SEJARAH
KEBUDAYAAN INDIA
Penemuan kebudayaan di sungai India kuno,
berawal pada abad ke-19 (tahun 1870), dan mulai dieksplorasi oleh bangsa
Inggris, yakni Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga. Kedua
lembah ini mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling
awal
Lanjut yak...
dalam peradaban sungai India, yakni Kota Mohenjodaro yang sekarang letaknya di Provinsi Sind, Pakistan, dan Kota Harappa di Provinsi Punjab, timur laut Pakistan. Ketika itu, kawasan ini dihuni oleh bangsa Dravida. Beberapa sumber mengatakan bahwa Mohenjo-daro dan Harappa terletak di India, tetapi pada tahun 1947, berada dibawah naungan Department of Archaeology and Museums, Government of Pakistan.
Lanjut yak...
dalam peradaban sungai India, yakni Kota Mohenjodaro yang sekarang letaknya di Provinsi Sind, Pakistan, dan Kota Harappa di Provinsi Punjab, timur laut Pakistan. Ketika itu, kawasan ini dihuni oleh bangsa Dravida. Beberapa sumber mengatakan bahwa Mohenjo-daro dan Harappa terletak di India, tetapi pada tahun 1947, berada dibawah naungan Department of Archaeology and Museums, Government of Pakistan.
Bangsa
awal yang mendiami India sebenarnya adalah bangsa dravida.Namun, bangsa ini
tidak menuliskannya di Sejarah . Sehingga, bangsa Arya yang dikenal dahulu
menempati India di kitab Weda. Dan ras yang terdapat di India ini terdiri dari
ras negrito, proto-austroloid, Mongoloid dan ras mediteranian.
.
1.
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI INDUS
Letak Geografis
- Di sebelah Utara berbatasan dengan China yang dibatasi Gunung Himalaya
- Selatan berbatasan dengan Srilanka yang dibatasi oleh Samudera Indonesia
- Barat berbatasan dengan Pakistan
- Timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh
Peradaban
Sungai Indus (2500SM) , merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus
dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga
disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena kota
penggalian pertamanya disebut Harappa, atau
juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900
SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah
yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir. Kebudayaan
kuno India ini ditemukan di kota tertua India yaitu daerah Mohenjodaro dan
Harappa . Masyarakat yang mendukung peradaban ini adalah bangsa Dravida. Pada
abad 16 SM, bangsa Arya (pengembara) datang ke India secara bergelombang dan
menetap di dataran rendah Sungai Gangga dan Sungai Yamuna. Akibat kedatangan
bangsa Arya maka penduduk asli menjadi golongan manusia yang paling rendah
yaitu kasta Syudra. Pembagian kasta oleh bangsa Arya dimaksudkan supaya tidak
terjadi percampuran antara penduduk asli dan bangsa Arya.
Kasta
dibagi menjadi 4 strata yaitu :
1) Kasta
Brahmana, para pendeta
2) Kasta
Ksatrya, Raja dan tentara (Arya)
3)
Kasta Waisya, pedagang dan penguasa
4)
Kasta Syudra, buruh dan petani
Selain itu terdapat juga Golongan
Paria yaitu golongan tanpa kasta yang sangat hina dan menyedihkan.
Pada peradaban ini telah
berkembang konsep kepercayaan hindu dan budha.
1) Agama Hindu
Kepercayaan ini mayoritas dianut oleh bangsa
Arya. Kitab suci dari agama ini
adalah Weda.
Dewa Terpenting agama Hindu adalah :
- Brahma, dewa pencipta alam
- Wisynu, dewa pemelihara Alam
- Syiwa, dewa perusak alam
Falsafah Hindu yaitu “Uppanisad” pada
intinya membahas hubungan antara Brahman dan Atman. Brahman sumber kesucian dan
kebersihan sedangkan Atman adalah manusia.
2) Agama Budha
Lahirnya agama Budha merupakan reaksi
terrhadap agama Hindu, yang dipelopori oleh Sidharta Gautama (566-486 SM), anak
Shidodana, Raja Kapilawastu Nepal.
Agama Budha berkembang pesat pada masa
Raja Asyoka (3 SM) hingga menyebar ke Srilanka, China, Jepang, Thailand,
Kamboja, dan Indonesia.
Kesusatraan India yang terkenal adalah kisah
Mahabrata dan Ramayana, yang berisi tentang perang antara Pandawa dan Kurawa.
2. PERADABAN LEMBAH SUNGAI GANGGA
Pusat Peradaban
Lembah Sungai Gangga
terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu
bermata air di Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti
Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan beruaram
di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan sungai Kwen Lun. Dengan keadaan
alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga sangat subur.
Pendukung peradaban Lembah
Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Mereka
datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki
wilayah India antara tahun 2000-1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan
Himalaya. Mereka adalah bangsa peternak dengan kehidupannya terus mengembara.
Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai Shindu dan
menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap.
Selanjutnya mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan
kebudayaannya.
Pada dasarnya peradaban dan
kehidupan bangsa Hindu telah tercantum dalam kitab suci Weda (Weda berarti
pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi
dasar kehidupan orang-orang Hindu.
Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil
pemikiran para pendeta (Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu
dibukukan oleh Resi Wiyasa. Empat bagian Kitab Weda
- Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa.
- Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan untuk memuja dewa-dewa.
- Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk keselamatan.
- Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya.
Keempat buku itu ditulis pada
tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta. Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa
(polytheisme). Dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu adalah Dewa Brahma
sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung, Dewa Siwa
sebaga pelebur (pembinasa/penghancur). Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa
seperti Dewi Saraswati (Dewi Kesenian), Dewi Sri (Dewi Kesuburan), Dewa Baruna
(Dewa Laut), Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain-lain.
Umat Hindu yang ada di India berjiarah ke
tempat-tempat suci seperti kota Benares, yaitu sebuah kota yang dianggap
sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa.
Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci
oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, “air Sungai Gangga”
dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
Agama Budha muncul ketika beberapa golongan
menolak dan menentang pendapat kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh
Sidharta Gautama (531 SM).
Sidharta Gautama adalah putera mahkota dari
kerajaan Kapilawastu (Suku Sakia). Ia termasuk kasta Ksatria. Setelah kurang
lebih tujuh tahun mengalami berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan,
akhirnya ia mendapatkan sinar terang di hati sanubarinya dan menjadilah
Sidharta Gautama Sang Budha (artinya Yang Disinari).
Pertama kali Sang Budha berkotbah di Taman
Rusa (Benares). Agama Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak
mengakui aturan pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh karena itu ajaran
agama Budha sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitab suci agama Budha
bernama Tripitaka (Tipitaka).
1.
Winayapitaka, berisi tentang aturan-aturan
bagi para bhikku dan bhikkuni
2.
Suthantapitaka, berisi tentang wejangan
3.
Abidayapitaka, berisi tentang uraian filsafat
budha dharma yang disusun secara analisis dan mencakup berbagai bidang.
Pemerintahan
Kerajaan Gupta didirikan
oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di lembah Sungai Gangga.
Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta
(cucu Candragupta I) berkuasa. Ia menetap di kota Ayodhia sebagai ibu kota
kerajaannya.
Raja Samudragupta
digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta II (375-415 M). Candragupta II
terkenal sebagai Wikramaditiya. Pada masa pemerintahan Candragupta II terkenal
seorang pujangga yang bernama Kalidasa dengan karangannya berjudul Syakuntala.
Setelah meninggalnya
Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur. Bahkan berbagai suku bangsa dari
Asia Tengah melancarkan serangan terhadap kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad,
India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja
kuat yang bernama Harshawardana.
Ibukota Kerajaan Harsa
adalah Kanay. Pujangga yang terkenal di masa kekuasaan Harshawardana bernama
pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita.Setelah masa
pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui
adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami masa kegelapan.
Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Kebudayaan Lembah Sungai
Gangga merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan
bangsa Dravida. Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu.
Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya
Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa
Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama
kebudayaan Dravida.
PENINGGALAN PERADABAN INDIA KUNO
1.
Kota Mohenjo-daro dan Harappa
Mohenjo
Daro adalah
salah satu situs dari sisa-sisa permukiman terbesar dari Kebudayaan
Lembah Sungai Indus, yang terletak di propinsi Sind, Pakistan.
Dibangun pada sekitar tahun 2600 SM, kota ini adalah salah satu permukiman kota
pertama di dunia, bersamaan dengan peradaban Mesir Kuno,
Mesopotamia
dan Yunani
Kuno. Reruntuhan bersejarah ini dimasukkan oleh UNESCO ke dalam Situs
Warisan Dunia. Arti dari Mohenjo-daro adalah “Bukit orang
mati”. Seringakali kota tua ini disebut dengan “Metropolis Kuno di Lembah
Indus”.
Benda-benda yang ditemukan: huruf,
bangunan, perhiasan, alat rumah tangga, permainan anak-anak yang sudah dihiasi
berbagai seni gambar dan seni ukir yang indah, mereka telah mengenal biantang:
gajah, unta, kerbau, anjing. Berdasarkan benda-benda yang ditemukan di
Mohenjodaro, maka dapat disimpulkan bahwa peradaban Lembah Sungai Indus di
Mohenjodaro sudah sangat tinggi.
Menurut penentuan karbon 14,
keberadaan kedua kota ini seharusnya adalah antara tahun 2000 hingga 3000
sebelum masehi, lagi pula kota Harappa mengekskavasi perkakas batu 10 ribu
tahun lampau. Luasnya kurang lebih 25 km persegi.
Harappa ialah sebuah kota di Punjab, timur laut Pakistan
sekitar 35 km tenggara Sahiwal. Kota ini terletak di bantaran bekas Sungai Ravi. Munculnya peradaban Harappa lebih
awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Waktunya
adalah tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kota Harappa dan
Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Kota
modernnya terletak di sebelah kota kuno ini, yang dihuni antara tahun 3300 hingga 1600 SM. Di
kota ini banyak ditemukan relik dari masa Budaya Indus, yang juga terkenal sebagai budaya
Harappa. Harappa memiliki lay-out kota yang sangat canggih.
Benda-benda yang ditemukan: arca-arca,
patung (terra cotta) yang diukir seperti bentuk wanita telanjang dengan dada
terbuka. Ukiran itu member makna bahwa ibu merupaka sumber kehidupan; alat
dapur dari tanah liat, periuk belanga, pembakaran dari batu keras (masih kuat sampai
sekarang); sebuah patung pohon disamping dewa (gambaran kesucian pohon bodhi
tempat Sidharta menerima wahyu) beberapa ratus tahun kemudian; arca-arca yang
melukiskan lembu yang menyerang harimau; lembu yang bertanduk, sebagai gambaran
bahwa mereka sangat mensuckan binatang. Hal ini tampak ketika masyarakat India
mensucikan sapi sampai sekarang.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Sir
John H Marshall mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Harappa. Hasilnya
tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut membuat Marshall terkejut.
Ini adalah bekas ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India
antara tahun 2350-1750 sebelum masehi, penelitian lebih lanjut menghasilkan
perhitungan, dua kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk,
lebih banyak dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad
pertengahan.
Dari hasil penelitian lebih lanjut,
diketahui kedua kota kuno tersebut dibagi dua bagian, yaitu kota pemerintahan
dan kota administratif. Kota administratif adalah daerah permukiman, tempat
tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan
banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Sementara kota
pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan yang dikelilingi oleh pagar tembok yang
tinggi besar dan menara gedung.
Masyarakat yang bermukim di kedua kota
kuno ini diketahui telah mengenal sistem saluran air bawah tanah yang sempurna
dengan menggunakan bata. Puing-puing menunjukkan Mohenjodaro dan Harappa
merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan di sekeliling ruang
lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat
teratur, bahwa pada 3000 SM, orang-orang membangun kota dengan skala yang
sedemikian memperlihatkan tingginya peradaban mereka.
Jalan-jalannya lurus sehingga
membentuk blok-blok pemukiman berbentuk segi empat. Sudah ada sistem pembuangan
sampah dan air limbah. Inilah kota pertama yang menujukan tanda-tanda
pembangunan yang berencana. Barat kota adalah pusat religius, politik, dan pendidikan.
Petani tinggal di luar tembok kota dekat perladangan. Kelompok miskin menempati
pinggir kota tetapi masih berada di dalam tembok. Pedagang dan seniman tinggal
di dekat pusat kota, sedangkan bangsawan, agamawan, dan punggawa kerajaan
menempati wilayah pusat.
0 komentar:
Posting Komentar