Peperangan
Pembantaian kaum Protestan di Wassy (daerah Champagne) 1 Maret 1562 oleh kaki tangan Francois de Guise membuka babak pertikaian bersenjata. Dalam historiografi tradisional tercatat adanya delapan perang antaragama yang berbeda. Dalam setiap pertempuran, Protestan yang berjumlah kecil selalu dapat dikalahkan.
Hari Santo Barthelemy
Pembantaian di hari Santo Barthelemy tanggal 24 Agustus memakan korban 3.000 orang tewas di Paris, termasuk Coligny, diikuti serentetan pembantaian serupa di sejumlah kota besar. Aksi kejahatan ini direncanakan oleh Catherine dan Henri de Guise, serta disetujui Charles IX.
Persatuan Calvinis dan Liga Suci
Henri III (1574-1589) menggantikan kakaknya tahun 1574 menghadapi situasi nyaris tanpa harapan. Kelompok Protestan yang kini bergabung dalam persatuan Calvinis berkekuatan besar berhasil memaksa raja. Keleompok Katolik  yang merasa perjuangannya tak mendapt bantuan dari raja membentuk Persatuan Suci Kaum Katolik atau Liga Suci (Sainte Ligue).
Krisis Tahun 1584-1598
Perang Antara Ketiga Tokoh Henri
Kematian Francois d’Alencon 10 Juni 1584 memebuat keseimbangan terguncang. Henri III tidak mempunyai anak sehingga calon pewarisnya adalah Henri de Bourbon, raja Navarre, keturunan putra bungsu Saint Louis, yang memungkinkanseorang Protestan naik tahta memebuat gamang penduduk Perancis hingga mendorong Henri de Guise melindak pihak Protestan. Namun dikalahkan Henri de Navarredi Coutras November 1587, sedangkan Henri de Guiseberhasil memenangkan pertempuran melawa kaum Protestan lain. Henri III memerintahkan membunuh Henri de Guise 23 Desember 1588.
Henri IV
Henri de Navarre, yang kemidian dinobatkan menjadi Henri IV raja Prancis dan Navarre. Tanggal 27 Februari 1594 ia ditahbiskan sebagai raja di Chartres.
Bangkitnya Kembali Kerajaan di Bawah Pemerintahan Henri IV (1598-1610)
Edit de Nantes
2 Mei 1598 dicapai perdamaian dengan Spanyol. Henri IV berhasil mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung selama 40 tahun.
Pemulihan Keaulatan Kerajaan
Para parlements hanya dibenarkan menyampaikan keberatan setelah keputusan kerajaan didaftar. Majelis Perwakilan Umum tak pernah lagi dipanggil bersidang. Kaum rohaniawan diminta untuk lebih banyak menyumbangkepada anggaran kerajaan. Para bangsawan besar dipaksa untuk patuh. Para gubernur provinsi pun harus merelakan kekuasaan mereka diciutkan hanya sebagai pejabat militer. Pengiriman sejumlah komisaris menjadi cara untuk mengawsi pejabat.
Sully, dan Pemulihan Kondisi Keuangan dan Perekonomian
Sully, yang diangkat sebagai Kepala Keuangan, berhasil memperbaiki kondisi keuangan berkat pengawasan ketat terhadap anggaran belanja dan pendapatan.
BAB 16
Prancis Pada Masa Richelieu dan Mazarin (1616-1661)
Louis XIII dan Richelieu (1610-1643)
Kekacauan di Awal Pemerintahan
Raja menyerahkan kekuasaannya pada Luynes yang tidak berpengalaman dan kurang cerdas sehingga tidak sanggup menghadapi situasi sulit.
Richelieu Sampai Tahun 1630
Richelieu sebagai Turan yang mengancam.
Richelieu dan Masa Perang
Richelieumelaksanakan politik menyerang wangsa Autria.
Mazarin dan Gerakan Fronde
Mazarin bermaksud menjalankan politik yang dijalankan oleh Richelieu.
Gerakan Fronde Anggota Parlement
26 Agustus wali raja memerintahkan untuk menangkap 3 anggota parlement.
Gerakan Fronde Para Pangeran
Sepanjang tahun 1649, sikap Conde menyulut Fronde kedua (Fronde para pangeran).
Gerakan Fronde yang dilancarkan Conde
Conde menjalin hubungan dengan Spanyol dan berusaha mencetuskan kekacauan di wilayah barat daya.
Pemulihan Keadaan
Ketenangan kembali sedikit demi sedikt karena rakyat telah letih dengan segala masalah.
Prancis Barok
Seni Barok lahir di Roma sekitar 1600. Seni Barok adalah seni yang menonjolkan pertunjukkan, kemewahan, gerak dan unsur yang tidak rasional.
Kelahiran Aliran Klasisisme
Nicolas Poussin adalah pelukis pertama aliran klasik.
Awal Reformasi Kathilok dan Jansenisme
Prancis di bawah Richelieu dan Mazarin juga mengalami tahap awal reformasi katholik.
Perlawanan Terhadaap Wangsa Austria Dimulai Kembali
Perang 30 Tahun dan Perjanjian Westaflen
Konflik berakar pada ambisi Ferdinand II, untuk mengubah keseluruhan wilayah yang dikuasainya menjadi Negara teratur yang terikat.
Perjanjian Pyrenees
14 Juni 1658, di Dunes, Mazarin memaksa raja Spanyol menandatangani perdamaian Pyrenees tanggal 7 November 1659.
BAB 17
Pemerintahan Sendiri Louis XIV (1661-1715)
Menguatnya Kedaulatan Monarki dan Keadaan Perekonomian
Raja dan Pembantunya.
Louis XIV memilih pembantunya bukan dari kalangan rakyat biasa yang baru saja dianugerahi gelar bangsawan, yang terikat sedemikian rupa karena merasa berhutang segala0galanya.
Intendant Kerajaan di Daerah
Intendant adalah yang memegang kekuasaan yang benar di semua provinsi.
Colbert, Kebijakan Keuangan dan Perekonomian
Kegiatan produksi ditata sedemikian letat untuk mengembangkan usaha pabrik, terutama yang berorientasi ekspor.. perekonomian Perancis lebih baik pada zaman Louis XIV.
Urusan Keagamaan
Gallicanisme dan Jansenisme
Louis XIV tidak bersedia melepaskan haknya atas gereja sehingga menyeret ke dalam pertikaian denga Paus Innocentius XI, ia berlandaskan pada tradidi gallicanisme. . ia berusaha menjaga keesaan iman  yang dianggap mutlak, yang pertama-tama dilakukan adalah :menghancurkan Jansenisme dan membubarkan kominutas penyebar benih-benih pembaharuan itu”.
Pencabutan Edit de Nantes
Berkaitan dengan rakyat yang menjadi penganut RPR (religion prêtendue réformée), ia berniat utnuk menghilangkannya.
Reformasi Katolik
Antara1661 sampai 1715, gema pembaharuan di Katolik tersiar luas. Perkembangan pesat jumlah seminari merupakan salah satu faktor pendorongnya. Sekitar tahun 1700-1720, kesalehan beragama lebih mengakar daripada abad sebelumnya.
Louis XIV dan Eropa
Tujuan dan Kebijakan Politik Louis XIV
Riwayat hubungan Louis XIV dengan Eropa mulanya terkesan malu-malu, dan meledak berapi-api ketika Eropa mulai melakukan perlawanan. Louis XIV mempertahankan ambisinya dengan diplomasi akfit dan kekuatan militer.
Peperangan Melawan Holland dan Liga Ausburg
Perang Holland disulut Louis XIV pada 1672. Perang Liga Ausburg  mulai sejak Oktober 1688.
Perang Pergantian Tahkta Spanyol
Tahun 1702 Grande Allianc de La Haye menyataan perang terhadap Prancis dan Spanyol.
Abad Louis XIV
Raja Ideal Klasik
Louis XIV memenfaatkan para penulis dan seni sastra untuk menulis tentang keagungannya.
Versailles
Versailles adalah suatu kediaman dan merupakan perwujudan seni klasik yang paling megah.
Kebalikan dari Abad Akbar
“Memburuknya keadaan sebagian besar penduduk pada akhir masa pemerintahan akibat perang berkepanjangan dan tekanan fiskal sebagai dampaknya”.
BAB 18
Abad Pertengahan
Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Para Ilmuwan Terkemuka
Descartes sebagai peletakdasar ilmu pengetahuan modern abad ke-17. Pascal, Clairaut, d’Alembert, Lagrange, Monge, yang memberi andil di bidang matematika. Bouguer, Maupertuis, Laplace yang mempertegas hipotesis Newton. Lavioser seorang cendikiawan terbesar pada abad ke-18 sebagai peletak dasar kimia modern.
Minat Terhadap Ilmu Pengetahuan
Antusiasme luar biasa menyambut percobaan awal balon udara 1783 merupakan bukti besarnya minat terhadap ilmu pengetahuan.
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi nyaris dimonopoli Inggris.
Pertumbuhan Penduduk dan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk
Pada abad ke-18 Perancis mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat.
Pertanian
Awal abad pertengahan baru ada minat di bidang agronomi dengan meniru Inggris.
Perkembangan Produksi Industri
Meningkat pesat diakibatkan oleh revolusi industri.
Perkembangan Lalu Lintas Perdagangan
Kurang memperhatikan lalu lintas di daerah pedalaman.
Pertumbuhan dan Masyarakat
Tidak semua orang Perancis bias merasakan kemakmuran ini.
Pergerakan di Bidang Filsafat
Para Filosof Besar
Para penulis besar yang dijuluki “filosof” berupaya keras mengganti :kegelapan: dengan sikap fanatisme dan toleransi dengan “cahaya” akal bagi umat manusia.
Gagasan-Gagasan Filosofis
Para filosof sama-sama melontarkan kritik sistematis terhadap masyarakat sezamannya. Gagasan Deisme oleh Rousseau bermuara pada rasa keagamaan yang mendalam dan tulus.
Ensiklopedia
Penerbitan Encyclopedia mulai tahun 1751.
Kemasyhuran Kebudayaan Prancis dan Batas-Batasnya
Perancis Mewarnai Eropa
Voltaire, seorang penulis hebat serta pewaris setia ajaran klasisisme. Arsitektur tetap setia mengikuti tradisi klasik. Pengaruh kesusastraan dan seni yang sungguh besar.
Berbagai Reaksi Kebangsaan
Munculnya kebudayaan baru yang mengalahkan kebudyaan Perancis.
Budaya Ilmiah dan Budaya Kerakyatan
Ada jurang antara budaya adihulung dan budaya kerakyatan
BAB 19
Prancis di Bawah Louis XV dan Louis XIV ((1715-1789)
Pemerintahan dan Perwalian (1715-1723)
Reaksi
Reaksi politik, dibentuknya dewan pemerintahan mengantikan kedudukan para mentri dan sekertaris negara ; reaksi agama, pemberian dukunga kepada kaum Jansenis ; reaksi moral, memberikan kehidupan bebas tak beragama ; reaksi politik luar negeri, mendekatnya kembali hubungan Perancis-Inggris.
Sistem Law
Pendapat John Law ; Menerbitkan uang kertas dengan jaminan deposito uang kepingan dan bisa diuangkan kembali dengan nilai yang tertera.
Dampak Sistem Law
Sebagian komunitas dan individu hampir bangkrut.
Prancis di Bawah Pemerintahan Kardinal Fleury
Masa Perdamaian dan Kemakmuran
Fleury menjalankan roda pemerintahan kerajaan dengan sikap hati-hati dan menentramkan, mengikut cara Colbert; selalu menciptakan perdamaian di luar negeri serta ketertiban dan kemakmuran di dalam negeri.
Awal Perang Suksesi Takhta Austria
Meletus pada tahun 1740 berbarengan dengan konflik daerah jajahan lainnya.
Babak Terakhir Pemerintahan Louis XV (1743-1774)
Setelah kematian Fleury, Louis XV ingin memerintah sendiri.
Perang Suksesi Takhta Austria dan Berbagai Dampaknya
Perang ini terus berlanjut tak menentu.karena terlibat perang mengalami kesulitan keuangan.
Perang Tujuh Tahun
Louis XV kembali terlibat perang baru di laut dan daerah jajahan serempak dengan Eropa.
Choiseul dan Pergolakan di Parlements
Choiseul tidak berhasil mengatasi krisis politik akibat perlawanan para parlements.
Maupeou dan Triumvirat
Maupeou mendesak Louis agak lebih keras dan akhirnya memecat Choiseul. Maupeou membentuk “triumvirat” (pemerintahan yang terdiri atas 3 orang).
Awal Pemerintahan Louis XIV (1774-1789)
Raja baru cucu Louis XV ini kurang rajin dan pemalu dan juga kurang bisa diandalkan.
Turgot
Banyak mengusulkan cara jalan pintas.
Necker
Dia teknisi yang mahir dan sangat berpengaruh di kalangan perbankan.
Calonne dan Brienne
1783 Calonne diangkat sebagai Pengawas Umum Keuangan. Dia banyak menghamburkan uang negara dari dana pinjaman. Calonne diberhentikan pada 1787 dan digantikanoleh Lomenie de Brienne, uskup agung Toulouse.
Menuju Sidang Majelis perwakila Seluruh Kaum
25 September, parlement Paris meminta agar majelis bersidang seperti dahulu dengan setiap kaum memiliki satu hak suara serta jumlah perwakilan yang sama.
BAB 20
Revolusi dan Kekaisaran
1.      Krisis Revolusi
Perubahan Sistem Revolusi
Penghapusan Sebuah Sistem
Kaum elit yang berilmu menolak jarak antara tatanan politik dan sosial. Tanggal 14 Juli, dengan merebut Bastille, rakyat telah menunjukkan kemampuanmemaksakan kehendak, pengusa terpaksa menerima keadaan. Dengan demikian, pemerintah kerajaan telah menghapus dua unsu kekuasaan absolutnya, yaitu asalnya dari Tuha-kekuasaan tidak lagi datang dari Tuhanmelainkan dari bangsadan hak menetapkan hukum-yang ini sejak itu bergantung pada teks konstitusional.
Rekonstruksi
Negara ditata kembali dengan sistem yang lebih sederhana.
Munculnya Berbagai Macam Ketimpangan
Kekuasaan yang ditetapkan Konstituante tahun1791 menjadi lumpuh oleh perpisahan legeslatif dan eksekutif.
Semangat Kebangsaan
Bangsa Dalam Suasana Damai
Puncaknya pada 14 Juli 1790, ketika sebuah pesta*Federatin seakan menyatukan semua orang Perancis dalam satu sumpah setia bersama “kepada bangsa dan hukum serta raja”.
Bangsa yang Berjalan dalam Suasa Perang Republik
Dewan legeslatif berpendapat bahwa perang di luar Perancis dapat menyalurkan Revolusi keluar dan mengukuhkan yang di dalam. Peranglah yang menjadi penggerak.
Tahun I, II, Bulan-Bulan Tragis
Republik telah lahir dan harus disahkan. Tetapi juga harus melawan musuh-musuh dari dalam dan luar.
Republik Borjuis dan Bngsa Besar
Melindungi yang Telah Diperoleh
Para pemenang peristiwa Thermidor tidak mau maju lagi, tetapi mengukuhkan apa yang sudah dicapai.
Mengekspor Revolusi
Semangat revolusi tidak lagi berada di dalam perkumpulan kerakyatan melainkan di dalam pasuka-pasukan penakluk.
Tetapi Kekuasaan Tidak Menyukai Adanya Kekosongan : Bonaparte
Ada kontras yang besar antara keadaan politik dalam negeri. Bonaparte mengirimkan tim ekspedisike Mesir yang armadanya dihancurkan oleh armada Inggris. Sementara di Eropa, Inggris mendirikan koalisi kedua.
Maka terjadilah dua peristiwa hebat akibat keputsan Bonaparte. Iaberhasil meninggalkan Mesir dan kembali ke Paris tanggal 16 Otober 1799.9 Novembermemalui kudeta ia berhasil menggulingkan pemerintahan Directorie dan melalui sebuah triumvirat sementara, berhasil menaklukkan sebuah kekuasaan yang tidak akan dilepaskannya lagi.
Bab 21
Revolusi dan Kekaisaran
II. Kekaisaran, Hikayat dan Konsolidasi Golongan Borjuis
Prajurit revousi pendiri dinasti keempat yang meneruskan dinasti merovingiens, Carolingiesns, dan Capetiens,perampas kuasa yang di tentan di eropa oleh monarki-monarki lama, di prancis oleh penduduk Ancien Regime, demikian pula oleh pendukung tahun II, napoleonBonaparte memang sesuai ddengan juukan – julukan itu , secara bergantian. Ia melintasi sebagai pemenang, kemudian sebagai yang kalah, dan ia sempak mengobrak-abrik benua itu,
Konsutan tertib dan kedamaian
Apara warga Negara revolusi sudah di tanam di atas prinsip-prinsip yang telah memulainya, sekarang sudah selesai.dalam kata proklamasi presentasi konstitusi yang baru(1799), Bonaparte mengatakan kepada orang prancis apa yang menjadi harapan mereka, yaitu mepertahankan apa yang di capai oleh revolusi dan kembali pada masa tenang.
Menata kembali Negara
Menata kembali Negara harus memiliki konstitusi yang baik, administrasi yang baik dan keuanngan yang baik. Konstitusi tahun VIII, yang dihasilkan sesudah kudeta bulan brumaire, menjalankan prinsip yang di anjurkan oleh Sieyes: “Kekuasaan datanng dari atas dan kepercayaan datang darri bawah” yang sebenarnya hanya menguntungkan Bonaparte.
Dengan adanya kekuasaan yang kuat ini ditambah dengan adanya administrasi yang kuat. Tetapi untuk mewujudkan hal tersebut perlu pemasukan keuangan Negara yang sangat besar.
Untuk mewujudkan nyab Bonaparte tidak melakukan inovasi melainkan menetapkan sebuah system yang tegas dalam perhitungan dan pemungutan pajak, mengembalikan pamor pada Negara dengan menciptakan sebuah caisse d’amortissement, mengembalikan kepercayaan oleh sector perdagangan dengan mendirikan Banque de France dan mengesahkan france germinal  sebagai satu mata uang yang akan tetap stabil sepanjang abad ke-19.
Menjaga masyarakat
Bonaparte menganggap bahwa Negara dan katolik harus berbaikan karna agama itu sudah tertanam di dalam hati sebagian besar penduduk francis. Jadi ia bernegosiasi dengan paus pius VII dengan tidak mudah dan sehingga tercapai nya perjanjian yang sering di sebut Concordat. Dimata paus, perjanjian ini untuk menutup jurang yang telah tergali antara kepausan dan orang prancis. Di mata Bonaporte, dengan mengakui katolik sebagai agama mayoritas di prancis, maka rohanian kembali ke dalam struktur Negara.
Rakyat peranis sudah muak dengan kekacauan kekuasaan yuridis yang berasal dari monarki dan republic, ditarik nya sebuah system yang sesuai dengan perasaan saat itu yaitu uu Code Civil, pasal 2.281 yang isinya adalahberakhirnya hak – hak istimewa, pengakuan terhadap hak milik, kekuasaan kepala keluarga dan kebebasan kerja.
Mebina perdamaian dan menuju kekaisaran
Sekembalinya dari mesir, Bonaparte menemukan Prancis dihadapkan oleh kualisi kedua antara orang inggris, rusia, dan Austria. Tetapi sejumlah kemenangan yang diperoleh antaralain di Marengo,berasil mendorong rusia mundur, sedangkan orang Austria terpaksa menandatangani sebuah perjanjian yang berisi memperjelas perjanjian Campoformio. Orang inggris kembali sendiri lagi, sibuk mengurusi kerusuhan didalam negerinya dan ketidakpuasan orang irlandia.
Jadi amat besarnya prestise konsul pertama. Tetapi untuk seorang pemimpin yang legitimasinya dapat dipertanyakan, setiap kemenangan merupakan ancaman.
Kekaisaran, sebuah perkembangan militer yang secepat kilat.
Dalam waktu yang sangat singkat yakni 8 tahunNapoleon I berhasil menahlukan eropa.  Di eropa, dari 167 juta penduduknya, kekaisaran memiliki 44 juta dan kekaisaran besar memiliki 82 juta. Secepat kilat dan berakhir dengan kemelut di dalam nya.
Kondisi dan hikayatnya
Napoleon memiliki dua keunggulan yakni kejeniusannya dan tenteranya. Para tentaranya telah di doktrin dengan rasa cinta tanah air dan kesetiaan yang sangat tinggi, sehingga teciptalah tentara – tentara yang sangat kuat.
Sedangkan kejeniusannya sangat berguna ketika mengatur strategi perang dan membaca keadaan medan pertempuran yang sangat jeli oleh seorang napoleon.
Kekacauan system
Demgan banyak nya mengalami kemajuan dalam pertempuran, prancis menemuikemenangan yang sangat memuakan, tetapi perang di prancis tidak berhenti dan lama kelamaan tidak lagi membawa kemenangan bagi Negara prancis. Timbul kesulitan dan ketidak puasan di bidang agama, timbul lagi konflik dengan paus, keadaan ini memudahkan musuh untuk menyusup kedalam dan mengobrak – abrikan prancis.
Revolusi dan kekaisaran: 25 tahun stagnasi ekonomi
Dengan banyaknya kerusuhan dan pertempuran di dalam dan diluar negri prancis mengalami kemelut yang sangat panjang, dan mengalami perubahan dalam segi politik dan social serta mental orang prancis tetapi tidak dengan struktur keuangan nya.
Eokonomi
Dalam masyarakat prancis jarang terjadinya dinamisme dan inovasi ekonomi. Korban utama perang adalah para pedagang luar negri yang telah tinggal dari abad ke-18. Tetapi terbentur pada hambatan yang sngat besar, pengawasan lautan oleh inggris, politik pengepungan, pemberontakan para budak berkulit hitam di saint domingue, serta berahirnya system redistribusi bahan pangan di daerah jajahan. Dengan banyaknya hambatan tersebut, banyak perusahaan prancis serta orang-orang prancis mengalami kemerosotan.
BAB 22
Monarki konstitusional pada masa para orang berpengaruh
Restorasi
Pada tanggal 4 juni 1814 Louis XVIII mengeluarkan piagam yang awalnya berisi tentang “ di prancis seluruh kekuasaan ada di dalam diiri raja” dan kedaulatan di tolak. Tetapi, sebagai sikap terbuka, piagam tersebut mengakui kemajua yang telah di peroleh revolusi dalam bidang politik dan social. Raja memiliki kekuasaan eksekutif, pengangkatan para mentri, inisiatiaf undang – undang. Ada dua dewan yang mempelajari UU: Chambre des paris, yang di pilih oleh raja, dan Chambre des Deeputes, yang anggotanya dipilih oleh rakyat. Para pemilih harus membayar konstribusi langsung sebanyak 300 francs, sedangkan yang mencalonkan harus membayar 1000 francs. Tidak lebih dari 90.000 orang yang berhak memilih.
Pemerintahan Louis –Philippe
Mula-mula pada pemerintahan raja iniberjalan dalam gejolak yang sangat tinggi, tidak hanya menghadapi demo para buruh, kerusuhan oleh para kelompok-kelompok gelap yang merasa tercuri kemerdekaannya, pemerintah juga harus menghadapi intrik-intrik yang dilontarkan oleh para pendukung Ancien Regime. Pemerintahpun mengalami banyak pertanyaan apakah pemerintah akkan mendukung banyaknya revormasi – revormasi dan mengembangkan revolusioner . tetapi raja memanggil banker casimir parier yang akhirnya mengambil keputusan tengah yakni di dalam negeri tertib tanpa mengorbankan kebebasan, di luar damai tanpa merugikan sama sekali harga diri.
BAB 23
Revolusi Tahun 1848, dan Kekaisaran II: Dari Republik Demokratis ke Demokrasi Otoriter
Revolusi Tahun 1848 dan Republik II
Gerakan Revolusioner
Revolusi tahun 1848 bukanlah gerakan yang terisolir di eropa. Banyak alasan mengapa revolusi tersebut dilakukan, antara lainnperistiwa februari 1848bersumber kepada sebuah krisis ekonomi yang di sebabkan oleh krisis di sector pertanian yang melanda eropa sejak tahun 1846,serta aspirasi – aspirasi yang mengenai republic yang lambat di bawah monarki juli juga merupakan unsur yang menentukan.
Kekaisaran yang Otoriter
Kekaisaran yang gemilang
Perkembangan menuju kekaisaran berlangsung sangat cepat. UUD yang singkat, yang diputuskan pada januari 1852, yang mengakui prinsip – prinsip tahun 1789 ddan membentuk sebuah system pemerintahan presidensial yang otoriter, yang memegang sepenuhnya kekuasaan eksekutif dan hanya bertanggung jawab terhadap rakyat melalui plebisit. Hanya ia seorang yang berhak mengajukan UU kepada kekuasaan legislative yang sangat melemah. Louis Napoleon hanya tinggal mengumumkan kembalinya kekaisaran bulan November 1852, pada saat itu kerajaan sudah sangat. Kaisar sangat tertarik di bidang ekonomi akibat banyaknya cekokan dari Sain-Simon, pada zaman itu perekonomian sangatlah maju.
Keruntuhan pemerintahan
Pemungutan suara tahun 1869 merupakan jalan terang untuk kaum oposisi yang terbagi antara pihak republican dan pendukung monarki untuk mengubah system pemerintahan menjadi pemerintahan parlementer.
BAB 24
Republik Parlementer dan Laicite (Sekularitas)
(1870 – 1914)
Republik III lahir di tengah – tengah kemelut. Perang berlanjut, dilakukan oleh pemerintah pertahanan nasional, yang terdiri atas para wakil rakyat. Perdamaian terjadi ketika Thiers yang di puncak ketenarannya diplih sebagai kepala kekuasaan eksekutif republik dan tanggal 26 februari ia menandatangani draf hasil perundingan awal untuk berdamaiyang disah kan oleh Assamblee tanggal 1 maret. Tanggal 10 mey, perjanjian Frankfurt memaksa rancis kehilangan daerah Alsace dan sebagian Lorraine termasuk metz.
Krisis 16 mei
            Pemilihan legislative tahun 1876 yang menghasilkan mayoritas bagi golongan republican, yang memperoleh kemenangan terutama di bagian timur, tenggara dan paris. Mula – mula Mac –Mahon menyesuaikan dengan keadaan itu, kemudian memaksa seorang republican moderat mengundurkan diri tanggal 16 mei 1877. Menghadapi Chambre yang  363 anggotanya resmi memprotes pelanggaran system pemerintahan tersebut, Mac –Mahon menggunakan haknya untuk membubarkan Chanbre. Pada pemilihan berikutnya tetap republican yang mayoritas terpilih, sehingga Mac – Mahon tertunduk. Dan akhirnya golongan republican kembali memegang kekuasaan.
BAB 25
Kelahiran Negara Prancis Baru
(akhir abad ke-19 – Awal Abad ke-20)
Aspek dan batasan perkembangan ekonomi
Selama paruh abad ke-19 prancis mengalami proses moderisasi yang merata. Aspek yang utama adalah masuknya prancis ke dalam area perindustrian. Ini terjadi pada masa perkembangan yakni tahun 1840-1860, yang saat itu prancis sedang melakukan revolusi industry.
Fenomena Bersiklus
            Kemakmuran pada tahun – tahun pertama kekaisaran II diikuti oleh kemajuan perlahan yang mulai terasa sejak 1857-1860, yang lebih terasa pada tahun 1880an. Jatuhnya perusahaan besar yakni Union generale tahun 1882 mengawali krisis yang ada di prancis pada abad itu , kemiskinan, konflik social, dan bangkrut nya bank – bank bisnis menandakan bahwa krisis tidak ter elakan lagi.
Meskipun demikian perekonomian prancis bias mulai bangkit kembalisekitar tahun 1896-an dan terutama sejak tahun 1906.
Bab 26
Ekspansi Prancis di Dunia Pada Abad ke-19
Buah karya kekaisaran II
            Dibawah pemerintahan kekaisaran II mulailah di bangun landasan untuk melakukan ekspansi. Atas dukungan dari penjajah, misionari, tentara dan pelaut, beberapa kalangan bisnis, serta pendukung paham Saint-Simon yang diminati kaisarnya, dilancarkan politik colonial yang lebih ambisius dan lebih terpadu dibandingkan para pendahulunya. Hasil dari ekspansi ekspansi ini adalah banyaknya jajahan dari Negara prancis.
Hasil penjajahan
            Sebagian wilayah jajahan diperintah langsung, yang lainnya dijadikan protektorat yang member kesan semu tentang kedaulatan pribumi. Niat eksploitasi sering mengecewakan akibatnya daerah jajahan kurang berkembang, hanya melakukan penyitaan tanah-tanah ang di anggap kosong dan diberikan ke penjajah, serta meberikan keperusahaan besar dan AEF. Infrastruktur sangat besar di bangun di daerah jajahhan, namun pemerintah tidak memperdulikan pembangunan industry local, di luarr tambang dan industri yang menggali sumber alami. Pembangnan infrastruktur hanya difokuskan untuk membangun negeri induk dibandingkan dengan membangun negeri jajahan sendiri. Yang terakhir, banyaknya usaha penjajah yang merusak tatanan pemanfaatan lahan tradisional yang saling menunjang, contohnya menurunnya peternakan domba di aljazair disebabkan oleh tindakan yang memaksa suku – suku pribumi untuk bertempat tingga tetap.
Bab 27
Perang tahun 1914-1918,pasca perang,krisis tahun 1930an
Perang tahun 1914-1918
            Keterlibatan di kancah konflik dan perang yang menjalar
Ultimatum yang disusul peryataan perang Austria terhadap Sieria,mobilisasi rusia,ultimatum jerman terhadap rusia,Mobilisasi umum di Perancis pada tanggal 1 agustus,Peryataan perang Jerman terhadap Prancis pada tanggal 3 Agustus,invasi ke Belgia,yang mendorong Inggris untuk melibatkan diri ke dalm perang tanggal 4 Agustus,semuanya merupakan rangkaian peristiwa yang saling terkait.
            disertai tekad bulat. Masuknya Prancis ke kancah perang mempertahankan hak itu bahkan membangkitkanapi semangat tahun 1792 di kalangan aktivis perdamaian dan antimiliterisme. Kaum buruh selalu menjunjung tradisi revolisioner para prajurit tahun II yang melanglang dunia membawa kebebasan.
            Jerman berniat menghantam Prancis untuk selanjutnya bergerak menuju Rusia. Sesudah meraih kemenangan di Belgia,pasukan Jerman langsung menerobos jauh ke dalam wilayah Prancis dan menyeberangi sungai Marne untuk mengepung pasukan prancis .
Penataan Negara Dalam Keadaan Perang
            Albert Thomas, merasa yakin mampu memanfaatkan keadaan perang untuk mengembangkan sebuah sistem perekonomian campuran yang menggabungkan negara industri swasta, serta mendorong tumbuhnya ikatan-ikatan kontaktual dalam berbagai tatanan hubungan sosial. Situasi perang memperkaya beberapa sekelompok lapisan sosial: pedagang,pelaku spekulasi, tengkulakj perang,sedangkan kenaikan harga serta inflasi ,yang tak pernah dikenal di Prancis selama abad ke 19 memukul para penanam modal serta kelompok berpenghasilan tetap.
Penyelesaian Konflik
            konferensi perdamaian dilangsungkan di Paris dan menghasilkan rangkaian perjanjian Versailles yang ditandatangani pada tanggal 28 juni 1919 di galeri kaca istana versailles, di tempat yang sama kekaisaran jerman diproklamasikan pada tanggal 18 januari 1871. Wilayah Alsace-lorraine dikembalikan ke pangkuan Prancis.
Situasi Pasca Perang
Kesulitan Menghadapi Kembalinya Suasana Damai
            Akibat perang yang begitu besarnya sehingga bebanya dirasakan Prancis sampai beberapa dasawarsa setelah itu. Beban demografis  yang harus diotanggung begitu berat: 1.400.000 orang tewas, 750.000 .cacat total.
            Upaya pembangunan kembali dilakukan dengan cepat, berkat kemajuan ekonomi di tahun  1920an, sebagai kelanjutan dari gerak pertumbuhan yang sudah dimulai sejak  pembukaan abad dan terus berlangsung selama perang.
Krisis tahun 1930-an
Meningkatnya Aspirasi Anti Parlementer
            Kejahatan seorang petualang bernama Stavisky, yang melibatkan bebrapa tokoh kelompok radikal , menimbulkan heboh dan aksi demonstrasi protes, pada tanggal 6 februaru 1934 dari perkumpulan-perkumpulan veteran perang serta liga-liga terhadap pemerintahan Daladier.Para demonstran di luar segelintir orang , sebenarnya tak berniat menggulingkan pemerintah, namun hanya menginginkan perubahan.kembalinya Gaston doumergue, mantan Presiden  Republik,memuaskan mereka. Tokoh ini lalu membentukpemerintahan persatuan nasional , yang memasukan tokoh-tokoh radikal seperti Herit, sampai Tardieu,yang berharap bisa menyelesaikan program pembaruan institusi kenegaraan.
BAB28
Prancis Selama Perang Dunia II dari Perang Aneh Hingga Kekalahan

    ‘’Perang Aneh’’
            Semangat Union sacree tidak berhembus seperti pada tahun 1914. Kelompok Sosialis tidak masuk ke dalam pemerintahan Daladier yang diubah . Mereka menuduhnya bertindak otoriter dengan tak henti hentinya mengeluarkan dekrit undang-undang. Partai komunis menyetujui fakta jerman-Soviet dan menyetujui anggaranbagi kepentingan perang. Namun, setelah menerima seruan Internasional buruh,sejak akhir september partai komunis menentang apa yang disebutnya ‘’perang imperealis’’. Pemerintah membalasnya dengan membubarkan partai komunis disetrai aksi penindasan keras.
Kekalahan Militer Dan Krisis Politik
            Keesokan harinya dimulailah serangan Jerman. Menyerbu masuk ke Belanda, dan Belgia. Yang hanya sebagian bisa lolos melalui pelabuhan Dunkerque hingga tanggal 3 Juni , gagalnya usaha Jenderal Weygend ( yang menggantikan Gamelin pada tanggal 19 mei) untuk mempertahankan front dari Somme sampai Aisne pada 5-11 Juni, Terjunya Italia ke perang pada 10 Juni dengan bergabungnya pihak Jerman, Langkah mundur serabutan pasukan Prancis ditengah perpindahan beramai ramai penduduk sipil.Hanya dalam selang waktu satu bulan , pasukan Prancis yang sampai tahun 1918 dianggap sebagai kekuatan utama di Eropa.
Revolusi Nasional
            Sehari setelah tanggal 10 Juli 1940 , Marsekal Petain mengambil tugas sebagai kepala negara serta mencabut jabatan presiden republik. Undang-undang 13 Agustus melarang perkumpulan-perkumpulan rahasia serta Freemasonry. Undang-undang 3 oktober 1940 menyikirkan orang-orang Yahudi dari jabatan pegawai negeri dan kerha-kerja kepemimpinan di bidang pers dan industri.
            pemerintahan yang baru berupaya mewujudkan  ‘’revolusi nasional’’ . Hal ini betul-betul bertentangan dengan semangat dan buah karya Revolusi Prancis , maupun nilai-nilai liberal.
Prancis Merdeka ( Frnce Libre ) dan Gerakan Perlawanan (Resistance) awal mula gerakan
Awal Mula Gerakan

            De Gaulle nadalah ahli strategi perang kendaraan lapis baja sebelum tahun 1939, yang berpangkat Jenderal brigade sementara. Dia rekan dekat Paul Reynaud yang mengangkatnya menjadi wakil sekretaris negara urusan peperangan pada tanggal 6 Juni 1940. Dia tiba di Inggris pada 17 Juni 1940, dan keesokan harinya langsung mengeluarkan seruan untuk meneruskan perjuangan. Setelah diakui oleh Inggris sebagai ‘’ pemimpin orang-orang Prancis yang merdeka. Ia hanya mula-mula mamopu menggalang kekuatan yang sangat terbatas . Pda 3 Juliu 1940 , aksi pemboman Inggris terhadap armada angkatan laut Prancis di pangkalan Mers El-Kebir , untuk mencegahnya dikuasai Jerman, semakin mengisolasi  kekuatan Prancis merdeka dalam serangan atas Dakar pada bulan September.
BAB29
Pembebasan Dan Republik IV (1934-1958)
Kembali ke masa Damai
Pembebasan
            Pada tanggal 6 Juni 1944. Paukan sekutu mendarat di Normandie. Mula-mula, karena tidak ingin campur tangan dalam masa depan politik Prancis, pasukan sekutu merencanakan pembentukkan administrasi militer di wilayah-wilayah yang dibebaskan. Namun de Gaulle , dengan dukungan kuat penduduk berhasil memaksakan wewenang kekuasaan pada wakil pemerintahan sementara. Setelah pembebasan Paris ( 25 Agustus 1944) dan pembentukan pemerintahan ‘’kebulatan Suara Nasional ‘’ GRFF mendapat pengakuan resmi sekutu.
            Menteri Peradilan membentuk sejumlah pengadilan khusus pada tanggal 15 September 1944. Pengadilan –pengadilan ini menjatuhkan 38.226 vonis hukuman , 2.853  diantaranya berupa vonis hukuman mati. Dari jumlah itu , 76 orang dieksekusi.
Menuju Sistem Ketatanegaraan Baru
            Pada tanggal 21 Oktober 1945, rakyat Prancis diminta pendapatnya mengenai persoalan ketatanegaraan ini melalui referendum, yang bersamaan pelaksanaanya dengan pemilihan anggota Assemblee, melaui sistem perwakilan proporsional per lingkup departemen. Pertanyaan pertama yang dicantumkan dalam referendum adalah ‘’Maukah anda agar Assembelee terpilih saat ini menjadi badab konstituante?’’ 96,1% pemilih menjawab ya . maka itulah pertanda berakhirnya lembaga-lembaga Republik III. Pertanyaan kedua menanyakan persetujauan  tentang rencana undang-undang penataan institusi kenegaraan selama menanti terbentuknya kostitusi baru. Ini membatasi kekuasaan Assemblee , yang terpilih untuk nmas jabatan tujuh bukan.Terutama , Konstitusi yang ditetapkan oleh Asemblee harus ‘’ dimintakan perstujuan pada khalayak pemilih melalui cara referendum’’. De Gaulle yang terpilih sebagai Presiden Pemerintah oleh Asemblee Konstituante dengan dukungan suara bulat, membentuk pemerintahan yang didominasi ketiga partai utama.
Republik IV menghadapi Musuh-musuhnya
            Pemilihan 10november  1946 di Assemblee Nationale memperkuat kedudukan partai komunis dan menunjukkan merosotnya SFIO serta sedikit mundurnya MRP. Setelah pemilihan Conseil Republik ,seorang sosialis yang dekat dengan Leon Blum, yaitu Vincent Auriol ,terilih menjadi presiden Republim IV . Dengan demikian ,berakhirlah periode peralihan lama pasca pembebasan.
Menjelang Berakhirnya Permerintahan Republik IV
            Pengganti Guy Mollet ,seorang tokoh radikal, Maurice BourgesMaunoury, hanya berthan kurang dari empt bulan . Ia digulingkan saat hendak mengajukan rancangan undang-undang bagi Aljazir. Menteri Keuangan ,Felix Geaillard, juga dari kalangan radikal, menggantikan kedudukanya setelah berlangsung krisis selama lima pekan. Ia berhasil meloloskan loi-cadre bagi Aljazair, setelah dilakukan banyak perubahn , namun kemudian kehilangan dukungan mayoritas pada tanggal 15 april 1958. Tak pelak itu disebabkan karena ia menerima usulan jasa baik misi gabungan Amerika-Ingrris untuk menyelesaikan konflik Prancis-Tunisia setelah peristiwa pemboman pesawat Prancis terhadap desa   Sakhiet-Sidi-Youssef, yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pemberontak FLN.
BAB30
Republik  V di Bawah Pemerintahan de Gaulle (1958-1969)
Tahun-Tahun Awal
Pemerintahan Baru
Teks konstitusi diperkenalkan oleh Jenderal de Gaulle pada satu tanggal yang amat berarti, yakni 4 September, di lapangan   Republik Referendum diadakan pada tanggal 28 Seotember. Pendukung suara tidak terdiri dari sejumlah kelompok ekstrem kanan , dari partai komunis dan dari kesatuan kekuatan Demokratis (Union des forces democratiques) yang dikepalai oleh Pierre Mendes France dan Francois Mitterrand, yaitu dari kelompok kiri bukan komunis yang menolak cara kembalinya de Gaulle di pemerintah serta lembaga-lembaga baru . Sedikit saja yang tidak ikut pemilihan (15%) Suara Ya mendap[at 79% dari semua suara ,yakni 2/3 pemilih terdaftar ,suatu hasil luar biasa yang memperkuat kedudukan de Gaulle . Suara Ya mendapatkan 1,6-1,9 juta suara dari pendukung partai komunis.
            Pemilihan umum legislatif tanggal 23 November 1958 menunjukan kemerosotan Partai Komunis yang berterusan. Partai-partai itu yang diilhami Jenderal de Gaulle bertahan, sdangkan Union pour la Nouvelle Republique yang juga diilhami oleh de Gaulle meraih suara yang sama dengan perolehan suara oleh RPF tahun 1951 . Pada putaran kedua, UNR dan kelompok kanan moderat mendapatkan jumlah suara paling banyak . Ini disebabkan oleh sistem pemilihan yang berdasrkan mayoritas. SFIO mendapatkan sekitar 40 wakil saja ,partai komunis 10 saja karena terisolir pada putaran kedua banyak wakil yang kalah.
            Jenderal de Gaulle terpilih sebagai Presiden Republik pada tanggal 21 Desember dengan 62,394 suara (78,5%). Dia mulai menjabat pada 8 Januari 1959 dan langsung melanti salah satu seorang yang paling setia padanya sebagai perdan a menteri yakni Michael Debre.
BAB31
Republik V yang Mengakar Pasca-Gaullisme dan Pemerintahan yang Silih Berganti Haluan Politinya
            Tanpa menimbulkan krisis institusi-institusi kenegaraan .Georges Pompidou yang pada dasarnya meneruskan politik de Gaulle. Digantikan oleh Valery Giscard d’Enstaing yang mendapat dukungan dari oposisi berhaluan tengah dan usaha melakukan perubahan terhambat oleh krisis. Francois Mitterand mengganti Valery d’Estaing dan pemilihanya menjadi Presiden Republik mengawasi jaman pemerintahan silih berganti haluan politiknya. Sesudah pemilihan legislatif tahun 1986. Mulailah periode pemerintahan bersama.
Tahun-Tahun Pemerintahan Pompidou
Pemilihan
Pada putaran pertama, Geoeges Pompidou meaih 44,5 5 dari total suara sah ,jauh di depan Alain Poher (23%) dan Jacques Ducsos (21%) . Partai komunis ,yang menentang persetujuan diantara kelompok sosialis dan kelompok berhaluan tengah  serta ide=ide berhaluan Atlantik dari Alian Poher, meminta pendukungnya untuk abstain. Tidak semua mengikuti saran ini .Perpuluhan abstain melonjak dari 22,41% menjadi 31%. Georges Pompidou meraih lebuh dari 58% total suara sah dan 37,5% total pemilih yang terdaftar , Alain Poher ,42% dan kurang dari 27% masing-masing . Sukses ini membuktikan bahwa Gaullisme bisa bertahan sesudah de Gaulle dan mengakarkan institusi-institusi kenegaraan Republik V.
BAB32
Perubahan-Perubahan Prancis Pada Paruh Kedua Abad ke-20
Sejak akhir tahun 1940an. Prancis mengalami perubahan yang mendalam. Dia menjadi kekuatan industri yang besar,jumlah petani sangat menurun, sementara jumlah pekerja melonjak di sektor sekunder( industri) dan lebih-lebih lagi di sektor tertier (jasa) , dan cara-cara hidup  cenderung sama.
Evolusi  Ekonomi
Rekonstruksi dan modernisasi

            Banyak orang meninggal dunia akibat perang dunia II (600.000)  korban ,tetapiberkurang jika dibandingkan dengan perang dunia I. Ekonominya hancur akibat rampasan oleh penjajah Jeman, kerusakan langsung dan kekurangan investasi.
Tahap produksi tahun 1938baru tercapai kembali pada tahun 1947, sementara tahap produksi tahun 1929 baru tercapai pada tahun 1950. Rekonstruksi terutama dijalankan dengan bantuan negara sesuai pandangan para pejuang resistance: Pengawasan pertukaran uang yang diberlakukan pada awal perang tetap ada seperti juga pengawasan harga yang bakal berlangsung hingga tahun 1986,walaupum tidak lagi secara menyeluruh. Energi sebagian dari sektor perbankan , perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan penjajah Jerman seperti Renault diambil alih oleh negara. Dekrit 3 Januari 1946 menetapkan rencana  ‘’ untuk modernisasi dan perlengkapan ekonomi’’ kedua perkataan ini melambangkan  motto tahun-tahun setelah perang. Modernisasi ini diarahklan dari atas ke bawah , suatu cara  yang dilakukan baik oleh pejabat tinggi maupun oleh pemimpin ekonominya.
Dari Pertumbuhan ke Krisis
Mulai tahun 1954-1955 , seperti negara-negara lain di dunia Atlantik , Prancis memasuki periode pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Angka pertumbuhanya rata-rata 4,5% dari tahun 1949 hingga 1959, 5,8% dari 1959 hingga 1970. Antara tahun 1946 dan 1977, penghasilan nasional kotor naik lima kali lipat. Prancis menjadi kekuatan besar dalam bidang industri dan salah satu eksportir terbesar di dunia.Produksi industri tumbuh 3 kalai lipat dari tahun 1954 hingga 1984 . Prancis  memiliki Industri  elektro-nuklir yang terbaik di dunia (Jean-Marcel Jeanneney). Industri kapal terbang dan angkasa yang bersaing  dengan Amerika Serikat . Tetapi sukses perusahaa n-perusahaan  besar milik negara dan swasta ,yang juga dibantu oleh Negara, tidak bisa menyembunyikan kelemahan perusahaan ukuran sedang berhadapan dengan perubahan teknologi dan persaingan dengan negara laian.
Mulai tahun 1973 ,Prancis terkena krisis yang disebabkan oleh fluktuasi harga-harga bahan mentah, terutama minyak ,serta fluktuasi kurs mata uang dolar, ekoran inovasi-inovasi teknik dan munculnya negeri-negeri industri baru .Produksi tumbuh dengan lamban sejak tahun 1974, yaitu 8% dalam tempo 13tahun. Pengangguran naik dari 2,8% total populasi usia produktif pada tahun 1974 menjadi 6,3% pada tahun 1980 dan 10,2% pada tahun 1996. Berkat periode pertumbuhan ekonomi pengangguran turun di bawah 10% pada bulan mei 2000.
Masyarakat: Keanekaragaman Dan Penyeragaman
Kota dan Desa
            Jumlah 2.000 penduduk sebagai batas untuk mebedakan  kota dan desa dapat diterima pada abad ke -19, tetapi tidak bvegitu  berarti hari ini. Kita dapat mengikuti pandangan Henri Mendras yang menyatakan bahwa dibawah 20.000 penduduk , kota-kota merupakan kota-kota pedesaan, yang terintegrasi secara mendalam dalam kehidupan di daerah-daerah pedesaan. Jika jumlah 20.000 Penduduk ini diterima sebagai patokan definisi kota, proporsi populasi pedesaan tetap hampir stabil; dari 50% tahun 1945 menjadi 44% sekarang ini Dario Pengamatan ini, dapat diperhatikan bahwa walaupun jumlah pekerja alam sektopr pertanian menurun  (4,5%), wilayah pedesaan sangat dinamis di Prancis , yaitu desa-desa dan kota kecil-kecil.
Sektor Jasa , Pertanian , dan Industri
            Sektor industri mengalami pertumbuhan yang lamban sebelum menurun 29,4% dari populasi usian produktif pada tahun 1992, tanda merosotnya kegiatan-kegiatan industri lam . Sebaliknya ,sektor jasa bertumbuh  terus sejak pertengahan tahun 1960-an dan mempekerjakan 57,6% dari populasi usia produktif pada tahun 1982. Pada tahun-tahun krisi, sektor ini saja menciptakan lapaangan kerja yang baru . Konsep sektor jasa luas luas  sekali dan menggabungkan  berbagai jenis kerja. Tetapi dua ciri sangat berarti naiknya proporsi eksekutif (cadres) dan profesi bebas (profesional liberales) yang berkembang lebih dari dua kali lipat dari 9% menjadi 20% sejak perang dunia II serta naiknya jumlah pekerja perempuan disektor jasa. Sebenarnya , hal yang baru bukan kenaikan jumlah perempuan bekerja dari 34 menjadi 40% dari populasi usia produktif dalam waktu 20-an tahun saja.
Masyarakat Konsumsi Serta Para Elitnya
Pertumbuhan kelas menengah merupakan salah satu kenyataan terpenting dalam evolusi masyarakat Prancis. Yang palimg banyak didalamnya adalah karyawan di sektor swasta , guru, dan pegawai negeri. Kelas menengah baru ini, yang terutama memanfaatkan  demokratisasi pendidikan tingkat lanjutan dan perkembangan pendidikan tinggi pada beberapa dasawarsa terakhir ini. Demikian , tingkat pendidikan dan asprirasi budaya mereka lebih tinggi daripada kelas menengah tradisional (pengusaha kecil,pengerajin,pemilikm toko).
            Pada umumnya , sementara struktur-struktur sosial menjadi lebih banyak dan lebih kompleks , serta ketidakseimbangan sosial berkurang , menjelaskan kehidupan politik dengan konsep perjuangan  kelas tidak dapat diterima lagi. Bahwa terdapat buruh yang memilih calon konservatif merupakan suatu kenyataan yang bertentangan dengan konsep ‘’partai-partai buruh’’, sementara sikap politik kelas  menengah  tidak merata , dan berubah mengikuti situasi dan kondisi.

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 29 Juli 2012

Buku Sejarah Perancis Oleh Jean Carpentier, Francois Lebrun

Diposting oleh Unknown di 18.12


BAB 1
DARI ZAMAN BATU MENUJU ZAMAN BESI
 Awal Mula Keberadaan Manusia (Milenium VI 500-an SM)
Menjelang tahun 600.000 SM manusia mulai memakai api. Antara tahun 35.000-10.000 SM, evolusi sejarah mulai kelihatan lebih jelas ketika memasuki sebuah tahap perkembangan yang disebut sebagai Zaman Paleolitik (akhir). 

Lanjut yak... 

“Revolusi Neolitik” (6000 SM-sekitar 1800 SM)
Milenium ke-6 SM mengingat besarnya pergeseran yang terjadi, maka para ahli menyebutnya sebagai sebuah “Revolusi”.
Kebudayaan Chassen
Istilah “Chassen” berasal dari nama sebuah situs purbakala, chassey, yang terletak didaerah Saone-et-Loire, sekalipun kebudayaan itu sendiri berasal dari daerah selatan (Midi).
Zaman Neolitik Akhir dan Awal-Mula Metalurgi
Metalurgi sudah dikenal didunia Timur sejak tahun 6000 SM, kemudian merambah ke Barat. Daerah yang pertama kali memanfaatkan biji tembaga adalah daerah Cevennes dan daerah Massif Central bagian tenggara, daerah ditemukan pula ciri kebudayaan Fontbouisse.
ZAMAN PROTOSEJARAH
Bermula dari Zaman Perunggu (1800 SM-700 SM)
Perkembangan Umum
Para ahli mengemukakan tiga tahapan utama Zaman Protosejarah, yakni periode Perunggu Awal (1800-1500 SM), periode perunggu Madya (1500-1200 SM), dan periode Perunggu Akhir (1200-700 SM).
Puncak Pencapaian Zaman Perunggu: Periode Perunggu Akhir (1200-700 SM)
Peristiwa yang paling menonjol pada masa itu adalah terbentuknya kebudayaan baru, yakni kebudayaan “Reims-Swiss-Prancis Timur”, yang kekhasan utamanya tampak pada ritus pemakaman. Di sana, periode Perunggu Akhir ditandai dengan puncak kebudayaan perunggu wilayah Armorique.
HINGGA AWAL ZAMAN BESI (700 SM-SEKITAR 450 SM)
Penemuan Logam Besi
Tahun 1200 SM, metalurgi besi menyebar luas melintasi wilayah Balkan dan kemungkinan besar juga melalui perantaraan bangsa pelaut misalnya bangsa phenicia.
Peradaban Hallstatt
Menjelang tahun 700 SM, Periode Hallstatt (Austria) atau Zaman Besi Pertama dan Periode La Tene (Swiss) atau Zaman Besi Kedua mencakupi tahun 450 SM hingga Awal Masehi. Pemakaman jenazah bersama kereta perangnya atau kereta mewahnya.
Gejala Kolonisasi dan Pendirian Kota Marseille
Pada tahun 600 SM mereka membangun kota Massalia dengan pelabuhannya bernama Lacydon, yang terletak di ujung tempat berlabuhnya kota ini, yang diketahui dari sumber-sumber tertulis, maka Perancis memasuki Zaman Sejarah.
BAB 2
PEMBENTUKAN GAULE(Abad ke-5-ke-2 SM)
Tersebarnya Bangsa Celt
Asal-usul
Celt bukanlah sebuah ras, melainkan sebuah komunitas bahasa yang serumpun dengan suku-suku kelompok Indo-Eropa yang mendiami kawasan Laut Tengah termasuk bangsa Latin.
Pembagian Wilayah
Tiga lingkup kawasan utama, yakni kawasan Celt inti, kawasan Celt pinggiran, dan yang terakhir kelompok bangsa Celt.
Tatanan Gaule Celtik
Gaule Celtik berasal dari sumber-sumber tertulis Yunani-Latin, khususnya kisah penaklukan Gaule yang ditulis oleh Caius Iulius Caesar didalam teks De Bello Gallico (perang Gaules).
Tatanan Politik
Raja Luern memiliki putrayaitu Raja Bituit.Kekuasaannya dikalahkan oleh Roma. Kekuasaan politik lalu diambil alih oleh para keluarga Celt yang berpengaruh. Setelah tenggelamnya Monarki, kekuasaan keagamaan yang semula dipegang raja beralih ketangan para Druides yang juga berasal dari kalangan bangsawan.
Oppidum dan Pembudidayaan Lahan
oppidum Eduen tampak merangkum fungsi-fungsi keagamaan, politik dan kerajinan. Oppidum menjadi pusat kekuasaan. Pedagang Italia, memaksa orang Gaulois untuk meningkatkan kegiatan produksinya agar menghasilkan barang yang dapat dijual-belikan. Dalam konteks itulah berkembang kegiatan mencetak mata uang.
Gaule Selatan (Midi)
Kawasan Perancis Selatan mengalami perkembangan khas tersendiri disebabkan oleh kehadiran koloni-koloni orang yunani di wilayah pesisir serta kemajuan awal kelompok-kelompok masyarakat pribumu yang terkena arus pengaruh dari kawasan Laut Tengah.
Marseille dan Kolonisasi
Marseille merupakan pusat perdagangan utama di Gaule Selatan, karena pelabuhan Marseille menjadi jalur penghubung bagi lalu lintas barang produksi dari Itali, Yunani, dan kawasan Timur Laut Tengah. Namun hal terpenting di Gaule Selatan adalah pendirian koloni-koloni perdagangan oleh Marseille, yang membuka peluang bagi kota itu untuk melakukan penganekaragaman kegiatan.
BAB 3
PENAKLUKAN GAULE (2 SM-1 MASEHI)
Kekaisaran romawi dan gaule selatan. Kawasan gaule transalpina
Tanda-Tanda Awal
Pada tahun 218 SM Hannibal melancarkan serbuan besar-besaran dari Spanyol ke Italia Utara melintasi kawasan Gaule Selatan. Kemenangan Roma di Zama, Tunisia, pada tahun 202 SM, diikuti oleh pendudukan Roma atas semenanjung Iberia dan dua provinsi dibentuk dikawasan itu.
Campur Tangan Roma
Intervensi Roma yang pertama terjadi pada tahun 154 SM. Kehadiran militer Romawi baru betul-betul ada sejak tahun 125 SM untuk membebaskan Marseille yang menghadapi ancaman langsung pendudukan orang-orang Celt dan Liguria. Pada tahun 121 SM pimpinan Raja Bituit yang ditaklukan.
Tata Pemerintahan Provinsi dan Perkembangannya
Jalur lintasan dibangun oleh Cnaeus Domitius menghubungkan Italia dengan Semenanjung Iberia, dan dinamakan Via Domitia. Kehadiran Romawi mengubah situasi sosial dan perekonomian. Peningkatan ketimpangan sosial menjadi salah satu pemicu kekacauan yang tercetus di wilayah provinsi. Dengan kedatangan Caius Iulius Caesar usaha penaklukan memasuki dimensi baru.
Serbuan Pada Tahun 58 SM
Sejumlah utusan civitas-civitas di Gaule meminta Caesar untuk membantu memerangi Arioviste. Setelah gagal melakukan perundingan dengan Arioviste, Caesar maju melawan orang-orang Germania dan mengalahkan mereka didaerah Mulhouse, sehingga mereka terpaksa mundur kembali ke seberang Sungai Rhein.
Pengepungan Gaule
Caesar mendapat perlawanan sengit suku bangsa Nervien dari daerah Cambresis. Caesar akhirnya berhasil menang. Pada tahun 56 SM meletus pemberontakan suku bangsa Venete (Vannes). Caesar melancarkan suatu serangan ke Utara, kewilayah suku bangsa Menape dan morin. Kepala suku Eburon, Ambiorix, membinasakan dua belas pasukan Infanteri Romawi (Cohorte).
Vercingetorix
Vercingetorix, putra seorang bangsawan Arverne bernama Celtill, berhasil tampil sebagai pemimpin suku bangsanya, dan langsung menggerakkan aksi pemberontakan.
Tugu-Tugu Kemenangan Kaisar Augustus
Keberhasilan aksi penaklukan Augustus diwujudkan melalui pendirian tugu kemenangan di La Turbie, di daerah kota Monaco, pada tahun 7-6 SM. Tugu kemenangan ini juga menjadi perbatasan resmi yang memisahkan Italia dengan Gaule.
Rintangan dari Suku-Suku Germanik
Suku-suku Germanik merupakan persoalan utama bagi dunia Barat. Seorang pemimpin Germania bernama Arminius membinasakan ketiga legiun pasukan pimpinan Varus pada tahun 9 M. Sejak itu, wilayah Sungai Rhein menjadi wilayah perbatasan bagi Gaule maupun bagi kekaisaran Romawi.
Kebangkitan Kaum Bangsawan Gaulois
Pemberontakan di daerah-daerah kawasan Sungai Loire serta pemberontakan Florus dengan mudah dipadamkan. Akan tetapi, Sacrovir berhasil menduduki Autun dan menyandera anak-anak bangsawan Gaulois yang sedang menuntut ilmu di kota itu. Kegagalan Pendirian Kekaisaran Gaule
Kematian Vitellius memberi peluang kekosongan kekuasaan. Para wakil civitas-civitas di Gaule yang mengadakan pertemuan di Reims, menolak keberadaan kekaisaran tersebut, serta menyatakan kesetiaan mereka pada kekuasaan Roma dan kepada Kaisar yang baru, Vespasianus.
BAB 4
PEMERINTAHAN BARU(ABAD 1 SM-1 M)
Prasyarat Umum
Salah satu prasyarat meletakan pengintegrasian negeri Gaule dengan dunia Romawi adalah pembangunan jaringan cites. Untuk bisa mengendalikan para suku bangsa yang telah dikalahkan, Roma mengekalkan sejumlah hak istimewa kepada suku bangsa yang dianggap sekutu. Sejak tahun 27 SM dilakukan sensus penduduk yang memungkinkan untuk mengenal jumlah penduduk serta kekayaan yang dimilki, agar kemudian bisa ditetapkan pola pembagian berbagai pungutan cukai dan pajak.
Provinsi Narboinnase
Pada tahun 22 SM, Augustus memutuskan untuk menyerahkan kekuasaan atas wilayah Gaule Transalpina kepada senat. Sejak itu, provinsi ini disebut provinsi Gallia Narbonensis, atau Gaule Narbonnaise.
Provinsi-Provinsi Germania
Tahun 90 M Caesar Domitius memutuskan pembentukan dua buah provinsi di wilayah Germania, yakni provinsi Germania Inferior (Bawah) dan Germania Superior (Atas), yang masing-masing memiliki pemimpin (Legat).
Provinsi-Provinsi Wilyah Pegunungan Alpen
Provinsi-provinsi tersebut adalah provinsi Alpen Maritim yang berpusat di Cemenelum  (Cimiez), provinsi Alpen Cottiennes yang berpusat di Susa, Italia. Pemerintahan provinsi-provinsi tersebut dipercayakan kepada seorang ksatria (chevalier) yang diberi gelar Prokurator.
Realites politik : Lingkup Ruang Cite
Cakrawala politik mereka pada dasarnya lebih tertuju pada Cite, tempat tinggal mereka, yakni sebuah lingkup wilayah terbatas yang didalamnya terdapat sebuah pusat kegiatan politik.
Struktur Pemerintahan Sebuah Cite
Sebuah Cite dipimpin dari ibu kota pemerintahannya oleh para hakim dan sebuah dewan pemerintahan  Cite menurut model pemerintahan yang berlaku di Roma. Dewan pemerintahan, atau yang disebut Curie, kekuasaan eksekutif dipercayakan oleh Ordo Tingkat terbawah diduduki oleh dua orang Questeurs (petugas pengawas keuangan dan keamanan) dan dua orang Ediles (pejabat kotapraja), yang tugas utamanya mengurusi bidang keuangan.
UNSUR-UNSUR KEKUATAN PEMERSATU
1.      Tentara
2.      Administrasi Pemerintahan
3.      Pengurus Kultus Kekaisaran
BAB 5
PERADABAN GALLIA-ROMAWIABAD 1-2 MASEHI
Peradaban Kota
Sebagai pewaris pemukiman yang lebih dulu seperti Lutecia (Paris) dan Alesia (Alise-Sainte-Reine), maupun sebagai pemukiman yang dibuka pada Zaman Romawi yang lebih kemudian, seperti Augustodunum (Autun)serta Mediolonum (Saintes), kota pertama-tama dirumuskan sebagai sebuah ruang hunian yang kurang-lebih memenuhi persyaratan sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh.
Tata Lingkungan Kota
Bangunan-bangunan umum merupakan peninggalan yang sering dalam keadaan baik. Pusat kehidupan politik sebuah Cite adalah Forum, yang memiliki sejumlah bangunan umum, yakni Basilika, Curie, kuil-kuil pemujaan resmi. Di paris, letak Forum berada di sisi barat Bukit Saint Genevieve. Bangunan-bangunan yang membudidayakan air, seperti Equeduc (jembatan air) dan Therme (pemandian). Seluruh bangunan berperan penting menjadi perekat penyatuan dan perpaduan masyarakat Gallia-Romawi, kendati ada berbagai ketimpangan sosial.
Kegiatan Perekonomian dan Kehidupan Sosial Perkotaan
Seluruh lapisan penduduk ini, mulai dari para pemuka masyarakat hingga para pengrajin, saling berbaur di dalam berbagai kesempatan perayaan hari-hari besar yang menjadi selingan kehidupan di sepanjang tahun. Semua itu hanya mungkin terjadi berkat pendapatan pokok yang diperoleh dari kawasan pedesaan.
Kekuatan Tradisi
Para petani Gaulois masih berpakaian seperti para pendahulu mereka, dengan celana, Bracae, dipadu dengan kemeja tunik dan mantel bertudung, yaitu Sagum, ataupun mantel tanpa lengan yang disebut Caracalla, yang dikemudian hari sering dikenakan oleh putra Kaisar Severius, yang akhirnya dijuluki dengan nama itu.
Tanda-Tanda Kehadiran Otoritas Roma:Pemetakan Lahan dan Villa
Bagian pemetakan  lahan masih meningalkan  jejak-jejak aslinya di dalam susunanlahanpertanian, meski telah berkali-kali mengalami perubahan,sebagaimana yang ditemukan  di daerah  Narbonne, Beziers, Arles, serta di daerah Mirebeau di Cote’Or, di Bretagne, dlsb.
Vicus
Didalamlingkup sebuah vicus bisa ditemukan unsur-unsur sebuah  kota seperti forum,teater,thermes (pemandian),tempat pemujaan ,seperti yang ditemukan di vicus ribemont-sur-ancre (somme).
Alam Dewa-Dewa
            Sejak awal penak lukan, Caesar menjadikan  Dewa Merkurius sebagai dewa tertinggi bangsa Gaulois. Upaya pembauran dewa-dewa pujakaan, yang disebut interpretatio,berlangsung Timbal-balik, dan hubungan  persilangan antara kultus Gaulois dan kultus Romawi ini memperkaya kepercayaan masing-masing .
Dewa-dewa Gallia-Rommawi
Kumpulan yang terdiri dari tiga sosok dewa Capitol di Roma, yakni Jupiter, Junon dan Minerva. Sosok dewa juga ditemukan di puncak tiang monumen di Yzeures(Indra-et-Loire). Dimensi pemujaan dewa merkurius bergeser jauh dari dimensi inti kepercayaan romawi hingga kini masih dipertahankan (Saint-Michel-Mont-Mercure di daerah Vendee)
Kultus-Kultus Timur dan Awal Mula Agama Kristen
Di dalam konteks pengaruh alam kepercayaan Timur itulah muncul komunitas Kristen yang pertama di tanah Gaule, yang terutama terdiri dari orang yang berasal dari Timur.
BAB 6
DARI KEKAISARAN ROMAWISAMPAI KERAJAAN KAUM BABAR :KRISIS DAN TRANSFORMASI  (ABAD KE-3 SAMPAI 4 M)
Krisis Pada Abad ke-3
Salah satu fakta yang sudah dapat dipastikan adalah gelombang invasi besar-besaran yang dilakukan oleh suku-suku Germania.
Gelombang Invasi
Meskipun harus bahwa sumber-sumber sejarah cenderung memberikan gambaran yang gelap dari masa itu, pada kenyataannya jarang sekali Gaule mengalami situasi yang demikian mengerikan.
Kekaisaran Gaule (260-274)
Kekaisaran Gaule itu tidaklah menentang kekuasaan Roma, melainkan ingin mengambil alih kekuasaan pusat yang dinilai tidak Efektif. Sebenarnya sejumlah kota di Gaule masih setia kepada kekuasaan pusat, yaitu Roma. Kaisar Probus-lah yang bertugas menghentikan gelombang terakhir invasi besar orang Germania di masa itu, persisnya pada tahun 277.
Perubahan di Bidang Agama
Constantinus menjadi pemeluk Agama Nasrani pada tahun 312.Kristenisasi daerah pedalaman belum selesai sekaligus dan bukan kebetulan jika istilah paganus dalam bahasa Latin berarti paien (tanpa agama)dan petani.
Permasalahan di Bidang Agama
Aliran yang menyimpang, Arianisme. Aliran ini bermula dari seorang rohaniawan asal Alexandria bernama Arius, yang tidak mengakui sifat Tritunggal Tuhan dan menyatakan bahwa kedudukan Krsitus berada di bawah Tuhan Bapa.
Keruntuhan Gaule
Tanggal 31 Desember 406, bangsa Vandal, Sueve, Alain dan Burgonde menyeberangi Sungai Rhein dan mulai menduduki Tanah gaule. Maka provinsi Gallia-Romawi pun hancur dan digantikan oleh kerajaan-kerajaan bangsa Barbar.
BAB 7
ZAMAN PEMERINTAHAN BANGSA-BANGSA BARBAR (AKHIR ABAD KE-4 HINGGA AKHIR ABAD KE-7)
InvasiBangsa-BangsaBarbar (Abad ke-5)
Dibawah dorongan Santo Martin, daerah pedalaman mulai mengalami proses Kristenisasi. Akan tetapi keseimbangan yang rapuh antarapihak Romawi dan pihak Barbaritu benar-benar hancur diawal abad ke-5
GelombangInvasiBesar
Di pertengahan abad (451) terjadi Invasimen dadak yang dilakukan oleh bangsa Hun di bawah pimpinan Attila, yang mendorong didirikannya pertahanan kota.
Kerajaan-KerajaanBangsaBarbar
SukuWisigot dengan kerajaan Toulouse yang terbentang dari pegunungan Pyrenees sampai ke sungai Loiree dan daerah Provence.Kerajaan orang Frank Salien menggantikan posisi kerajaan Wisigot.
DinastiMerovingiens (Abad ke-6-7)
-          Clovis
-          Kerajaan Frank
-          Kekuatan-Kekuatan yang MenjauhdariPusat
Unsur-unsurpembaruan
-          BangsaRomawidanBarbar
-          MasyrakatMerovingien
-          Kristenisasi

BAB 8
KEKAISARAN CHARLEMAGNE (abad ke-8­- ke-9)
Terbentuknya kaisar Charlesmagne
Austrasie (bekas wilayah Romawi Timur), sekitar lembah sungai Meuse. Terhampar lahan-lahan luas milik beberapa keluarga besar, diantaranya keluarga Arnulfien dan keluarga Pippinide, adalah nenek moyang Pepin d’Herstal. Hasil karya anak Pepin d’Herstal, Carles Martel dan Pepin le Bref luar biasa dari mengalahkan pasukan muslim hingga menurunkan raja dinasti terakhir Merovingiens. Pepin le Bref mendirikan dinasti Carolingiens dan raja suku Frank tahun 751.
Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan Charlesmagne. Penakluk yang mengumpulkan pasukan perangnya untuk ekspedisi militer misalnya merebut perbatasan dari kekuasaan Islam, merebut ibu kota suku Lombard, hingga menundukkan suku Saxon. Akhir abad ke-8, Charlesmagne memimpin daerah lebih dari sejuta km2, sehingga harus di bagi atas sub-karajaan/duches.
Institusi-institusi
Aachen, ibu kota yang didirikan oleh Chalesmagne, sejumlah dinas-dinas pusat dikepalai oleh tokoh utama yaitu comte du palais. Pegawai yang terdiri dari kalangan sipil dan gereja. Kaisar dikelilingi oleh kaum aristokrak kekaisaran, baik kerabat kaisar maupun kerabat mereka sendiri menduduki jabatan tertinggi di seluruh kekaisaran. Lingkungan vassal kaisar, sumpah setia yang mengikat untuk melayani  kaisar, terutama dalam bentuk militer. Konsep Charlesmagne yang merencanakan pembagian kekuasaan diantara putra-putranya.
Gereja dan Renaisans dinasti Carolinginens
Gereja banyak berhutang budi pada dinasti Carolinginens, mereka menyelamatkan Kristen terhadap Islam, dan mendukung penyebaran Injil. Sebagai imbalannya, kaisar Carolinginens mengangkat uskup dan kepala biara sebagai vassal dan menuntut kontribusi militer dan keuangan.
Permasalahan pada  masa kekaisaran Louis le Pieux
Ada banyak faktor penyebab kelamhan dan perpecahan, diantaranya hasil rampasan yang makin jarang sementara masa damai cukup lama, para vassal berusaha agar hak yang diperolehnya dapat diwariskan. Louis le Pieux menyerahkan kekaisaran pada Lothaire, sementara kerajaan-kerajaan kecil untuk kedua putranya Pepin dan Louis. Masalah semakin besar saat adanya putra ke-4 lahir, Charles. Para putra memberontak kepada ayah mereka. Tahun 838, ketika Pepin d’Aquitaine wafat, puranya, Pepin II disingkirkan demi Charles. Sehingga terjadilah perang saudara antara Charles bergabung Louis melawan kaisar Lothaire. Persekutuan itu dilakukan sumpah setia di Stasbourg.
Akhirnya dimenangkan oleh Charles dan Louis serta memaksa Lothaire melakukan perundingan yang menghasilkan perjanjian Verdun. Francie Barat untuk Charles, Francie timur untuk Louis, sisanya, Francie tengah dan Italia untuk Lothaire. Bagian Lothaire segara pula mengalami pembagian untuk pura-putranya. Gelar yang tak lama direbut oleh pangeran Carolingiens.
BAB 9
KELAHIRAN PRANCIS (ABAD KE 10-12)
Anarki di abad ke-10
Sejak abad ke-9, para pembesar kerajaaan, yaitu para bangsawan pemimpin di daerah dan para uskup, merasa cukup kuat untuk memilih sendiri rajanya yang tentu saja merugikan keturunan keluarga Carolinginens.
Kengerian dan pengharapan di tahun 1000
Kegelapan abad kedelapan ditandai dengan kecenderungan melihat tanda-tanda kiamat misalnya bencana yang diakibatkan manusian maupun bencana alam. Namun sikap rohaniawan segera membantah dan menghapus oleh kutipan-kutipan dari kitab suci. Pembukaan lahan secara besar-besaran pada abad pertengahan, berupa lahan pertanian di pedesaan. Selain itu kegiatan berdagang dan pengrajin di daerah pemukiman kota-kota keuskupan lama atau kota-kota baru dekat kastil dan biara.
Raja-raja pertama dinasti Capetiens
Raja-raja pertama dinasti Capetiens diantaranya robert II (996-1031), Henry II (1031-1060) dan Philippe I (1060-1108) tidak memiliki reputasi yang baik dibanding dengan pemimpin abad ke-11, yaitu Guillaume”yang agung”, duc Aquitaine dan Guillaume “sang penakluk”, duc Normandie.
Namun pemimpin Capetiens adalah raja yang diberkati gereja, sehingga dengan sendirinya termasuk golongan rohaniawan sekaligus golongan bukan rohaniawan. Mereka memetik keuntungan dengan posisinya untuk dihormati oleh para comtes maupun oleh para uskup.
Kekaisaran Plantegenet
Abad ke-12, raja Prancis tidak sekuat dan sekaya vassal-nya di Normandie, ditambah ketika Guillaume tidak memiliki keturunan langsung. Dengan sangat cepat dan mengejutkan seorang seigneur dari jajaran bawah, Henri Plantegenet, berhasil meraih kekuasaan. Pada tahun 1151, ia mewarisi comte Anjou dan Normandie yang disatukan ayahnya. Tahun 1152, ia menikahi ketunan para duc Aquitaine bernama Alienor yang dicerai oleh raja Louis VII. Henri menjadi raja Inggris tahun 1154 dan kemudian merebut comte Nantes dan Bretagne.
BAB 10
MASYARAKAT FEODAL
Mereka yang berperang: dunia kastil dan para ksatria
Seigneur dan vassal adalah tentara berkuda. Dunia signeur dan vassal mempunyai lingkungan sendiri yaitu kastil. Ikatan antara seigneur dan vassal dijalani dalam upacara yang penuh dengan simbolis, yaitu foi, hommage, investiture. Foi dan hommage menyebabkan vassal menyandang kewajiban yaitu mereka dilarang merugikan signeur. Kewajiban itu terutama bantuan militer.
Mereka yang bekerja: dunia pedesaan dan desa-desa
Dalam sejarah masyarakat petani antara abad ke 10 dan 12 tidak dapat disangkal adalah desa-desa yang jadi menetap. Sebagai pemilik tanah yang luas, seigneur mengelola langsung sebagian lahan miliknya (reserve), dan memepercayakan sisanya kapada petani dalam bentuk garapan. Terhadap para pemukim itu, Seigneur menjalankan serentetan hak dan monopoli, kewajiban membayar pajak lahan yang disebut cens, dan hari-hari tertentu bekerja di reserve milik seigneur.
Mereka yang berdoa: reformasi besar
Pada abad ke-10, gereja menjadi bagian dari sistem feodal. Sebagai pemilik lahan-lahan garapan dan pemegang hak atas kastil-kastil, para uskup dan kepala biara adala seigneur dalam sistem feodal. Pada abad ke-12, ciri-ciri reformasi pada gereja kerajaan Prancis terlihat amat jelas. Gereja yang memusatkan perhatian pada proese kristenisasi masyarakat secara mendalam. Termasuk dalam aspek politik dan peperangan.  Gereja yang mendukung pembentukkan golongan ksatria (chevalerie). Gereja berhasil memadukan kekuatan militer dangan semangat agama, dibawah pimpinan perwakilan paus (legats). Seruan Paus Urbanus II di Clermont tahun 1095, untuk menjalankan perang salib, membuat orang berduyun-duyun menuju tanah suci (Palestina), baik dari lapisan bawah maupun para ksatria.
BAB 11
KERAJAAN AKBAR DINASTI CAPETIENS (1180-1328)
Para raja agung dari dinasti Capetiens
Kelima orang raja dari dinasti Capentiens, yang bergiliran memerintah dari tahun 1180 hingga tahun 1314. Persoalan besar terjadi selama pemerintahan Philippe Auguste (1180-1223) pertikaiannya melawan raja Henri II Plantagenet beserta putra-putranya, Richard Coeur de Lion dan John Lackland. Philippe Auguste berhasil supaya penyitaan para fiefs Jhon Lancland. Ia berhasil memperluas wilayah kerajaan, menjadi penguasa tak tertandingi atas wilayah Prancis Utara serta menjadi pangeran terbesar di seluruh kerjaan.
Pada masa pemerintahan Saint-Louis (1226-1270) adalah masa kejayaan bagi sebuah pemerintahan monarki feodal. Memimpin sendiri ekspedisi perang salib VII ke kawasan timur. Philippe le Bel (1285-1314) memproklamasikan bahwa raja prancis adalah ‘kaisar di negerinya’, maka raja beserta para ahli hukumnya tak lagi membenarkan campur tangan apapun termasuklah paus. Itulah sumber pertikaian Paus Bonifacius VIII yang berujung pada percobaan pembunuhan Anagni tahun 1303 dan dikatakan bahwa raja menghina paus.
Buah hasil kemajuan
Meningkatnya kekuasaan di tangan raja berjalan seiringnya kekayaan kerajaan. Sejak abad ke-10 M, pertumbuhan tingkat kemakmuran di wilayah pedesaan dibarengi kembalinya kota-kota dengan mulai pulihnya kegiatan kerajinan dan perdagangan. Paris dipilih sebaga ibu kota oleh raja-raja dinasti Capentiens, pada abad ke-13, kotanya dibagi tiga yaitu: cite, kota dan universitas. Tersebarnya peradaban Prancis terutama di bidang kesenian, bidang bahasa dan sastra serta bidang pemikiran. Namun tanda-tanda kemerosotan terlihat, dimulai dengan kegagalan raja Saint-Louis pada zaman perang salib, kesulitan ekonomi serta kekacauan sosial di kota-kota bagian utara, pada akhir abad ke-13.
BAB 12
PERANG SERATUS TAHUN DAN MASA PENUH TANTANGAN (1328-1483)
Prancis pada tahun 1328
Pada tahun 1328 bukan hanya manjadi negeri kaya namun juga ada tanda keadaan krisis : penurunan pendapatan hasil bumi, kemunduran aktivas pasar raya di Champagne, bencana kelaparan. Krisis juga melingkupi politik, di mulai saat wafatnya Phillipe le Bel. Empat belas tahun, kematian putra-putranya berturut-turut, Tahta beralih kepada sepupu mereka. Valois menyingkirkan puri-putri raja dan laki-laki Phillpe le Bel dari garis ibunya. Persaingan merebut kekuasaan di Eropa yang dikenal dengan dengan sebutan perang seratus tahun.
Masa peperangan. Perang seratus tahun dan konflik kekuasaan atas wilayah Bougogne
Erward III mengingkari sumpah vassal, menantang Phillipe VI pada tahun 1338 dan merebut gelar raja Prancis. Tahun 1341- 1365, di Bretagne meletus perang perebutan takhta antara calon dari raja Prancis melawan calon raja Inggris. Tahun 1413, di daratan inggris, Henry V yang baru, dinasti Lancaster, ia berupaya mengangkat pamor golongan bangsawannya dan menghantarnya untuk menyerbu Prancis. Setelah perang seratus tahun, muncul kemelut baru: peperangan melawan negara Bourgogne yang menjadi babak pembuka menuju peperangan panjang wangsa Austria.
Masyarakat yang terlanda krisis
Wabah penyakit sampar, sehingga penurunan jumlah penduduk menukik tajam, resesi ekonomi menyebabkan bencana kelaparan pada abad ke-14 dan 15. Krisis gereja, terjerumus konflik internal :pertikaian dua paus. Pemberontakan Etienne, pemberontakan Caboche, para petani melawan kewenangan para bangsawan. Dari semua itu lahirlah negara modern: pemerintahan kerajaan, tentara dan sistem perpajakan dan adanya majelis perwakilan kaum.
BAB 13
KEHIDUPAN DI DESA DAN KOTA DARI ABAD KE -15 SAMPAI ABAD KE-18
Penduduk
Pada tahun 1328, pendudk prancis berkisar antara 15-20 juta jiwa. Namun bencana besar mengakibatkan penurunan drastis. Pada abad ke-17 dan ke-18, orang menikah pada usia lanjut, rata- rata usia 28-29 tahun bagi laki-laki dan 25-26 tahun bagi perempuan. Tingkat kelahiran yang sdikit, sementara tingkat kematian bayi bawah satu tahun mencapai 25%.  Penyakit sampar, kelaparan dan peperangan yang menyebabkan krisi kependudukan.
Kegiatan perekonomian
80%  hingga 90% penduduk prancis tinggal di desa dan sebagian bercocok tanam. Karya industri penduduk kota meliputi tekstil, industri bangunan, tabang dan baja. Sarana air lebih memudahkan dalam perdagangan prancis dengan negara-negara tetangganya di benua Eropa dan Amerika. Krisis ekonomi yang didorong oleh tergantungnya pada sektor pertanian, harga roti yang melonjak tiga sampai empat kali lipat. Agama kristen secara resmi diajarkan oleh para rohaniawan dengan kepercayaan maupun praktik peribatan kebanyakan penduduk prancis. Praktik ibadat yang menunjukan iamn kekristenan merupakan ketentuan ritual yang berlaku umum, misalnya misa setiap hari minggu, pengakuan dosa dan komuni paskah.
Wadah kehidupan sehari-hari
Keluarga, didaerah selatan, benyak yang tingga bersama keluarga besar terdiri dari beberapa pasangan. Pastor di desa berperan sebagai pemimpin baik dalam kehidupah kerohanian maupun duniawi. Dewan kta mengurusi kepentingan kota : menjaga keamanan, membentuk satuan polisi kota, serta memungut pajak seperlunya demi kepentingan tersebut. Wadah sosial yang menampng musafir, gelandangan, pengemis yang terus melonjak setiap kali krisis.

BAB 14
ABAD KE-16, DARI CHARLES VIII HINGGA HENRI II (1483-1559)
Ekspedisi ke italia dan pertikaian melawan wangsa austria
Ekspedisi peperangan ke italia, pangeran wangsa Aragon, Charles VIII bertolak melintasi pegunungan Alpen, memasuki Milano, Firenze, Roma lalu Napoli. Namun tiga bulan kemudaian, koalisi antara ferdinand, maximilian, sri paus dan duc milano. Tahun 1519, kaisar Maximilian wafat, cucunya Charles menjadi calon pewaris tahta kekaisaran. Pada 1552, Henri II, menjadi raja prancis setelah ayahnya wafat tahun 1547, menduduki tiga keuskupan. Sehingga kian kuatlah kedaulatan raja di bawah pemerintahannya.
Gagasan humanisme dan Resaisansndi bidang kesusteraan
Di bidang kesenian, Prancis banyak dipengaruhi oleh italia. Pemerintahan Francois I, pengaruh italia tampak pada kastil-kastil dibanguan sepanjang sungai Loire.
Masyarakat prancis dan awal mula reformasi
Pada akhir abad ke-15 sampai tahun perdana ke-16, gereja prancis, seperti uga di seluruh dunia kristen yang lain memperlihatkan kelemahan, terutamakurang baikanya para rohaiawan serta kehendak yang sama untuk melakukan reformasi. Penempelan plakat pada bulan Oktober 1534, berisi tentang penghinaan misa muncul di kastil Amboise yang dilakukan oleh Jean Calvin.
Sejak tahun 1534, lebih-lebih setelah tahun 1540, saat penyebaran agama protestan nyaris mengikuti ajaran Calvinis, aksi penindasan semakin bermunculan seiring dengan kemaikan tahta Henri II pada tahun 1547. Pada tanggal 2 Juni 1559, melalui keputusan Ecouen, raja akhirnya memutuskan untuk menghilangkan ajaran yang di anggap heretik dan mengirim sejumlah komisaris ke semua provinsiuntuk melaksanakan aksi penindasan. 30 Juni, Henri II terkena cedera dan wafat sepuluh hari kemudian.
BAB 15
Krisis Peperangan Antaragama (1559-1610)
Pererangan Antaragama, Krisi Nasional
Krisis Keagamaan
Hampir empat puluh tahun terjadi pertikaian berdarah antara pemeluk agama Katolik dan Protestan. Tahun 1559, perkembangan ajaran Calvinis pada masa Henri II serta peralihan agama sejumlah bangsawan merupakan ancaman terhadap perdamaian dan kesatuan kerajaan, karena menurut pandangan pada masa itu, hanya boleh ada satu agama di dalam sebuah Negara, yakni agama yang dianut oleh raja penguasa. Apalagi setelah gagalnya konferensi di Poissy pada bulan September 1561, semakin tampak mustahil mempertemukan kedua aliran agama tersebut.
Krisis Politik
Pertama-tama disebabkan oleh keberadaan pewaris takhta Henri II, yakni putranya, Franciois II (1559-1560) yang wafat setelah menduduki takhta selama 18 bulan. Adiknya, Charles IX (1560-1574), baru berusia 10 tahun saat naik takhta, sehingga pemerintahan dijalankan oleh ibunya, Catherine de Médicis menjadi wali raja yang mengalami kesulitan memaksakan kewenangannya. Tahun 1564, Charles IX menginjak usia dewasa, namun ibunda raja tetap mengendalikan kekuasaan di lapangan. Setelah Charles IX wafat tahun 1574, adiknya Henri III naik tahta. dia sosok yang tedidik dan bertanggung jawab. Namun konflik berlarut-larutkian menyulitkan langkahnya.rangkaian peristiwa pun member peluang bagi bangkitnyakembali gerakan otonomi provinsi dan daerah yang pada masa Francois I dan Henri II terkekang. Di samping itu, krisis otorisasi kerajaan serta desakan kebutuhan dana akibat peperangan menjadi penyebab kerapnya dilakukan pertemuan états généraux (1560, 1561, 1576, 1588), atas desakan satu pihak.
Krisis Ekonomi
Krisis agama dan politik diperparah oleh krisis ekonomi dan social. Pajak tingkat kerajaan dan tingkat seigneuries kekuasaan pun tak henti-hentinya dinaikkan. Hasil pertanian dan kerajinan terus menerus menurun. Perdagangan dalam negeri sebagian lumpuh. Jumlah penduduk terus mengalami kenaaikan sejak akhir abad ke-15, cendrung mulai menurun mulai kurun eaktu 1560-1580.
Peperangan Antaragama Pertama(1561-1584)
Awal Peperangan
Pembantaian kaum Protestan di Wassy (daerah Champagne) 1 Maret 1562 oleh kaki tangan Francois de Guise membuka babak pertikaian bersenjata. Dalam historiografi tradisional tercatat adanya delapan perang antaragama yang berbeda. Dalam setiap pertempuran, Protestan yang berjumlah kecil selalu dapat dikalahkan.
Hari Santo Barthelemy
Pembantaian di hari Santo Barthelemy tanggal 24 Agustus memakan korban 3.000 orang tewas di Paris, termasuk Coligny, diikuti serentetan pembantaian serupa di sejumlah kota besar. Aksi kejahatan ini direncanakan oleh Catherine dan Henri de Guise, serta disetujui Charles IX.
Persatuan Calvinis dan Liga Suci
Henri III (1574-1589) menggantikan kakaknya tahun 1574 menghadapi situasi nyaris tanpa harapan. Kelompok Protestan yang kini bergabung dalam persatuan Calvinis berkekuatan besar berhasil memaksa raja. Keleompok Katolik  yang merasa perjuangannya tak mendapt bantuan dari raja membentuk Persatuan Suci Kaum Katolik atau Liga Suci (Sainte Ligue).
Krisis Tahun 1584-1598
Perang Antara Ketiga Tokoh Henri
Kematian Francois d’Alencon 10 Juni 1584 memebuat keseimbangan terguncang. Henri III tidak mempunyai anak sehingga calon pewarisnya adalah Henri de Bourbon, raja Navarre, keturunan putra bungsu Saint Louis, yang memungkinkanseorang Protestan naik tahta memebuat gamang penduduk Perancis hingga mendorong Henri de Guise melindak pihak Protestan. Namun dikalahkan Henri de Navarredi Coutras November 1587, sedangkan Henri de Guiseberhasil memenangkan pertempuran melawa kaum Protestan lain. Henri III memerintahkan membunuh Henri de Guise 23 Desember 1588.
Henri IV
Henri de Navarre, yang kemidian dinobatkan menjadi Henri IV raja Prancis dan Navarre. Tanggal 27 Februari 1594 ia ditahbiskan sebagai raja di Chartres.
Bangkitnya Kembali Kerajaan di Bawah Pemerintahan Henri IV (1598-1610)
Edit de Nantes
2 Mei 1598 dicapai perdamaian dengan Spanyol. Henri IV berhasil mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung selama 40 tahun.
Pemulihan Keaulatan Kerajaan
Para parlements hanya dibenarkan menyampaikan keberatan setelah keputusan kerajaan didaftar. Majelis Perwakilan Umum tak pernah lagi dipanggil bersidang. Kaum rohaniawan diminta untuk lebih banyak menyumbangkepada anggaran kerajaan. Para bangsawan besar dipaksa untuk patuh. Para gubernur provinsi pun harus merelakan kekuasaan mereka diciutkan hanya sebagai pejabat militer. Pengiriman sejumlah komisaris menjadi cara untuk mengawsi pejabat.
Sully, dan Pemulihan Kondisi Keuangan dan Perekonomian
Sully, yang diangkat sebagai Kepala Keuangan, berhasil memperbaiki kondisi keuangan berkat pengawasan ketat terhadap anggaran belanja dan pendapatan.
BAB 16
Prancis Pada Masa Richelieu dan Mazarin (1616-1661)
Louis XIII dan Richelieu (1610-1643)
Kekacauan di Awal Pemerintahan
Raja menyerahkan kekuasaannya pada Luynes yang tidak berpengalaman dan kurang cerdas sehingga tidak sanggup menghadapi situasi sulit.
Richelieu Sampai Tahun 1630
Richelieu sebagai Turan yang mengancam.
Richelieu dan Masa Perang
Richelieumelaksanakan politik menyerang wangsa Autria.
Mazarin dan Gerakan Fronde
Mazarin bermaksud menjalankan politik yang dijalankan oleh Richelieu.
Gerakan Fronde Anggota Parlement
26 Agustus wali raja memerintahkan untuk menangkap 3 anggota parlement.
Gerakan Fronde Para Pangeran
Sepanjang tahun 1649, sikap Conde menyulut Fronde kedua (Fronde para pangeran).
Gerakan Fronde yang dilancarkan Conde
Conde menjalin hubungan dengan Spanyol dan berusaha mencetuskan kekacauan di wilayah barat daya.
Pemulihan Keadaan
Ketenangan kembali sedikit demi sedikt karena rakyat telah letih dengan segala masalah.
Prancis Barok
Seni Barok lahir di Roma sekitar 1600. Seni Barok adalah seni yang menonjolkan pertunjukkan, kemewahan, gerak dan unsur yang tidak rasional.
Kelahiran Aliran Klasisisme
Nicolas Poussin adalah pelukis pertama aliran klasik.
Awal Reformasi Kathilok dan Jansenisme
Prancis di bawah Richelieu dan Mazarin juga mengalami tahap awal reformasi katholik.
Perlawanan Terhadaap Wangsa Austria Dimulai Kembali
Perang 30 Tahun dan Perjanjian Westaflen
Konflik berakar pada ambisi Ferdinand II, untuk mengubah keseluruhan wilayah yang dikuasainya menjadi Negara teratur yang terikat.
Perjanjian Pyrenees
14 Juni 1658, di Dunes, Mazarin memaksa raja Spanyol menandatangani perdamaian Pyrenees tanggal 7 November 1659.
BAB 17
Pemerintahan Sendiri Louis XIV (1661-1715)
Menguatnya Kedaulatan Monarki dan Keadaan Perekonomian
Raja dan Pembantunya.
Louis XIV memilih pembantunya bukan dari kalangan rakyat biasa yang baru saja dianugerahi gelar bangsawan, yang terikat sedemikian rupa karena merasa berhutang segala0galanya.
Intendant Kerajaan di Daerah
Intendant adalah yang memegang kekuasaan yang benar di semua provinsi.
Colbert, Kebijakan Keuangan dan Perekonomian
Kegiatan produksi ditata sedemikian letat untuk mengembangkan usaha pabrik, terutama yang berorientasi ekspor.. perekonomian Perancis lebih baik pada zaman Louis XIV.
Urusan Keagamaan
Gallicanisme dan Jansenisme
Louis XIV tidak bersedia melepaskan haknya atas gereja sehingga menyeret ke dalam pertikaian denga Paus Innocentius XI, ia berlandaskan pada tradidi gallicanisme. . ia berusaha menjaga keesaan iman  yang dianggap mutlak, yang pertama-tama dilakukan adalah :menghancurkan Jansenisme dan membubarkan kominutas penyebar benih-benih pembaharuan itu”.
Pencabutan Edit de Nantes
Berkaitan dengan rakyat yang menjadi penganut RPR (religion prêtendue réformée), ia berniat utnuk menghilangkannya.
Reformasi Katolik
Antara1661 sampai 1715, gema pembaharuan di Katolik tersiar luas. Perkembangan pesat jumlah seminari merupakan salah satu faktor pendorongnya. Sekitar tahun 1700-1720, kesalehan beragama lebih mengakar daripada abad sebelumnya.
Louis XIV dan Eropa
Tujuan dan Kebijakan Politik Louis XIV
Riwayat hubungan Louis XIV dengan Eropa mulanya terkesan malu-malu, dan meledak berapi-api ketika Eropa mulai melakukan perlawanan. Louis XIV mempertahankan ambisinya dengan diplomasi akfit dan kekuatan militer.
Peperangan Melawan Holland dan Liga Ausburg
Perang Holland disulut Louis XIV pada 1672. Perang Liga Ausburg  mulai sejak Oktober 1688.
Perang Pergantian Tahkta Spanyol
Tahun 1702 Grande Allianc de La Haye menyataan perang terhadap Prancis dan Spanyol.
Abad Louis XIV
Raja Ideal Klasik
Louis XIV memenfaatkan para penulis dan seni sastra untuk menulis tentang keagungannya.
Versailles
Versailles adalah suatu kediaman dan merupakan perwujudan seni klasik yang paling megah.
Kebalikan dari Abad Akbar
“Memburuknya keadaan sebagian besar penduduk pada akhir masa pemerintahan akibat perang berkepanjangan dan tekanan fiskal sebagai dampaknya”.
BAB 18
Abad Pertengahan
Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Para Ilmuwan Terkemuka
Descartes sebagai peletakdasar ilmu pengetahuan modern abad ke-17. Pascal, Clairaut, d’Alembert, Lagrange, Monge, yang memberi andil di bidang matematika. Bouguer, Maupertuis, Laplace yang mempertegas hipotesis Newton. Lavioser seorang cendikiawan terbesar pada abad ke-18 sebagai peletak dasar kimia modern.
Minat Terhadap Ilmu Pengetahuan
Antusiasme luar biasa menyambut percobaan awal balon udara 1783 merupakan bukti besarnya minat terhadap ilmu pengetahuan.
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi nyaris dimonopoli Inggris.
Pertumbuhan Penduduk dan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk
Pada abad ke-18 Perancis mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat.
Pertanian
Awal abad pertengahan baru ada minat di bidang agronomi dengan meniru Inggris.
Perkembangan Produksi Industri
Meningkat pesat diakibatkan oleh revolusi industri.
Perkembangan Lalu Lintas Perdagangan
Kurang memperhatikan lalu lintas di daerah pedalaman.
Pertumbuhan dan Masyarakat
Tidak semua orang Perancis bias merasakan kemakmuran ini.
Pergerakan di Bidang Filsafat
Para Filosof Besar
Para penulis besar yang dijuluki “filosof” berupaya keras mengganti :kegelapan: dengan sikap fanatisme dan toleransi dengan “cahaya” akal bagi umat manusia.
Gagasan-Gagasan Filosofis
Para filosof sama-sama melontarkan kritik sistematis terhadap masyarakat sezamannya. Gagasan Deisme oleh Rousseau bermuara pada rasa keagamaan yang mendalam dan tulus.
Ensiklopedia
Penerbitan Encyclopedia mulai tahun 1751.
Kemasyhuran Kebudayaan Prancis dan Batas-Batasnya
Perancis Mewarnai Eropa
Voltaire, seorang penulis hebat serta pewaris setia ajaran klasisisme. Arsitektur tetap setia mengikuti tradisi klasik. Pengaruh kesusastraan dan seni yang sungguh besar.
Berbagai Reaksi Kebangsaan
Munculnya kebudayaan baru yang mengalahkan kebudyaan Perancis.
Budaya Ilmiah dan Budaya Kerakyatan
Ada jurang antara budaya adihulung dan budaya kerakyatan
BAB 19
Prancis di Bawah Louis XV dan Louis XIV ((1715-1789)
Pemerintahan dan Perwalian (1715-1723)
Reaksi
Reaksi politik, dibentuknya dewan pemerintahan mengantikan kedudukan para mentri dan sekertaris negara ; reaksi agama, pemberian dukunga kepada kaum Jansenis ; reaksi moral, memberikan kehidupan bebas tak beragama ; reaksi politik luar negeri, mendekatnya kembali hubungan Perancis-Inggris.
Sistem Law
Pendapat John Law ; Menerbitkan uang kertas dengan jaminan deposito uang kepingan dan bisa diuangkan kembali dengan nilai yang tertera.
Dampak Sistem Law
Sebagian komunitas dan individu hampir bangkrut.
Prancis di Bawah Pemerintahan Kardinal Fleury
Masa Perdamaian dan Kemakmuran
Fleury menjalankan roda pemerintahan kerajaan dengan sikap hati-hati dan menentramkan, mengikut cara Colbert; selalu menciptakan perdamaian di luar negeri serta ketertiban dan kemakmuran di dalam negeri.
Awal Perang Suksesi Takhta Austria
Meletus pada tahun 1740 berbarengan dengan konflik daerah jajahan lainnya.
Babak Terakhir Pemerintahan Louis XV (1743-1774)
Setelah kematian Fleury, Louis XV ingin memerintah sendiri.
Perang Suksesi Takhta Austria dan Berbagai Dampaknya
Perang ini terus berlanjut tak menentu.karena terlibat perang mengalami kesulitan keuangan.
Perang Tujuh Tahun
Louis XV kembali terlibat perang baru di laut dan daerah jajahan serempak dengan Eropa.
Choiseul dan Pergolakan di Parlements
Choiseul tidak berhasil mengatasi krisis politik akibat perlawanan para parlements.
Maupeou dan Triumvirat
Maupeou mendesak Louis agak lebih keras dan akhirnya memecat Choiseul. Maupeou membentuk “triumvirat” (pemerintahan yang terdiri atas 3 orang).
Awal Pemerintahan Louis XIV (1774-1789)
Raja baru cucu Louis XV ini kurang rajin dan pemalu dan juga kurang bisa diandalkan.
Turgot
Banyak mengusulkan cara jalan pintas.
Necker
Dia teknisi yang mahir dan sangat berpengaruh di kalangan perbankan.
Calonne dan Brienne
1783 Calonne diangkat sebagai Pengawas Umum Keuangan. Dia banyak menghamburkan uang negara dari dana pinjaman. Calonne diberhentikan pada 1787 dan digantikanoleh Lomenie de Brienne, uskup agung Toulouse.
Menuju Sidang Majelis perwakila Seluruh Kaum
25 September, parlement Paris meminta agar majelis bersidang seperti dahulu dengan setiap kaum memiliki satu hak suara serta jumlah perwakilan yang sama.
BAB 20
Revolusi dan Kekaisaran
1.      Krisis Revolusi
Perubahan Sistem Revolusi
Penghapusan Sebuah Sistem
Kaum elit yang berilmu menolak jarak antara tatanan politik dan sosial. Tanggal 14 Juli, dengan merebut Bastille, rakyat telah menunjukkan kemampuanmemaksakan kehendak, pengusa terpaksa menerima keadaan. Dengan demikian, pemerintah kerajaan telah menghapus dua unsu kekuasaan absolutnya, yaitu asalnya dari Tuha-kekuasaan tidak lagi datang dari Tuhanmelainkan dari bangsadan hak menetapkan hukum-yang ini sejak itu bergantung pada teks konstitusional.
Rekonstruksi
Negara ditata kembali dengan sistem yang lebih sederhana.
Munculnya Berbagai Macam Ketimpangan
Kekuasaan yang ditetapkan Konstituante tahun1791 menjadi lumpuh oleh perpisahan legeslatif dan eksekutif.
Semangat Kebangsaan
Bangsa Dalam Suasana Damai
Puncaknya pada 14 Juli 1790, ketika sebuah pesta*Federatin seakan menyatukan semua orang Perancis dalam satu sumpah setia bersama “kepada bangsa dan hukum serta raja”.
Bangsa yang Berjalan dalam Suasa Perang Republik
Dewan legeslatif berpendapat bahwa perang di luar Perancis dapat menyalurkan Revolusi keluar dan mengukuhkan yang di dalam. Peranglah yang menjadi penggerak.
Tahun I, II, Bulan-Bulan Tragis
Republik telah lahir dan harus disahkan. Tetapi juga harus melawan musuh-musuh dari dalam dan luar.
Republik Borjuis dan Bngsa Besar
Melindungi yang Telah Diperoleh
Para pemenang peristiwa Thermidor tidak mau maju lagi, tetapi mengukuhkan apa yang sudah dicapai.
Mengekspor Revolusi
Semangat revolusi tidak lagi berada di dalam perkumpulan kerakyatan melainkan di dalam pasuka-pasukan penakluk.
Tetapi Kekuasaan Tidak Menyukai Adanya Kekosongan : Bonaparte
Ada kontras yang besar antara keadaan politik dalam negeri. Bonaparte mengirimkan tim ekspedisike Mesir yang armadanya dihancurkan oleh armada Inggris. Sementara di Eropa, Inggris mendirikan koalisi kedua.
Maka terjadilah dua peristiwa hebat akibat keputsan Bonaparte. Iaberhasil meninggalkan Mesir dan kembali ke Paris tanggal 16 Otober 1799.9 Novembermemalui kudeta ia berhasil menggulingkan pemerintahan Directorie dan melalui sebuah triumvirat sementara, berhasil menaklukkan sebuah kekuasaan yang tidak akan dilepaskannya lagi.
Bab 21
Revolusi dan Kekaisaran
II. Kekaisaran, Hikayat dan Konsolidasi Golongan Borjuis
Prajurit revousi pendiri dinasti keempat yang meneruskan dinasti merovingiens, Carolingiesns, dan Capetiens,perampas kuasa yang di tentan di eropa oleh monarki-monarki lama, di prancis oleh penduduk Ancien Regime, demikian pula oleh pendukung tahun II, napoleonBonaparte memang sesuai ddengan juukan – julukan itu , secara bergantian. Ia melintasi sebagai pemenang, kemudian sebagai yang kalah, dan ia sempak mengobrak-abrik benua itu,
Konsutan tertib dan kedamaian
Apara warga Negara revolusi sudah di tanam di atas prinsip-prinsip yang telah memulainya, sekarang sudah selesai.dalam kata proklamasi presentasi konstitusi yang baru(1799), Bonaparte mengatakan kepada orang prancis apa yang menjadi harapan mereka, yaitu mepertahankan apa yang di capai oleh revolusi dan kembali pada masa tenang.
Menata kembali Negara
Menata kembali Negara harus memiliki konstitusi yang baik, administrasi yang baik dan keuanngan yang baik. Konstitusi tahun VIII, yang dihasilkan sesudah kudeta bulan brumaire, menjalankan prinsip yang di anjurkan oleh Sieyes: “Kekuasaan datanng dari atas dan kepercayaan datang darri bawah” yang sebenarnya hanya menguntungkan Bonaparte.
Dengan adanya kekuasaan yang kuat ini ditambah dengan adanya administrasi yang kuat. Tetapi untuk mewujudkan hal tersebut perlu pemasukan keuangan Negara yang sangat besar.
Untuk mewujudkan nyab Bonaparte tidak melakukan inovasi melainkan menetapkan sebuah system yang tegas dalam perhitungan dan pemungutan pajak, mengembalikan pamor pada Negara dengan menciptakan sebuah caisse d’amortissement, mengembalikan kepercayaan oleh sector perdagangan dengan mendirikan Banque de France dan mengesahkan france germinal  sebagai satu mata uang yang akan tetap stabil sepanjang abad ke-19.
Menjaga masyarakat
Bonaparte menganggap bahwa Negara dan katolik harus berbaikan karna agama itu sudah tertanam di dalam hati sebagian besar penduduk francis. Jadi ia bernegosiasi dengan paus pius VII dengan tidak mudah dan sehingga tercapai nya perjanjian yang sering di sebut Concordat. Dimata paus, perjanjian ini untuk menutup jurang yang telah tergali antara kepausan dan orang prancis. Di mata Bonaporte, dengan mengakui katolik sebagai agama mayoritas di prancis, maka rohanian kembali ke dalam struktur Negara.
Rakyat peranis sudah muak dengan kekacauan kekuasaan yuridis yang berasal dari monarki dan republic, ditarik nya sebuah system yang sesuai dengan perasaan saat itu yaitu uu Code Civil, pasal 2.281 yang isinya adalahberakhirnya hak – hak istimewa, pengakuan terhadap hak milik, kekuasaan kepala keluarga dan kebebasan kerja.
Mebina perdamaian dan menuju kekaisaran
Sekembalinya dari mesir, Bonaparte menemukan Prancis dihadapkan oleh kualisi kedua antara orang inggris, rusia, dan Austria. Tetapi sejumlah kemenangan yang diperoleh antaralain di Marengo,berasil mendorong rusia mundur, sedangkan orang Austria terpaksa menandatangani sebuah perjanjian yang berisi memperjelas perjanjian Campoformio. Orang inggris kembali sendiri lagi, sibuk mengurusi kerusuhan didalam negerinya dan ketidakpuasan orang irlandia.
Jadi amat besarnya prestise konsul pertama. Tetapi untuk seorang pemimpin yang legitimasinya dapat dipertanyakan, setiap kemenangan merupakan ancaman.
Kekaisaran, sebuah perkembangan militer yang secepat kilat.
Dalam waktu yang sangat singkat yakni 8 tahunNapoleon I berhasil menahlukan eropa.  Di eropa, dari 167 juta penduduknya, kekaisaran memiliki 44 juta dan kekaisaran besar memiliki 82 juta. Secepat kilat dan berakhir dengan kemelut di dalam nya.
Kondisi dan hikayatnya
Napoleon memiliki dua keunggulan yakni kejeniusannya dan tenteranya. Para tentaranya telah di doktrin dengan rasa cinta tanah air dan kesetiaan yang sangat tinggi, sehingga teciptalah tentara – tentara yang sangat kuat.
Sedangkan kejeniusannya sangat berguna ketika mengatur strategi perang dan membaca keadaan medan pertempuran yang sangat jeli oleh seorang napoleon.
Kekacauan system
Demgan banyak nya mengalami kemajuan dalam pertempuran, prancis menemuikemenangan yang sangat memuakan, tetapi perang di prancis tidak berhenti dan lama kelamaan tidak lagi membawa kemenangan bagi Negara prancis. Timbul kesulitan dan ketidak puasan di bidang agama, timbul lagi konflik dengan paus, keadaan ini memudahkan musuh untuk menyusup kedalam dan mengobrak – abrikan prancis.
Revolusi dan kekaisaran: 25 tahun stagnasi ekonomi
Dengan banyaknya kerusuhan dan pertempuran di dalam dan diluar negri prancis mengalami kemelut yang sangat panjang, dan mengalami perubahan dalam segi politik dan social serta mental orang prancis tetapi tidak dengan struktur keuangan nya.
Eokonomi
Dalam masyarakat prancis jarang terjadinya dinamisme dan inovasi ekonomi. Korban utama perang adalah para pedagang luar negri yang telah tinggal dari abad ke-18. Tetapi terbentur pada hambatan yang sngat besar, pengawasan lautan oleh inggris, politik pengepungan, pemberontakan para budak berkulit hitam di saint domingue, serta berahirnya system redistribusi bahan pangan di daerah jajahan. Dengan banyaknya hambatan tersebut, banyak perusahaan prancis serta orang-orang prancis mengalami kemerosotan.
BAB 22
Monarki konstitusional pada masa para orang berpengaruh
Restorasi
Pada tanggal 4 juni 1814 Louis XVIII mengeluarkan piagam yang awalnya berisi tentang “ di prancis seluruh kekuasaan ada di dalam diiri raja” dan kedaulatan di tolak. Tetapi, sebagai sikap terbuka, piagam tersebut mengakui kemajua yang telah di peroleh revolusi dalam bidang politik dan social. Raja memiliki kekuasaan eksekutif, pengangkatan para mentri, inisiatiaf undang – undang. Ada dua dewan yang mempelajari UU: Chambre des paris, yang di pilih oleh raja, dan Chambre des Deeputes, yang anggotanya dipilih oleh rakyat. Para pemilih harus membayar konstribusi langsung sebanyak 300 francs, sedangkan yang mencalonkan harus membayar 1000 francs. Tidak lebih dari 90.000 orang yang berhak memilih.
Pemerintahan Louis –Philippe
Mula-mula pada pemerintahan raja iniberjalan dalam gejolak yang sangat tinggi, tidak hanya menghadapi demo para buruh, kerusuhan oleh para kelompok-kelompok gelap yang merasa tercuri kemerdekaannya, pemerintah juga harus menghadapi intrik-intrik yang dilontarkan oleh para pendukung Ancien Regime. Pemerintahpun mengalami banyak pertanyaan apakah pemerintah akkan mendukung banyaknya revormasi – revormasi dan mengembangkan revolusioner . tetapi raja memanggil banker casimir parier yang akhirnya mengambil keputusan tengah yakni di dalam negeri tertib tanpa mengorbankan kebebasan, di luar damai tanpa merugikan sama sekali harga diri.
BAB 23
Revolusi Tahun 1848, dan Kekaisaran II: Dari Republik Demokratis ke Demokrasi Otoriter
Revolusi Tahun 1848 dan Republik II
Gerakan Revolusioner
Revolusi tahun 1848 bukanlah gerakan yang terisolir di eropa. Banyak alasan mengapa revolusi tersebut dilakukan, antara lainnperistiwa februari 1848bersumber kepada sebuah krisis ekonomi yang di sebabkan oleh krisis di sector pertanian yang melanda eropa sejak tahun 1846,serta aspirasi – aspirasi yang mengenai republic yang lambat di bawah monarki juli juga merupakan unsur yang menentukan.
Kekaisaran yang Otoriter
Kekaisaran yang gemilang
Perkembangan menuju kekaisaran berlangsung sangat cepat. UUD yang singkat, yang diputuskan pada januari 1852, yang mengakui prinsip – prinsip tahun 1789 ddan membentuk sebuah system pemerintahan presidensial yang otoriter, yang memegang sepenuhnya kekuasaan eksekutif dan hanya bertanggung jawab terhadap rakyat melalui plebisit. Hanya ia seorang yang berhak mengajukan UU kepada kekuasaan legislative yang sangat melemah. Louis Napoleon hanya tinggal mengumumkan kembalinya kekaisaran bulan November 1852, pada saat itu kerajaan sudah sangat. Kaisar sangat tertarik di bidang ekonomi akibat banyaknya cekokan dari Sain-Simon, pada zaman itu perekonomian sangatlah maju.
Keruntuhan pemerintahan
Pemungutan suara tahun 1869 merupakan jalan terang untuk kaum oposisi yang terbagi antara pihak republican dan pendukung monarki untuk mengubah system pemerintahan menjadi pemerintahan parlementer.
BAB 24
Republik Parlementer dan Laicite (Sekularitas)
(1870 – 1914)
Republik III lahir di tengah – tengah kemelut. Perang berlanjut, dilakukan oleh pemerintah pertahanan nasional, yang terdiri atas para wakil rakyat. Perdamaian terjadi ketika Thiers yang di puncak ketenarannya diplih sebagai kepala kekuasaan eksekutif republik dan tanggal 26 februari ia menandatangani draf hasil perundingan awal untuk berdamaiyang disah kan oleh Assamblee tanggal 1 maret. Tanggal 10 mey, perjanjian Frankfurt memaksa rancis kehilangan daerah Alsace dan sebagian Lorraine termasuk metz.
Krisis 16 mei
            Pemilihan legislative tahun 1876 yang menghasilkan mayoritas bagi golongan republican, yang memperoleh kemenangan terutama di bagian timur, tenggara dan paris. Mula – mula Mac –Mahon menyesuaikan dengan keadaan itu, kemudian memaksa seorang republican moderat mengundurkan diri tanggal 16 mei 1877. Menghadapi Chambre yang  363 anggotanya resmi memprotes pelanggaran system pemerintahan tersebut, Mac –Mahon menggunakan haknya untuk membubarkan Chanbre. Pada pemilihan berikutnya tetap republican yang mayoritas terpilih, sehingga Mac – Mahon tertunduk. Dan akhirnya golongan republican kembali memegang kekuasaan.
BAB 25
Kelahiran Negara Prancis Baru
(akhir abad ke-19 – Awal Abad ke-20)
Aspek dan batasan perkembangan ekonomi
Selama paruh abad ke-19 prancis mengalami proses moderisasi yang merata. Aspek yang utama adalah masuknya prancis ke dalam area perindustrian. Ini terjadi pada masa perkembangan yakni tahun 1840-1860, yang saat itu prancis sedang melakukan revolusi industry.
Fenomena Bersiklus
            Kemakmuran pada tahun – tahun pertama kekaisaran II diikuti oleh kemajuan perlahan yang mulai terasa sejak 1857-1860, yang lebih terasa pada tahun 1880an. Jatuhnya perusahaan besar yakni Union generale tahun 1882 mengawali krisis yang ada di prancis pada abad itu , kemiskinan, konflik social, dan bangkrut nya bank – bank bisnis menandakan bahwa krisis tidak ter elakan lagi.
Meskipun demikian perekonomian prancis bias mulai bangkit kembalisekitar tahun 1896-an dan terutama sejak tahun 1906.
Bab 26
Ekspansi Prancis di Dunia Pada Abad ke-19
Buah karya kekaisaran II
            Dibawah pemerintahan kekaisaran II mulailah di bangun landasan untuk melakukan ekspansi. Atas dukungan dari penjajah, misionari, tentara dan pelaut, beberapa kalangan bisnis, serta pendukung paham Saint-Simon yang diminati kaisarnya, dilancarkan politik colonial yang lebih ambisius dan lebih terpadu dibandingkan para pendahulunya. Hasil dari ekspansi ekspansi ini adalah banyaknya jajahan dari Negara prancis.
Hasil penjajahan
            Sebagian wilayah jajahan diperintah langsung, yang lainnya dijadikan protektorat yang member kesan semu tentang kedaulatan pribumi. Niat eksploitasi sering mengecewakan akibatnya daerah jajahan kurang berkembang, hanya melakukan penyitaan tanah-tanah ang di anggap kosong dan diberikan ke penjajah, serta meberikan keperusahaan besar dan AEF. Infrastruktur sangat besar di bangun di daerah jajahhan, namun pemerintah tidak memperdulikan pembangunan industry local, di luarr tambang dan industri yang menggali sumber alami. Pembangnan infrastruktur hanya difokuskan untuk membangun negeri induk dibandingkan dengan membangun negeri jajahan sendiri. Yang terakhir, banyaknya usaha penjajah yang merusak tatanan pemanfaatan lahan tradisional yang saling menunjang, contohnya menurunnya peternakan domba di aljazair disebabkan oleh tindakan yang memaksa suku – suku pribumi untuk bertempat tingga tetap.
Bab 27
Perang tahun 1914-1918,pasca perang,krisis tahun 1930an
Perang tahun 1914-1918
            Keterlibatan di kancah konflik dan perang yang menjalar
Ultimatum yang disusul peryataan perang Austria terhadap Sieria,mobilisasi rusia,ultimatum jerman terhadap rusia,Mobilisasi umum di Perancis pada tanggal 1 agustus,Peryataan perang Jerman terhadap Prancis pada tanggal 3 Agustus,invasi ke Belgia,yang mendorong Inggris untuk melibatkan diri ke dalm perang tanggal 4 Agustus,semuanya merupakan rangkaian peristiwa yang saling terkait.
            disertai tekad bulat. Masuknya Prancis ke kancah perang mempertahankan hak itu bahkan membangkitkanapi semangat tahun 1792 di kalangan aktivis perdamaian dan antimiliterisme. Kaum buruh selalu menjunjung tradisi revolisioner para prajurit tahun II yang melanglang dunia membawa kebebasan.
            Jerman berniat menghantam Prancis untuk selanjutnya bergerak menuju Rusia. Sesudah meraih kemenangan di Belgia,pasukan Jerman langsung menerobos jauh ke dalam wilayah Prancis dan menyeberangi sungai Marne untuk mengepung pasukan prancis .
Penataan Negara Dalam Keadaan Perang
            Albert Thomas, merasa yakin mampu memanfaatkan keadaan perang untuk mengembangkan sebuah sistem perekonomian campuran yang menggabungkan negara industri swasta, serta mendorong tumbuhnya ikatan-ikatan kontaktual dalam berbagai tatanan hubungan sosial. Situasi perang memperkaya beberapa sekelompok lapisan sosial: pedagang,pelaku spekulasi, tengkulakj perang,sedangkan kenaikan harga serta inflasi ,yang tak pernah dikenal di Prancis selama abad ke 19 memukul para penanam modal serta kelompok berpenghasilan tetap.
Penyelesaian Konflik
            konferensi perdamaian dilangsungkan di Paris dan menghasilkan rangkaian perjanjian Versailles yang ditandatangani pada tanggal 28 juni 1919 di galeri kaca istana versailles, di tempat yang sama kekaisaran jerman diproklamasikan pada tanggal 18 januari 1871. Wilayah Alsace-lorraine dikembalikan ke pangkuan Prancis.
Situasi Pasca Perang
Kesulitan Menghadapi Kembalinya Suasana Damai
            Akibat perang yang begitu besarnya sehingga bebanya dirasakan Prancis sampai beberapa dasawarsa setelah itu. Beban demografis  yang harus diotanggung begitu berat: 1.400.000 orang tewas, 750.000 .cacat total.
            Upaya pembangunan kembali dilakukan dengan cepat, berkat kemajuan ekonomi di tahun  1920an, sebagai kelanjutan dari gerak pertumbuhan yang sudah dimulai sejak  pembukaan abad dan terus berlangsung selama perang.
Krisis tahun 1930-an
Meningkatnya Aspirasi Anti Parlementer
            Kejahatan seorang petualang bernama Stavisky, yang melibatkan bebrapa tokoh kelompok radikal , menimbulkan heboh dan aksi demonstrasi protes, pada tanggal 6 februaru 1934 dari perkumpulan-perkumpulan veteran perang serta liga-liga terhadap pemerintahan Daladier.Para demonstran di luar segelintir orang , sebenarnya tak berniat menggulingkan pemerintah, namun hanya menginginkan perubahan.kembalinya Gaston doumergue, mantan Presiden  Republik,memuaskan mereka. Tokoh ini lalu membentukpemerintahan persatuan nasional , yang memasukan tokoh-tokoh radikal seperti Herit, sampai Tardieu,yang berharap bisa menyelesaikan program pembaruan institusi kenegaraan.
BAB28
Prancis Selama Perang Dunia II dari Perang Aneh Hingga Kekalahan

    ‘’Perang Aneh’’
            Semangat Union sacree tidak berhembus seperti pada tahun 1914. Kelompok Sosialis tidak masuk ke dalam pemerintahan Daladier yang diubah . Mereka menuduhnya bertindak otoriter dengan tak henti hentinya mengeluarkan dekrit undang-undang. Partai komunis menyetujui fakta jerman-Soviet dan menyetujui anggaranbagi kepentingan perang. Namun, setelah menerima seruan Internasional buruh,sejak akhir september partai komunis menentang apa yang disebutnya ‘’perang imperealis’’. Pemerintah membalasnya dengan membubarkan partai komunis disetrai aksi penindasan keras.
Kekalahan Militer Dan Krisis Politik
            Keesokan harinya dimulailah serangan Jerman. Menyerbu masuk ke Belanda, dan Belgia. Yang hanya sebagian bisa lolos melalui pelabuhan Dunkerque hingga tanggal 3 Juni , gagalnya usaha Jenderal Weygend ( yang menggantikan Gamelin pada tanggal 19 mei) untuk mempertahankan front dari Somme sampai Aisne pada 5-11 Juni, Terjunya Italia ke perang pada 10 Juni dengan bergabungnya pihak Jerman, Langkah mundur serabutan pasukan Prancis ditengah perpindahan beramai ramai penduduk sipil.Hanya dalam selang waktu satu bulan , pasukan Prancis yang sampai tahun 1918 dianggap sebagai kekuatan utama di Eropa.
Revolusi Nasional
            Sehari setelah tanggal 10 Juli 1940 , Marsekal Petain mengambil tugas sebagai kepala negara serta mencabut jabatan presiden republik. Undang-undang 13 Agustus melarang perkumpulan-perkumpulan rahasia serta Freemasonry. Undang-undang 3 oktober 1940 menyikirkan orang-orang Yahudi dari jabatan pegawai negeri dan kerha-kerja kepemimpinan di bidang pers dan industri.
            pemerintahan yang baru berupaya mewujudkan  ‘’revolusi nasional’’ . Hal ini betul-betul bertentangan dengan semangat dan buah karya Revolusi Prancis , maupun nilai-nilai liberal.
Prancis Merdeka ( Frnce Libre ) dan Gerakan Perlawanan (Resistance) awal mula gerakan
Awal Mula Gerakan

            De Gaulle nadalah ahli strategi perang kendaraan lapis baja sebelum tahun 1939, yang berpangkat Jenderal brigade sementara. Dia rekan dekat Paul Reynaud yang mengangkatnya menjadi wakil sekretaris negara urusan peperangan pada tanggal 6 Juni 1940. Dia tiba di Inggris pada 17 Juni 1940, dan keesokan harinya langsung mengeluarkan seruan untuk meneruskan perjuangan. Setelah diakui oleh Inggris sebagai ‘’ pemimpin orang-orang Prancis yang merdeka. Ia hanya mula-mula mamopu menggalang kekuatan yang sangat terbatas . Pda 3 Juliu 1940 , aksi pemboman Inggris terhadap armada angkatan laut Prancis di pangkalan Mers El-Kebir , untuk mencegahnya dikuasai Jerman, semakin mengisolasi  kekuatan Prancis merdeka dalam serangan atas Dakar pada bulan September.
BAB29
Pembebasan Dan Republik IV (1934-1958)
Kembali ke masa Damai
Pembebasan
            Pada tanggal 6 Juni 1944. Paukan sekutu mendarat di Normandie. Mula-mula, karena tidak ingin campur tangan dalam masa depan politik Prancis, pasukan sekutu merencanakan pembentukkan administrasi militer di wilayah-wilayah yang dibebaskan. Namun de Gaulle , dengan dukungan kuat penduduk berhasil memaksakan wewenang kekuasaan pada wakil pemerintahan sementara. Setelah pembebasan Paris ( 25 Agustus 1944) dan pembentukan pemerintahan ‘’kebulatan Suara Nasional ‘’ GRFF mendapat pengakuan resmi sekutu.
            Menteri Peradilan membentuk sejumlah pengadilan khusus pada tanggal 15 September 1944. Pengadilan –pengadilan ini menjatuhkan 38.226 vonis hukuman , 2.853  diantaranya berupa vonis hukuman mati. Dari jumlah itu , 76 orang dieksekusi.
Menuju Sistem Ketatanegaraan Baru
            Pada tanggal 21 Oktober 1945, rakyat Prancis diminta pendapatnya mengenai persoalan ketatanegaraan ini melalui referendum, yang bersamaan pelaksanaanya dengan pemilihan anggota Assemblee, melaui sistem perwakilan proporsional per lingkup departemen. Pertanyaan pertama yang dicantumkan dalam referendum adalah ‘’Maukah anda agar Assembelee terpilih saat ini menjadi badab konstituante?’’ 96,1% pemilih menjawab ya . maka itulah pertanda berakhirnya lembaga-lembaga Republik III. Pertanyaan kedua menanyakan persetujauan  tentang rencana undang-undang penataan institusi kenegaraan selama menanti terbentuknya kostitusi baru. Ini membatasi kekuasaan Assemblee , yang terpilih untuk nmas jabatan tujuh bukan.Terutama , Konstitusi yang ditetapkan oleh Asemblee harus ‘’ dimintakan perstujuan pada khalayak pemilih melalui cara referendum’’. De Gaulle yang terpilih sebagai Presiden Pemerintah oleh Asemblee Konstituante dengan dukungan suara bulat, membentuk pemerintahan yang didominasi ketiga partai utama.
Republik IV menghadapi Musuh-musuhnya
            Pemilihan 10november  1946 di Assemblee Nationale memperkuat kedudukan partai komunis dan menunjukkan merosotnya SFIO serta sedikit mundurnya MRP. Setelah pemilihan Conseil Republik ,seorang sosialis yang dekat dengan Leon Blum, yaitu Vincent Auriol ,terilih menjadi presiden Republim IV . Dengan demikian ,berakhirlah periode peralihan lama pasca pembebasan.
Menjelang Berakhirnya Permerintahan Republik IV
            Pengganti Guy Mollet ,seorang tokoh radikal, Maurice BourgesMaunoury, hanya berthan kurang dari empt bulan . Ia digulingkan saat hendak mengajukan rancangan undang-undang bagi Aljazir. Menteri Keuangan ,Felix Geaillard, juga dari kalangan radikal, menggantikan kedudukanya setelah berlangsung krisis selama lima pekan. Ia berhasil meloloskan loi-cadre bagi Aljazair, setelah dilakukan banyak perubahn , namun kemudian kehilangan dukungan mayoritas pada tanggal 15 april 1958. Tak pelak itu disebabkan karena ia menerima usulan jasa baik misi gabungan Amerika-Ingrris untuk menyelesaikan konflik Prancis-Tunisia setelah peristiwa pemboman pesawat Prancis terhadap desa   Sakhiet-Sidi-Youssef, yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pemberontak FLN.
BAB30
Republik  V di Bawah Pemerintahan de Gaulle (1958-1969)
Tahun-Tahun Awal
Pemerintahan Baru
Teks konstitusi diperkenalkan oleh Jenderal de Gaulle pada satu tanggal yang amat berarti, yakni 4 September, di lapangan   Republik Referendum diadakan pada tanggal 28 Seotember. Pendukung suara tidak terdiri dari sejumlah kelompok ekstrem kanan , dari partai komunis dan dari kesatuan kekuatan Demokratis (Union des forces democratiques) yang dikepalai oleh Pierre Mendes France dan Francois Mitterrand, yaitu dari kelompok kiri bukan komunis yang menolak cara kembalinya de Gaulle di pemerintah serta lembaga-lembaga baru . Sedikit saja yang tidak ikut pemilihan (15%) Suara Ya mendap[at 79% dari semua suara ,yakni 2/3 pemilih terdaftar ,suatu hasil luar biasa yang memperkuat kedudukan de Gaulle . Suara Ya mendapatkan 1,6-1,9 juta suara dari pendukung partai komunis.
            Pemilihan umum legislatif tanggal 23 November 1958 menunjukan kemerosotan Partai Komunis yang berterusan. Partai-partai itu yang diilhami Jenderal de Gaulle bertahan, sdangkan Union pour la Nouvelle Republique yang juga diilhami oleh de Gaulle meraih suara yang sama dengan perolehan suara oleh RPF tahun 1951 . Pada putaran kedua, UNR dan kelompok kanan moderat mendapatkan jumlah suara paling banyak . Ini disebabkan oleh sistem pemilihan yang berdasrkan mayoritas. SFIO mendapatkan sekitar 40 wakil saja ,partai komunis 10 saja karena terisolir pada putaran kedua banyak wakil yang kalah.
            Jenderal de Gaulle terpilih sebagai Presiden Republik pada tanggal 21 Desember dengan 62,394 suara (78,5%). Dia mulai menjabat pada 8 Januari 1959 dan langsung melanti salah satu seorang yang paling setia padanya sebagai perdan a menteri yakni Michael Debre.
BAB31
Republik V yang Mengakar Pasca-Gaullisme dan Pemerintahan yang Silih Berganti Haluan Politinya
            Tanpa menimbulkan krisis institusi-institusi kenegaraan .Georges Pompidou yang pada dasarnya meneruskan politik de Gaulle. Digantikan oleh Valery Giscard d’Enstaing yang mendapat dukungan dari oposisi berhaluan tengah dan usaha melakukan perubahan terhambat oleh krisis. Francois Mitterand mengganti Valery d’Estaing dan pemilihanya menjadi Presiden Republik mengawasi jaman pemerintahan silih berganti haluan politiknya. Sesudah pemilihan legislatif tahun 1986. Mulailah periode pemerintahan bersama.
Tahun-Tahun Pemerintahan Pompidou
Pemilihan
Pada putaran pertama, Geoeges Pompidou meaih 44,5 5 dari total suara sah ,jauh di depan Alain Poher (23%) dan Jacques Ducsos (21%) . Partai komunis ,yang menentang persetujuan diantara kelompok sosialis dan kelompok berhaluan tengah  serta ide=ide berhaluan Atlantik dari Alian Poher, meminta pendukungnya untuk abstain. Tidak semua mengikuti saran ini .Perpuluhan abstain melonjak dari 22,41% menjadi 31%. Georges Pompidou meraih lebuh dari 58% total suara sah dan 37,5% total pemilih yang terdaftar , Alain Poher ,42% dan kurang dari 27% masing-masing . Sukses ini membuktikan bahwa Gaullisme bisa bertahan sesudah de Gaulle dan mengakarkan institusi-institusi kenegaraan Republik V.
BAB32
Perubahan-Perubahan Prancis Pada Paruh Kedua Abad ke-20
Sejak akhir tahun 1940an. Prancis mengalami perubahan yang mendalam. Dia menjadi kekuatan industri yang besar,jumlah petani sangat menurun, sementara jumlah pekerja melonjak di sektor sekunder( industri) dan lebih-lebih lagi di sektor tertier (jasa) , dan cara-cara hidup  cenderung sama.
Evolusi  Ekonomi
Rekonstruksi dan modernisasi

            Banyak orang meninggal dunia akibat perang dunia II (600.000)  korban ,tetapiberkurang jika dibandingkan dengan perang dunia I. Ekonominya hancur akibat rampasan oleh penjajah Jeman, kerusakan langsung dan kekurangan investasi.
Tahap produksi tahun 1938baru tercapai kembali pada tahun 1947, sementara tahap produksi tahun 1929 baru tercapai pada tahun 1950. Rekonstruksi terutama dijalankan dengan bantuan negara sesuai pandangan para pejuang resistance: Pengawasan pertukaran uang yang diberlakukan pada awal perang tetap ada seperti juga pengawasan harga yang bakal berlangsung hingga tahun 1986,walaupum tidak lagi secara menyeluruh. Energi sebagian dari sektor perbankan , perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan penjajah Jerman seperti Renault diambil alih oleh negara. Dekrit 3 Januari 1946 menetapkan rencana  ‘’ untuk modernisasi dan perlengkapan ekonomi’’ kedua perkataan ini melambangkan  motto tahun-tahun setelah perang. Modernisasi ini diarahklan dari atas ke bawah , suatu cara  yang dilakukan baik oleh pejabat tinggi maupun oleh pemimpin ekonominya.
Dari Pertumbuhan ke Krisis
Mulai tahun 1954-1955 , seperti negara-negara lain di dunia Atlantik , Prancis memasuki periode pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Angka pertumbuhanya rata-rata 4,5% dari tahun 1949 hingga 1959, 5,8% dari 1959 hingga 1970. Antara tahun 1946 dan 1977, penghasilan nasional kotor naik lima kali lipat. Prancis menjadi kekuatan besar dalam bidang industri dan salah satu eksportir terbesar di dunia.Produksi industri tumbuh 3 kalai lipat dari tahun 1954 hingga 1984 . Prancis  memiliki Industri  elektro-nuklir yang terbaik di dunia (Jean-Marcel Jeanneney). Industri kapal terbang dan angkasa yang bersaing  dengan Amerika Serikat . Tetapi sukses perusahaa n-perusahaan  besar milik negara dan swasta ,yang juga dibantu oleh Negara, tidak bisa menyembunyikan kelemahan perusahaan ukuran sedang berhadapan dengan perubahan teknologi dan persaingan dengan negara laian.
Mulai tahun 1973 ,Prancis terkena krisis yang disebabkan oleh fluktuasi harga-harga bahan mentah, terutama minyak ,serta fluktuasi kurs mata uang dolar, ekoran inovasi-inovasi teknik dan munculnya negeri-negeri industri baru .Produksi tumbuh dengan lamban sejak tahun 1974, yaitu 8% dalam tempo 13tahun. Pengangguran naik dari 2,8% total populasi usia produktif pada tahun 1974 menjadi 6,3% pada tahun 1980 dan 10,2% pada tahun 1996. Berkat periode pertumbuhan ekonomi pengangguran turun di bawah 10% pada bulan mei 2000.
Masyarakat: Keanekaragaman Dan Penyeragaman
Kota dan Desa
            Jumlah 2.000 penduduk sebagai batas untuk mebedakan  kota dan desa dapat diterima pada abad ke -19, tetapi tidak bvegitu  berarti hari ini. Kita dapat mengikuti pandangan Henri Mendras yang menyatakan bahwa dibawah 20.000 penduduk , kota-kota merupakan kota-kota pedesaan, yang terintegrasi secara mendalam dalam kehidupan di daerah-daerah pedesaan. Jika jumlah 20.000 Penduduk ini diterima sebagai patokan definisi kota, proporsi populasi pedesaan tetap hampir stabil; dari 50% tahun 1945 menjadi 44% sekarang ini Dario Pengamatan ini, dapat diperhatikan bahwa walaupun jumlah pekerja alam sektopr pertanian menurun  (4,5%), wilayah pedesaan sangat dinamis di Prancis , yaitu desa-desa dan kota kecil-kecil.
Sektor Jasa , Pertanian , dan Industri
            Sektor industri mengalami pertumbuhan yang lamban sebelum menurun 29,4% dari populasi usian produktif pada tahun 1992, tanda merosotnya kegiatan-kegiatan industri lam . Sebaliknya ,sektor jasa bertumbuh  terus sejak pertengahan tahun 1960-an dan mempekerjakan 57,6% dari populasi usia produktif pada tahun 1982. Pada tahun-tahun krisi, sektor ini saja menciptakan lapaangan kerja yang baru . Konsep sektor jasa luas luas  sekali dan menggabungkan  berbagai jenis kerja. Tetapi dua ciri sangat berarti naiknya proporsi eksekutif (cadres) dan profesi bebas (profesional liberales) yang berkembang lebih dari dua kali lipat dari 9% menjadi 20% sejak perang dunia II serta naiknya jumlah pekerja perempuan disektor jasa. Sebenarnya , hal yang baru bukan kenaikan jumlah perempuan bekerja dari 34 menjadi 40% dari populasi usia produktif dalam waktu 20-an tahun saja.
Masyarakat Konsumsi Serta Para Elitnya
Pertumbuhan kelas menengah merupakan salah satu kenyataan terpenting dalam evolusi masyarakat Prancis. Yang palimg banyak didalamnya adalah karyawan di sektor swasta , guru, dan pegawai negeri. Kelas menengah baru ini, yang terutama memanfaatkan  demokratisasi pendidikan tingkat lanjutan dan perkembangan pendidikan tinggi pada beberapa dasawarsa terakhir ini. Demikian , tingkat pendidikan dan asprirasi budaya mereka lebih tinggi daripada kelas menengah tradisional (pengusaha kecil,pengerajin,pemilikm toko).
            Pada umumnya , sementara struktur-struktur sosial menjadi lebih banyak dan lebih kompleks , serta ketidakseimbangan sosial berkurang , menjelaskan kehidupan politik dengan konsep perjuangan  kelas tidak dapat diterima lagi. Bahwa terdapat buruh yang memilih calon konservatif merupakan suatu kenyataan yang bertentangan dengan konsep ‘’partai-partai buruh’’, sementara sikap politik kelas  menengah  tidak merata , dan berubah mengikuti situasi dan kondisi.

0 komentar on "Buku Sejarah Perancis Oleh Jean Carpentier, Francois Lebrun"

Posting Komentar

 

Little World Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea